Stasiun Klaten, Jejak Kolonial Belanda dalam Moda Transportasi di Jawa Tengah, Indonesia

Uli Febriarni
Sabtu 17 Agustus 2024, 17:37 WIB
Stasiun Klaten di masa lampau (Sumber: KAI)

Stasiun Klaten di masa lampau (Sumber: KAI)

Railfans dan para pelaju, perantau maupun traveller yang kerap menyambangi Jawa Tengah, tentunya tidak akan asing dengan Stasiun Klaten.

Stasiun tersebut ternyata menyimpan sejarah panjang perjalanan perkeretaapian di Indonesia, baik sebagai moda transportasi barang ekonomi, logistik, dan perjalanan manusia.

Stasiun Klaten termasuk salah satu bagian dari jalur kereta api pertama antara Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta), bagian dari tahapan pembangunan Solo-Jogja.

Stasiun kereta api kelas satu ini terletak di Tonggalan, Klaten Tengah, berada di ketinggian +151 meter di atas permukaan laut, dan dikelola oleh KAI Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta.

Dalam catatan sejarah yang dinukil dari laman resmi Kereta Api Indonesia (KAI), stasiun ini dibuka pada 9 Juli 1871, oleh perusahaan kereta api swasta Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschaapijj (NISM) dengan nama Station Klatten, berbarengan dengan pembukaan jalur Ceper-Klaten.

Sekarang, bangunan tersebut sudah berusia 153 tahun. Awal kali pertama dibuka, bangunan stasiun ini masih sederhana dengan atap model pelana, bukaan pintu besar dengan jendela krapyak. Di sisi peron stasiun ada teritisan atap panjang. Bangunan toilet pun dibangun terpisah di sisi timur stasiun.

Baca Juga: Automa Raih Dukungan Pendanaan untuk Mengurangi Jejak Karbon

Stasiun Klaten dibangun mengingat semakin berkembangnya perekonomian wilayah tersebut, karena kemajuan di bidang industri perkebunan, terutama gula.

Pada masa itu, gula merupakan komoditas ekspor yang sangat penting bagi Hindia Belanda, terutama pasar negara Eropa. Bahkan saat itu, Hindia Belanda termasuk salah satu daerah pengekspor gula terbesar di dunia.

Jalur kereta api dibangun untuk mendukung transportasi bukan hanya barang dagangan di masa itu, melainkan juga penumpang.

Pada awal operasinya, Stasiun Klaten melayani enam perhentian kereta api, yakni: dua perjalanan pulang-pergi Solo-Yogyakarta dan satu perjalanan pulang-pergi Semarang-Yogyakarta.

Di masa lampau, perjalanan dari Klaten ke Solo memakan waktu sekitar 45 menit, sedangkan perjalanan dari Klaten ke Yogyakarta memakan waktu sekitar setengah jam.

Sejak zaman Hindia Belanda, Stasiun Klaten juga diketahui memiliki enam jalur kereta api,

Pada mulanya, jalur satu adalah sepur lurus. Setelah jalur ganda ruas Srowot–Ketandan dioperasikan pada 2001 dan ruas Brambanan–Delanggu pada 15 Desember 2003, jalur satu menjadi sepur lurus arah Yogyakarta, sedangkan jalur dua menjadi sepur lurus arah Solo.

Jalur tiga menjadi tempat pemberhentian kereta api antarkota, aglomerasi, Commuter Line Yogyakarta, dan Kereta Api Bias. Jalur 4, 5, dan 6 menjadi jalur parkir KRL.

Baca Juga: Redmi Meluncurkan 2 Tablet Pad SE 8.7 di Eropa, Begini Spesifikasi dan Harganya

Baca Juga: Uniqlo Rilis Koleksi Fall/Winter 2024, Hadirkan 4 Warna Terbaru

Sementara itu, dalam catatan sejarah, Stasiun Klaten telah mengalami berbagai tahapan perkembangan dan modernisasi, seiring dengan perkembangan teknologi transportasi serta meningkatkan pelayanan bagi penumpang.

Misalnya saja pada awal abad ke-19, NISM melakukan perbaikan stasiun-stasiun di jalur Semarang-Solo-Yogyakarta, termasuk Stasiun Klaten. Bangunan stasiun dibuat memanjang dengan fasad tengah yang lebih tinggi. Overkaping juga ditambahkan di sisi peron, serta dibangun gudang di sisi timur stasiun.

Pada 1990, Stasiun Klaten kembali direnovasi. Atap bangunan tengah stasiun yang semula berbentuk pelana diubah menjadi atap prisma, dan beberapa ruang ditata ulang dengan fungsi baru.

Stasiun Klaten di masa kini (sumber: KAI)

Sekarang ini, wajah Stasiun Klaten masih kokoh berdiri dan semakin bagus dengan perawatan yang dilakukan, serta penambahan berbagai fasilitas untuk memberikan pelayanan bagi pelanggan sesuai standar pelayanan minimal.

"Stasiun Klaten sekarang tidak hanya melayani pelanggan kereta jarak jauh dan aglomerasi, tetapi juga melayani pelanggan kereta komuter," sambung KAI.

Dari tahun ke tahun, jumlah pelanggan di Stasiun Klaten pun meningkat pesat.

Pada 2022, pelanggan yang naik turun di stasiun ini mencapai 1.015.835 orang. Kemudian, pada 2023, jumlahnya meningkat menjadi 1.420.117 orang. Hingga Juni 2024, jumlah pelanggan di Stasiun Klaten sudah mencapai 875.073 orang, baik untuk kereta api jarak jauh maupun kereta komuter. Angka ini diprediksi akan terus meningkat hingga akhir tahun.

Kondisi Stasiun Klaten terawat dengan baik, keaslian bangunannya pun masih utuh hingga saat ini.

Stasiun peninggalan Belanda yang masih aktif dan terawat ini merupakan bukti sejarah hidup, menghubungkan masa lalu dengan masa kini, serta fungsionalnya yang tetap terjaga.

"Hal ini juga menjadi bukti nyata bahwa, KAI konsisten dalam memelihara serta merawat bangunan bersejarah dengan baik," demikian penutup paparan sejarah Stasiun Klaten dari perusahaan pelat merah itu.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno07 September 2024, 15:21 WIB

HMD Fusion: Ponsel Tangguh dengan Gaya Casing Berbeda, Pilih yang Kamu Butuhkan

HMD Fusion juga memiliki Detox Mode, bisa dimanfaatkan oleh pengguna yang ingin tetap aktif dengan ponselnya sembari detoks digital.
HMD Fusion (Sumber: HMD)
Techno07 September 2024, 14:57 WIB

Tiga Alasan Galaxy A06 Jadi Smartphone Sejutaan Tapi Diklaim Aman Digunakan

Galaxy A06 telah disematkan fitur Knox Vault khas Samsung dan Auto Blocker, yang akan mengamankan ponsel pengguna dari aplikasi berbahaya.
Alasan Samsung Galaxy A06 jadi ponsel 1 jutaan tapi diklaim aman digunakan (Sumber: Samsung)
Techno07 September 2024, 13:04 WIB

ASUS ExpertBook B1, Laptop Tangguhnya Para Pebisnis

ExpertBook B1 mencakup prosesor Intel® Core™ 7 dengan Intel Iris® Xe Graphics, memori hingga 64 GB.
ASUS ExpertBook B1/B1403 (Sumber: ASUS)
Techno07 September 2024, 12:14 WIB

ASUS ExpertBook P5, Versi Lain ExpertBook P Series yang Baru

ExpertBook P5 menyertakan keanggotaan McAfee+ Premium gratis selama satu tahun.
P5405 warna Foggy Gray (Sumber: ASUS)
Techno07 September 2024, 11:22 WIB

Platform OCA Indonesia Kini Balas Pesan dan Keluhan Pelanggan dengan Chatbot

OCA AI mampu membalas chat secara pintar dan otomatis.
OCA Indonesia kini punya chatbot OCA AI (Sumber: Telkom)
Lifestyle06 September 2024, 22:38 WIB

The Beach Grill Luncurkan Menu Baru

Akhir pekan ini sepertinya akan pas bila menghabiskan waktu ke Bali dan mencicipi menu baru yang dibuat oleh The Beach Grill, The Ritz-Carlton, Bali
Menu baru The Beach Grill, di The Ritz-Carlton, Bali. (Sumber: The Ritz-Carlton, Bali)
Techno06 September 2024, 22:21 WIB

Cuma Setelapak Tangan, Drone DJI Neo Tawarkan Video 4K Ultra-Stabil dan 6 Sudut Bidikan

Drone ini dirancang untuk mendukung aktivitas vlogging, mengingat bentuknya yang ringkas dan ringan.
DJI Neo (Sumber: DJI)
Techno06 September 2024, 17:50 WIB

Garmin Dash Cam™ X: Lensanya Anti Silau, Kualitas Rekaman 4K

Garmin Dash Cam™ X terdiri dari empat model, yaitu Cam Mini 3, X110, X210, dan X310.
Garmin Dash Cam X series (Sumber: YouTube Garmin)
Techno06 September 2024, 16:58 WIB

Honor Magic V3 Akhirnya Resmi Diluncurkan, Ada 3 Opsi Warna

Ponsel lipat ini harganya relatif mahal yang mana mencapai Rp30 jutaan.
Honor Magic V3 adalah ponsel lipat yang diumumkan pada event IFA 2024 di Jerman. (Sumber: Honor)
Lifestyle06 September 2024, 16:41 WIB

Indonesia Punya 2 Tantangan di Sektor Kredit, Lembaga-lembaga Ini Membentuk APIIK

APIIK yakin bahwa inovasi ini akan mendorong pergeseran dari inklusi keuangan ke pendalaman keuangan.
Ilustrasi kredit. (Sumber: freepik)