Techverse.asia - Pemerintahan Donald Trump di Amerika Serikat (AS) kekinian memperketat pengajuan visa bagi banyak mahasiswa asing, tak terkecuali Indonesia. Kebijakan ini tentunya punya dampak ketidakpastian terhadap siswa yang hendak melanjutkan studi ke Negeri Paman Sam.
Merespons situasi tersebut, EduAll, platform integratif persiapan universitas dan mentoring, mengajak para orang tua dan siswa guna mulai mempertimbangkan diversifikasi tujuan studi ke negara-negara lain yang punya sistem pendidikan kelas dunia.
Menurut Founder dan CEO EduALL Devi Kasih, dia paham tentang kekhawatiran yang dirasakan oleh para orang tua. Meskipun demikian, dia berpesan bahwa kualitas pendidikan tinggi tak cuma ada di satu negara.
Baca Juga: DSC Season 16 Kembali Hadir, Kolaborasi dengan APINDO dan Food Startup Indonesia
"Ini adalah waktu yang tepat untuk melihat peluang seperti Benua Eropa, Australia, Asia, hingga Inggris, yang bisa menjadi alternatif lain untuk melanjutkan studi," katanya dalam keterangan resminya kami sadur, Kamis (19/6/2025).
Sebagai wujud komitmen terhadap pendampingan yang adaptif dan strategis, EduALL terus memantau perkembangan situasi pembelajaran di luar negeri secara aktif. Keluarga pun didorong untuk mengakses informasi lewat sumber berita resmi dan kredibel.
Kekhawatiran dan solusi atas dinamika global ini dibahas dalam sesi eksklusif bagi para orang tua yang bertajuk 'Navigating The Uncertainities for Your Child's Study Abroad Plan' yang belum lama ini diselenggarakan di The Hub Sinar Mas Land, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta.
Dalam sesi tersebut turut dibahas mengenai cara menghadapi ketidakpastian global kala membuat rencana studi di luar negeri. Terdapat tiga hal krusial yang mesti dipersiapkan secara matang dan teliti.
Baca Juga: Shaquille O'Neal, Jadi Investor Startup Edtech Setelah Dengar Pidato Jeff Bezos
Pertama, lakukan diversifikasi pilihan negara dan kampus tujuan studi menjadi hal yang sangat penting. Devi mengatakan, calon mahasiwa jangan cuma terpaku pada satu atau dua negara saja, namun memperluas opsi ke kampus-kampus ternama di negara lain.
"Kedua, tentukan jurusan atau bidang minat yang jelas akan membantu dalam mencari unviersitas dan program yang tepat. Terakhir, lantaran persaingan buat masuk kampus impian tambah ketat, jadi sangat penting untuk memperkuat profil siswa supaya dapat bersaing," ujarnya.
Pembangunan profil dan persiapan aplikasi universitas perlu dirancang secara menyeluruh supaya sesuai dengan rangkaian proses seleksi yang dipakai oleh berbagai kampus dunia termasuk institusi seperti UC Berkeley, Tohoku University, National University Singapore, University College London, University of British Columbia, hingga Imperial College London, dan banyak lagi.
Baca Juga: Startup Teknologi Pendidikan Batas Dapat Investasi dari Mantan Pendiri Bukalapak
Devi tak menampik kalau prestasi akademik yang unggul saja enggak cukup buat bersaing secara global yang kian ketat. Pengalaman relevan seperti mengikuti kompetisi, proyek riset, magang, proyek sukarela, akan membuat profil siswa lebih menonjol dibanding pendaftar lainnya.
"Semakin kuat profil yang mereka punya, maka semakin besar pula kemungkinan untuk diterima di universitas ternama di berbagai negara," ujarnya.
Di sisi lain, pada 2025 ini, EduALL sendiri telah membimbing lebih dari 70 siswanya yang telah menerima tawaran dari kampus-kampus terkenal di dunia, antara lain Inggris, Kanada, AS, Australia, hingga Benua Asia.
Baca Juga: 2024, Edutech Kuncie Putuskan Fokus Ekspansi dan Pertumbuhan Bisnis
Head of Academics EduALL Debora Wibianne menambahkan, peran orang tua juga sangat krusial dalam membantu menyiapkan anak lebih awal agar punya kemungkinan berhasil yang lebih besar. Oleh karena itu, startup edtech ini memberikan pendampingan secara menyeluruh.
Itu meliputi wawancara, cara membangun profil yang kuat, eksplorasi minat, mentoring insentif untuk esai, proses pendaftaran ke kampus top dunia, hingga strategi pemilihan kampus lintas negara. "Kami pun secara aktif menjalin komunikasi dengan orang tua untuk memastikan semua pihak terlibat dan terinformasikan dalam setiap langkah penting," katanya.