Postpartum Depression Dialami Oleh 1 dari 10 Kaum Ayah

Uli Febriarni
Jumat 14 Juni 2024, 15:29 WIB
Sedikitnya 1 dari 10 ayah menderita depresi pascapersalinan selama periode perinatal. Bahkan dilaporkan mereka juga mengalami gangguan kecemasan (Sumber: PSI)

Sedikitnya 1 dari 10 ayah menderita depresi pascapersalinan selama periode perinatal. Bahkan dilaporkan mereka juga mengalami gangguan kecemasan (Sumber: PSI)

Selama ini yang kita tahu, depresi pascapersalinan (postpartum depression) adalah kondisi yang dialami oleh kaum ibu. Pasalnya, kaum ibu adalah sosok yang melahirkan bayi, merawat, menerima perubahan pada tubuh, aktivitas, bahkan cara berpikir mereka.

Namun siapa sangka, ternyata depresi pascapersalinan juga bisa dialami oleh kaum ayah.

Dalam situasi normal, menyambut kelahiran buah hati memang momen indah dan ditunggu-tunggu oleh para suami. Namun, menjadi ayah bukan hal menyenangkan bagi laki-laki yang mengalami gangguan kesehatan mental perinatal (PMHD). Kenyataannya, banyak dari mereka menderita sendirian akibat kondisi itu.

Baca Juga: Susul X Fold 3 Pro, Vivo Juga Hadirkan 2 Ponsel dari X100 Series

Organisasi nirlaba Postpartum Support International (PSI) berupaya menghilangkan stigma seputar PMHD di kalangan ayah.

Penelitian menunjukkan, sedikitnya satu dari 10 ayah menderita depresi pascapersalinan selama periode perinatal, termasuk kehamilan dan satu tahun setelah kelahiran. Bahkan lebih banyak lagi yang akan mengalami gangguan kecemasan.

Keterangan PSI menuliskan, depresi pascapersalinan dan PMHD lain yang bisa dialami oleh kaum ayah, termasuk kecemasan, gangguan obsesif-kompulsif, gangguan stres pascatrauma, gangguan bipolar, dan psikosis, memengaruhi 800.000 orang setiap tahunnya.

"Selain itu, sebanyak 50 persen ayah menderita PMHD ketika pasangannya menderita," ungkap PSI, seperti diakses Jumat (14/6/2024).

Data lain mendapati, 18% ayah mengalami gangguan kecemasan yang signifikan secara klinis seperti gangguan kecemasan umum, gangguan obsesif-kompulsif, dan gangguan stres pascatrauma pada suatu saat selama kehamilan pasangannya atau tahun pertama pascapersalinan.

Yang disayangkan, hanya 25% dari mereka yang menderita mendapatkan pertolongan, dan banyak orang tua tidak menyadari bahwa apa yang mereka alami adalah hal yang normal dan dapat diobati.

Baca Juga: Summer Game Fast 2024: Infinite Games Bocorkan Permainan yang Segera Rilis

Baca Juga: Butuh Saran AI untuk Skincare Routine? Install Aplikasi SkinCheckAI

Anggota Dewan Penasihat PSI, Daniel Singley, menjelaskan bahwa norma-norma sosial menyatakan 'laki-laki harus suportif dan kuat.' Hal itulah yang membuat para ayah semakin kecil kemungkinannya untuk mencari dukungan atau pengobatan untuk PMHD.

"Ayah biasanya tidak mau mengakui bahwa mereka sedang berjuang; mereka merasa mengecewakan pasangan dan anak-anak mereka serta kehilangan diri mereka sendiri dalam prosesnya," kata Singley.

Hambatan dalam pemahaman dan pengobatan PMHD pada ayah adalah bahwa laki-laki sering kali menunjukkan gejala depresi yang berbeda.

Hal ini dapat memanifestasikan dirinya dalam bentuk kemarahan, kejengkelan, frustrasi, dan sikap pendek terhadap orang lain, atau menarik diri dari hubungan. Ayah mungkin mulai minum lebih banyak alkohol atau menggunakan zat lain.

"Orang-orang terdekat dan teman-teman mereka mungkin tidak mengenali gejala-gejala tersebut, dan yang lebih buruk lagi, mereka mungkin akan menjauhkan ayah mereka yang mengalami kesulitan tersebut pada saat mereka sangat membutuhkan dukungan," tambah dia.

Baca Juga: Samsung Galaxy Watch FE Resmi Meluncur, Mendukung Find My Phone dan Samsung Wallet

Singley juga menemukan, banyak profesional kesehatan mental tidak menghubungkan perilaku yang biasa ditunjukkan oleh pria yang mengalami gangguan kesehatan mental perinatal dengan fakta bahwa sang ayah mungkin mengalami depresi atau kecemasan.

PSI saat ini sedang berupaya mengubah stigma itu. Menurutnya, tidak ada seorang pun yang harus menderita pascapersalinan, dan kondisi ini umum terjadi dan dapat diobati.

Baca Juga: Sejumlah Mobil Honda diabadikan Dalam Bentuk Hot Wheels, Bakal Dipajang di GIIAS 2024

Seorang penyintas depresi pascapersalinan, David Levine, mengaku ia mengalami cobaan yang luar biasa setelah kelahiran putra pertamanya, pada 2013.

"Saya pikir dia (bayi) membenci saya. Setiap kali saya berada di dekatnya, dia akan menangis. Dan kemudian saya mulai khawatir secara obsesif dia menangis terus-menerus, karena ada sesuatu yang tidak beres dengan dirinya," kata Levin.

"Sebagai seorang dokter anak, saya sangat menyadari semua potensi masalah. Apa yang saya tidak tahu adalah masalah dalam permainan itu adalah masalah saya sendiri: saya menderita depresi pascapersalinan," terang seorang dokter anak New Jersey ini.

Levine menyimpan perasaannya di dalam hati, seperti yang dilakukan banyak ayah. Ketika anak pertamanya itu, Zachary, berusia sekitar enam pekan, Levine mengalami gangguan kesehatan, yang membuatnya —dengan dorongan istrinya— untuk memulai terapi.

"Setelah beberapa bulan, saya akhirnya bisa bernapas lagi; saya bisa menjadi ayah yang saya inginkan, ayah yang Zachary dan istri saya butuhkan," ujarnya.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno12 Desember 2025, 19:39 WIB

TicNote Pods: Earbud Pencatat Catatan Bertenaga AI 4G Pertama di Dunia

Earbud ini tersedia dalam dua kelir dan harganya hampir mencapai Rp5 juta.
TicNote Pods. (Sumber: Mobvoi)
Hobby12 Desember 2025, 19:15 WIB

Sinopsis Film Para Perasuk, Ini Daftar Para Pemainnya

Ini adalah film terbaru garapan Wregas Bhanuteja, tapi belum diungkap tanggal rilisnya untuk 2026 mendatang.
Poster film Para Perasuk. (Sumber: istimewa)
Techno12 Desember 2025, 18:00 WIB

Instagram Beri Kendali Atas Algoritma Konten yang Muncul di Reels

Instagram akan memungkinkan penggunanya untuk mengontrol topik mana yang direkomendasikan oleh algoritmanya.
Pengguna bisa mempersonalisasi algoritma Reels yang muncul di Instagram. (Sumber: Instagram)
Lifestyle12 Desember 2025, 17:21 WIB

ASICS Hadirkan Sepatu Padel Sonicsmash FF, Ringan dan Terasa Lebih Lincah

Sepatu padel baru tersebut untuk membuat kecepatan terasa mudah.
ASICS Sonicsmash FF adalah sepatu khusus untuk padel. (Sumber: ASICS)
Techno12 Desember 2025, 15:16 WIB

Jenius x Zurich Luncurkan 2 Proteksi Perjalanan untuk Liburan yang Aman

Jenius adalah aplikasi perbankan digital.
Dua produk proteksi hasil kolaborasi Jenius x Zurich. (Sumber: Jenius)
Startup12 Desember 2025, 15:03 WIB

TransTRACK Raih Halal Logistics Excellence Award

Penghargaan ini didapat dari Halal Development Corporation Berhard pada World Halal Excellence Awards 2024 di Johor, Malaysia.
CEO TransTrack Anggie Meisesari saat menerima Halal Logistics Excellence Award. (Sumber: istimewa)
Techno12 Desember 2025, 14:50 WIB

Samsung Galaxy Watch Mendukung Pembayaran QRIS Tap di Aplikasi myBCA

QRIS Tap myBCA hadi di Samsung Galaxy Watch, bertransaksi kian praktis.
Transaksi pakai QRIS Tap myBCA kini bisa dilakukan langsung dari pergelangan tangan. (Sumber: Samsung)
Automotive12 Desember 2025, 14:08 WIB

Kawasaki Z1100 ABS MY2026 Dipasarkan di Indonesia, Harga Hampir Rp400 Juta

Performanya semakin buas dan agresif.
Kawasaki Z1100 ABS MY2026. (Sumber: Kawasaki)
Startup11 Desember 2025, 19:20 WIB

MDI Portofolio Impact Report 2025: 8 Startup Diklaim Beri Dampak Nyata

MDI Ventures melihat laporan-laporan ini bukan sekadar dokumen tahunan, tetapi sebagai landasan untuk pengambilan keputusan.
MDI Ventures.
Techno11 Desember 2025, 18:15 WIB

Pebble Hadirkan Index 01: Cincin Pintar untuk Merekam Pikiran

Tangkap ide-ide terbaikmu sebelum ide-ide itu hilang begitu saja.
Pebble Index 01. (Sumber: Pebble)