Promo Belanja Gak Bakal Habis, Hati-Hati Kecanduan Belanja Online

Uli Febriarni
Selasa 10 Oktober 2023, 18:18 WIB
(ilustrasi) compulsive buying disorder (Sumber : freepik)

(ilustrasi) compulsive buying disorder (Sumber : freepik)

Era digital yang terus berkembang seperti saat ini, turut membawa aktivitas belanja online menjadi kebiasaan yang tak terhindarkan. Apalagi, lokapasar begitu kerap memberikan potongan harga dan promo saat momen atau tanggal tertentu, misalnya Promo Belanja 10.10. Hal itu tidak menutup kemungkinan menyebabkan kecanduan belanja online bagi individu di antara kita.

Kecanduan belanja dalam bahasa medis sering dikenal dengan Compulsive Buying Disorder (CBD) ada juga yang menyebutnya Compulsive Shopping Disorder.

Laman National Library of Medicine mengungkap bahwa, orang-orang dengan CBD melaporkan mereka keasyikan berbelanja, merasakan ketegangan atau kecemasan sebelum membeli, dan perasaan lega setelah pembelian. 

Baca Juga: Kagendra Wakili Indonesia dalam Turnamen Call of Duty di Amerika Serikat

Baca Juga: 7 Tips Jadi Perusahaan Fintech yang Tangguh

Ciri-Ciri Kecanduan Belanja

Orang yang mengidap gangguan belanja kompulsif sering dilanda dorongan yang tak tertahankan dan sangat kuat untuk membeli barang, meskipun ada konsekuensi negatifnya. Berikut ini ciri lain bila kita kecanduan belanja:

  • Sulit menolak bahkan senang membeli barang yang tidak dibutuhkan,
  • Sering berbelanja secara spontan,
  • Belanja tak terkendali sampai menyebabkan kita kesulitan keuangan,
  • Menghabiskan banyak waktu hanya untuk meneliti barang yang diinginkan (bukan dibutuhkan),
  • Menumpuk banyak barang yang sudah dibeli namun tak digunakan,
  • Membeli barang tak terencana sebagai pelampiasan ketika tak mendapatkan barang yang dibutuhkan,

Baca Juga: Korsel Catat Kasus Pertama Infeksi Naegleria Fowleri: Ini Cara Jaga Diri Dari Si Amoeba Pemakan Otak

Baca Juga: Threads Bakal Hadirkan 'Trending Topic'? Wah, Bisa Makin Mirip X Nih

Kenali Alasan Kita Berbelanja

Dalam kajian medis, tidak ada diagnosis konsisten mengenai belanja kompulsif sebagai gangguan mental, menurut American Psychiatric Association (APA).

"Para peneliti memperdebatkan apakah belanja kompulsif harus diklasifikasikan sebagai gangguan kecanduan, gangguan obsesif-kompulsif, kesulitan pengaturan suasana hati, atau gangguan kontrol impuls," tulis Very Well Mind, dilansir Selasa (10/10/2023).

Pasalnya, dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), belanja kompulsif tidak terdaftar sebagai kecanduan atau masalah kesehatan mental yang berdiri sendiri. Tetapi masalah atau gejala yang ditunjukkan memiliki karakteristik umum yang biasanya terjadi pada gangguan kecanduan lainnya. 

Banyak orang berbelanja secara kompulsif sebagai mekanisme mengatasi emosi yang sulit seperti stres, kecemasan, dan harga diri rendah. Namun berbelanja hanya memberikan kelegaan sementara dari perjuangan mereka. 

Mengenai kondisi ini, Dosen Keperawatan Jiwa Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya, Uswatun Hasanah, memberikan penjelasannya. 

Menurutnya, kebiasaan belanja kompulsif ini muncul tanpa disadari. Jika sering dilakukan, maka akan menjadi kebiasaan yang tidak dapat dikontrol atau yang biasa dikenal dengan kecanduan.

Uswatun juga mendorong orang-orang yang merasa memiliki kebiasaan berbelanja tak terkontrol, agar mencari tahu pemicu yang menyebabkan munculnya kebiasaan belanja mereka.

"Apakah karena emosi negatif, perasaan kesepian, peningkatan harga diri atau bahkan ingin mendapatkan pengakuan dari lingkungan sosial," imbuhnya, dilansir dari laman universitas.

Baca Juga: Meta Meluncurkan Fitur AI Generatif untuk Pengiklan

Baca Juga: SmartWheel: Kursi Roda yang Dikendalikan dengan Gerakan Kepala

Cara Mengatasi Kecanduan Belanja

  • Miliki dan Jalani Hobi Baru

Kebanyakan orang yang berbelanja secara kompulsif beralih berbelanja ketika mereka bosan atau stres.

Maka, cobalah mencari alternatif aktivitas yang lebih sehat, seperti olahraga, berkebun, ikut komunitas, menghubungi dan bertemu kembali dengan teman lama.

  • Buat Daftar Belanja

Ketika harus ke toko untuk berbelanja, atau akan membeli sesuatu di web dan aplikasi lokapasar, buat daftar belanja

Tantang diri kita untuk mematuhi daftar tersebut, dan tidak membeli barang yang tidak ada dalam daftar.

  • Ajak Orang Lain Menemani Saat Berbelanja

Mengajak seseorang seperti teman, keluarga atau orang terkasih lainnya, lalu jelaskan agar mereka membantu kita mengerem keinginan belanja yang muncul saat berada di sana. 

  • Kurangi Intensitas Membuka Aplikasi Atau Laman Lokapasar

Kurangi intensitas melihat laman lokapasar atau uninstal aplikasi belanja yang dimiliki.

Langkah ini bisa membantu untuk mengurangi keinginan berbelanja yang sering muncul tiba-tiba.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno14 Februari 2025, 22:10 WIB

Xiaomi Smart Projector L1 Pro Ditenagai Algoritma Kecerdasan Buatan, Lebih Presisi

Teknologi AI membuatnya dapat menghindari rintangan apa pun, termasuk sakelar atau bingkai foto di dinding.
Xiaomi Smart Projector L1 Pro. (Sumber: Xiaomi)
Techno14 Februari 2025, 21:53 WIB

Program #MajuBarengTikTok Bantu UMKM Bisa Belajar Teknik Pemasaran Digital

TikTok memberi program pelatihan bisnis untuk UMKM di Indonesia.
TikTok mengadakan program pelatihan bisnis untuk UMKM. (Sumber: istimewa)
Techno14 Februari 2025, 19:19 WIB

Apple Health Study Resmi Dilansir, Bisa Diunduh di Research

Studi Kesehatan Holistik Apple Baru Diluncurkan Hari Ini di Aplikasi Riset.
Apple Health Study. (Sumber: Apple)
Techno14 Februari 2025, 19:09 WIB

Reku Meluncurkan Crypto Futures dengan 25x Leverage

Dengan leverage 25x, pengguna dapat meningkatkan potensi keuntungan walau menggunakan modal awal kecil.
Reku.
Automotive14 Februari 2025, 19:00 WIB

BYD Sealion Diperkenalkan di IIMS 2025, Tawarkan 2 Model

Ini adalah mobil listrik kelima yang diluncurkan perusahaan untuk pasar Indonesia.
BYD Sealion 7. (Sumber: BYD)
Automotive14 Februari 2025, 17:42 WIB

IIMS 2025: Wuling New Air ev dan New Cloud EV Resmi Diperkenalkan

Dua mobil listrik ini juga tersedia dalam warna-warna anyar.
Wuling New Air Ev dan New CloudEV. (Sumber: Wuling)
Automotive14 Februari 2025, 16:16 WIB

Hyundai Venue Mejeng di IIMS 2025, Begini Harga dan Spesifikasinya

Venue menampilkan eksterior yang berani dan atraktif, serta interior yangmengutamakan fungsionalitas dengan fitur modern.
Hyundai Venue. (Sumber: Hyundai)
Automotive14 Februari 2025, 15:42 WIB

Suzuki eWX Debut Perdana di Asia Tenggara, Bisa Tempuh Jarak 230 Km

IIMS 2025 digelar mulai 13-23 Februari.
Suzuki eWX. (Sumber: Suzuki)
Startup14 Februari 2025, 14:46 WIB

Atome Financial Dapat Pinjaman Kredit Sebesar Rp1,3 Triliun dari BlackRock

Mereka berencana memperkuat posisinya sebagai pemain utama di sektor fintech Asia Tenggara.
Atome Financial.
Techno13 Februari 2025, 19:47 WIB

Elon Musk Mau Beli OpenAI, Beri Tawaran Sebesar Rp1.595 Triliun

Langkah ini bisa diartikan sebagai upaya 'paksa' Musk mengambilalih OpenAI.
Elon Musk. (Sumber: Getty Images)