Techverse.asia - Bangun Rancang Indonesia Kita (BRIK) adalah perusahaan rintisan (startup) yang bergerak di bidang bahan bangunan serta solusi konstruksi yang fokus pada efisiensi rantai pasok dilaporkan memperoleh pendanaan seri A sebesar US$10 juta atau setara dengan Rp164,35 miliar.
Baca Juga: Paywatch Buka Kantor di Bali, Dukung Keberlanjutan Pariwisata
Pendanaan ini dipimpin oleh Jungle Ventures dan Accel India. Sebagai informasi, BRIK baru didirikan hampir tiga tahun yang lalu oleh salah satu founder IDExpress yakni Francis Anugrah bersama Ria Astika, Alan Budiarto, dan Willuam Lunt.
BRIK mengandalkan pendekatan berbasis business-to-business (B2B) yang memanfaatkan teknologi guna memaksimalkan distribusi dan harga bangunan. Startup konstruksi ini berupaya untuk meningkatkan transparansi harga dan kualitas material.
Model B2B tersebut menawarkan model bisnis B2B cloud manufacturing yang memungkinkan untuk menyederhanakan rantai pasok bahan bangunan. Di sini BRIK menjalin kerja sama dengan produsen lokal guna memproduksi bahan bangunan yang sudah dirancang dan diuji secara internal, sembari menjamin proses distribusinya lewat kanal perusahaan.
Baca Juga: Gravel Siap Sediakan Tukang dan Material untuk Bangun Infrastruktur di IKN
Selain itu, BRIK juga jadi agregator bahan bangunan yang mengumpulkan beragam jenis material, seperti cat, batu bata, beton, kayu konstruksi, hingga bahan kimia.
Tak hanya pengadaan bahan bangunan secara langsung untuk proyek konstruksi, tetapi juga melayani sektor ritel namun fokus pada pelanggan institusional.
Dari aspek teknologi, BRIK memanfaatkan teknologi guna memecahkan persoalan di bidang konstruksi, seperti minimnya transparansi harga, konstruksi yang tak sesuai, logistik yang enggak efisien, dan basis vendor yang terfragmentasi.
Sejauh ini, BRIK sudah hadir di Pulau Jawa, Bali, dan Lampung, yang melayani konsumen ritel serta institusional. Untuk ke depannya, startup konstruksi tersebut akan melebarkan operasionalnya di negara-negara yang ada di kawasan Asia Tenggara.
Baca Juga: Soul Parking Raih Pendanaan Seri A Extension, Ini Rencana Mereka Selanjutnya
Pendanaan seri A itu akan digunakan untuk memperkuat pengembangan teknologi BRIK yang mendorong efisiensi tenaga kerja di sektor konstruksi. Pendanaan ini mengikuti pra-seri A yang mereka dapatkan pada Mei 2023 dengan nominal senilai US$11,5 juta.
Saat itu, dana segarnya diperoleh dari beberapa perusahaan modal ventura seperti AC Ventures, Accel, Alter Global, B Capital, Living Lab Ventures, Woh Hup (perusahaan konstruksi dari Singapura), dan beberapa angel investor dari Indonesia dan India.
Sebelumnya, pada Juli 2022 BRIK juga telah mendapat putaran pendanaan awal sebesar US$3 juta yang dikumpulkan dari sekelompok investor, mencakup AC Ventures, Accel India, Alto Partners, Alternate Ventures, BizOnGo, dan Infra.Market.
Baca Juga: Gravel Bilang 3 Hal Pendorong Renovasi Rumah Jelang Hari Raya Lebaran
Hingga kini BRIX telah dipercaya untuk membantu pengerjaan konstruksi dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencakup PLN, Angkasa Pura, Adhi Karya, Jasa Marga, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR).
Di sektor swasta, mereka telah melayani Ciputra, Sinar Mas Land, Agung Podomoro Land, Summarecon, Paramount Land, Modern Land, Lippo Group, PT Gajah Tunggal, Siloam Hospital, Hotel Tentrem, Alam Sutera, hingga Pantai Indah Kapuk (PIK) 2.
Juga melayani lokapasar yakni Lazada, Blibli, dan Shopee. Di samping itu, pasar konstruksi di Tanah Air punya potensi yang terbilang masif, berdasarkan Global Data, nilainya ditaksir mencapai US$234,6 miliar pada 2021 lalu dan diperkirakan akan tumbuh rata-rata lebih dari empat persen sampai tahun depan.
Hal tersebut seiring dengan tumbuhnya ekonomi nasional yang mencapai 5,31 persen pada 2022.
Baca Juga: Dorong Transformasi Digital di Sektor Properti, Sinar Mas Land Implementasi Teknologi AI