Pemerintah Australia Kenalkan Regulasi Baru, Karyawan Boleh Mengabaikan Panggilan Kantor di Luar Jam Kerja

Uli Febriarni
Jumat 16 Februari 2024, 20:57 WIB
pemerintah Australia membuat regulasi yang membolehkan karyawan mengabaikan panggilan kantor di luar jam kerja (Sumber: freepik)

pemerintah Australia membuat regulasi yang membolehkan karyawan mengabaikan panggilan kantor di luar jam kerja (Sumber: freepik)

Pemerintah Australia sedang merancang aturan, yang membolehkan pekerja untuk dapat mengabaikan telepon dan pesan yang tidak masuk akal dari atasan mereka, di luar jam kerja.

Seperti kita tahu, biasanya karyawan yang melakukan hal itu akan mendapatkan sanksi dari perusahaan. Namun, peraturan ini nantinya bakal melindungi pekerja dari hal tersebut.

Baca Juga: Infinix Hot 40 Series Segera Dipasarkan di Indonesia, Ini Bocoran Speknya

Mayoritas senator di Parlemen Australia dilaporkan mendukung proposal ini. Misalnya saja Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, yang mengatakan bahwa para pekerja yang tidak dibayar untuk 24 jam sehari tidak boleh dihukum jika mereka tidak siap sedia 24 jam sehari.

Menurut parlemen, kebijakan ini diharapkan menjaga keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi. Langkah ini juga bertujuan untuk melindungi hak-hak karyawan.

"Rancangan undang-undang (RUU) ini juga mencakup ketentuan lainnya, seperti jalur karier yang lebih jelas dari pekerja sementara ke pekerja tetap, serta hak minimum bagi pekerja sementara," demikian seperti diungkap laporan Business Insider, yang kami akses Jumat (16/2/2024).

Dengan adanya regulasi ini, ke depannya karyawan mempunyai hak untuk 'menolak untuk memantau, membaca atau menanggapi kontak, atau upaya menghubungi, dari pemberi kerja di luar jam kerja karyawan tersebut, kecuali penolakan tersebut tidak masuk akal.' Demikian bunyi amandemen yang diajukan oleh Partai Hijau Australia.

Baca Juga: Persaingan Skutik Retro Indonesia Kini Tambah Meriah dengan Munculnya Peugeot Django 150

Menteri Ketenagakerjaan dan Hubungan Tempat Kerja, Tony Burke, mengatakan bahwa kita bekerja hanya dibayar sesuai jam kerja. Dan beberapa orang sekarang ini menapat masalah di kantornya, jika mereka tidak rutin mengecek email mereka (sekalipun berada di luar jam kerja).

Jika ini terus-menerus terjadi, maka bukan tidak mungkin itu akan menimpa lebih banyak orang.

Baca Juga: Infinix Hot 40 Series Segera Dipasarkan di Indonesia, Ini Bocoran Speknya

"Bekerja dalam jangka waktu yang lama tanpa dibayar. Itu tidak masuk akal," ujarnya.

Partai Hijau yang berhaluan kiri, merupakan pihak pertama yang mengusulkannya tahun lalu dan mendukung rancangan aturan tersebut.

Pemimpin Partai Hijau, Adam Bandt, dalam akun X miliknya, menyebut bahwa regulasi pengabaian panggilan kantor di luar jam kerja, adalah wujud kesepakatan yang telah dicapai antara Partai Buruh, partai-partai kecil dan independen. Dan ini adalah kemenangan besar bagi partai tersebut.

"Warga Australia rata-rata bekerja lembur selama enam pekan tanpa dibayar setiap tahunnya. Itu setara dengan lebih dari A$92 miliar (US$60,13 miliar) upah yang belum dibayar di seluruh perekonomian. Waktu adalah milikmu, bukan bosmu," kata Bandt, mengutip FirstPost.

Baca Juga: Koleksi Executive x Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba, Bagaikan Ikut Petualangan Para Demon Slayer Corps

Baca Juga: Converse Punya Koleksi Lucu Merayakan Valentine: Converse BEMyY2K

Peraturan ini setelahnya akan diajukan ke 'Dewan Perwakilan Rakyat' negara setempat untuk disahkan.

Tidak semua pihak setuju dengan RUU ini. Kelompok pengusaha dan pemimpin perusahaan memperingatkan, proposal ini terlalu berlebihan dan akan melemahkan daya saing Australia.

Dalam tata laksananya, perselisihan antara pekerja dan pemberi kerja mengenai penolakan aturan ini, dapat dilaporkan ke Komisi Fair Work Australia untuk mengambil keputusan akhir.

Sekadar informasi, beberapa negara Eropa, termasuk Perancis dan Belgia, sudah mempunyai undang-undang serupa.

Prancis kali pertama memperkenalkan undang-undang 'hak untuk memutuskan panggilan' pada 2017, yang memaksa perusahaan dengan lebih dari 50 karyawan untuk bernegosiasi dengan staf, tentang kapan mereka dapat mengabaikan email dan panggilan telepon.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno18 Desember 2025, 17:20 WIB

Warner Bros Discovery Tolak Tawaran Pembelian dari Paramount, Ada Apa?

Dewan direksi WBD tetap berkomitmen pada kesepakatan dengan Netflix.
Warner Bros Discovery diantara penawaran pembelian Netflix atau Paramount. (Sumber: istimewa)
Techno18 Desember 2025, 16:33 WIB

Komdigi Ingin Terapkan Kartu SIM Ponsel Berbasis Biometrik Pengenalan Wajah

Kebijakan akan mulai berlaku pada 1 Januari 2026.
Ilustrasi kartu sim untuk ponsel. (Sumber: istimewa)
Lifestyle18 Desember 2025, 15:04 WIB

Crunchyroll Arc 2025 Kembali Hadir, Ada 7 Persona Bagi Perjalanan Setiap Penggemar

Arc 2025 kembali diadakan untuk merayakan fandom, ikatan erat, dan kebangkitan anime di seluruh dunia.
Crunchyroll Arc 2025.
Startup18 Desember 2025, 13:58 WIB

Superbank Melantai di Bursa Efek Indonesia, Kumpulkan Dana Rp2,79 Triliun

Dana tersebut akan dialokasikan buat ekspansi bisnis dan penguatan kapabilitas perusahaan.
Superbank melantai Bursa Efek Indonesia (BEI). (Sumber: Superbank)
Techno18 Desember 2025, 13:24 WIB

Sharp Aquos R10 dan Sense 10 Resmi Dipasarkan di Indonesia, Segini Harganya

Sharp Perluas Lini Smartphone Premium Lewat AQUOS Sense 10 dan AQUOS R10.
Sharp memperkenalkan smartphone Aquos R10 dan Sense 10. (Sumber: Sharp Indonesia)
Travel18 Desember 2025, 11:52 WIB

Patung Lilin Jung Hae In Resmi Hadir di Madame Tussauds Hong Kong

Kalau kamu lagi berkunjung ke sini, enggak ada salahnya untuk mampir melihat aktor K-pop idolamu.
Aktor Jung Hae In (kiri) berfoto dengan figur patung lilin yang menyerupai dirinya di Madame Tussauds Hong Kong.
Techno17 Desember 2025, 19:17 WIB

Razer Meluncurkan Raiju V3 Pro: Kontroler E-sports Elit untuk PlayStation 5

Begini spesifikasi lengkap dan harganya.
Raizer Raiju V3 Pro. (Sumber: Raizer)
Hobby17 Desember 2025, 18:36 WIB

Review Avatar Fire and Ash: Konflik Keluarga yang Berlapis dan Kritik Ekologis

Dibanding pendahulunya, film baru ini lebih banyak menyuguhkan aksi dan tentunya visual yang akan membuat mata penonton terbelalak.
Varang adalah pemimpin dari Suku Ash (Mangkwan). (Sumber: 20th Century Studios)
Techno17 Desember 2025, 15:59 WIB

Garmin InReach Mini 3 Plus: Komunikator Satelit dengan Fitur Berbagi Suara, Teks, dan Foto

Perangkat komunikasi yang membantu penjelajah tetap terhubung dengan orang-orang saat berpetualang di luar jangkauan sinyal telepon seluler.
Garmin InReach Mini 3 Plus. (Sumber: Garmin)
Lifestyle17 Desember 2025, 11:25 WIB

Satu Dekade Berkiprah di Industri Kreatif, Tahilalats Selenggarakan Ben's Backyard

Ini lokasi acaranya dan tanggal berlangsungnya, yuk kunjungi.
Tahilalats menggelar event Ben's Backyard di mall Bintaro Jaya Xchange, Tangerang, Banten. (Sumber: dok. tahilalats)