Techverse.asia - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) meluncurkan kampanye 'Saatnya Liburan #DiIndonesiaAja' sebagai langkah guna meningkatkan kunjungan wisatawan, utamanya wisatawan dalam negeri, untuk melakukan perjalanan wisata selama periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Baca Juga: Airbnb Experiences: Cara Baru untuk Terhubung dengan Tamu Lain
Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar Ni Made Ayu Marthini mengatakan bahwa kampanye 'Saatnya Liburan #DiIndonesiaAja' yang merupakan salah satu langkah strategis guna mencapai target sebanyak 1,08 miliar perjalanan wisatawan nusantara pada tahun ini.
"Kampanye tersebut juga menjadi bagian dari gerakan #DiIndonesiaAja dan program kami yaitu Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) yang tujuannya untuk meningkatkan minat wisatawan untuk melakukan trip di dalam negeri, khususnya pada masa libur Nataru mendatang," kata dia melalui keterangan tertulisnya dilansir Techverse.asia, Kamis (30/10/2025).
Lewat kampanye 'Saatnya Liburan #DiIndonesiaAja,' Kemenpar bersama kementerian serta lembaga terkait, BUMN, asosiasi pariwisata, dinas pariwisata, pelaku industri pariwisata, hingga pelbagai pemangku kepentingan yang menyediakan berbagai penawaran spesial berupa paket wisata yang menarik.
Baca Juga: Kemenparekraf Dorong Diplomasi Kuliner Lewat Rempah
"Paket-paket wisata itu bisa diakses oleh calon wisatawan lewat kanal media sosial kami," ujarnya.
Selama musim liburan Nataru, Kemenpar juga sangat aktif dalam mempromosikan berbagai destinasi wisata di Tanah Air melalui media sosial dengan menyoroti kuliner khas, kekayaan budaya, destinasi wisata unggulan yang layak dikunjungi, dan tradisi lokal.
Ni Made Ayu Marthini menandaskan bahwa pihaknya sangat mendukung upaya menciptakan suasana liburan yang aman, nyaman, dan menyenangkan selama momentum Hari Raya Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Kebijakan ini diharapkan bisa menciptakan suasana yang kondusif bagi masyarakat yang merayakan Nataru.
"Kami mengajak masyarakat untuk memanfaatkan kebijakan pemberian stimulus selama periode libur Nataru," ujarnya.
Baca Juga: Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia Melonjak, Bali Masih Jadi Favorit
Stimulus ini mencakup potongan tarif angkutan kereta api sebesar 30 persen bagi 1,5 juta penumpang pada periode 22 Desember 2025 sampai 10 Januari 2026; potongan harga 20 persen dari tarif angkutan laut Pelni untuk 405 ribu penumpang pada periode 17 Desember sampai 10 Januari 2026.
"Ada juga potongan biaya jasa pelabuhan angkutan penyebrangan ASDP bagi 227 ribu penumpang serta 491 ribu kendaraan pada periode 22 Desember 2025 sampai 10 Januari tahun depan," katanya.
Di samping itu, masyarakat juga bakal menikmati penurunan harga pesawat lewat skema Pajak Pertumbuhan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP), diskon fuel surcharge, dan penurunan harga avtur, sehingga harga tiket pesawat bisa mendapat penurunan sebesar 12-14 persen.
Kebijakan ini berlaku untuk periode pembelian tiket mulai 22 Desember mendatang sampai 10 Januari tahun depan serta periode penerbangan 22 Desember 2025 sampai 10 Januari 2026.
Baca Juga: Makanan Halal Jadi Faktor Utama dalam Pemilihan Destinasi Wisata oleh Umat Muslim Indonesia
Kemenpar pun mendorong para pelaku industri pariwisata di Indonesia untuk memberikan penawaran menarik selama libur Nataru, seperti potongan harga tiket pesawat, kereta api, akomodasi, serta produk dan paket wisata.
Menurut Ni Made Ayu Marthini, hal ini bisa menjadi daya tarik tambahan sekaligus meningkatkan pengalaman berwisata masyarakat selama libur panjang akhir tahun.
"Dengan pemberian stimulus khusus Natal dan Tahun Baru dan kampanye Saatnya Liburan #DiIndonesiaAja, yang kami harapkan bisa menggerakan dan meningkatkan belanja masyarakat selama masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 melonjak, sehingga ikut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, utamanya dari sektor pariwisata," tambahnya.
Baca Juga: Strategi Pelaku Wisata Asia Pasifik Membangun Kepercayaan untuk Mendorong Pertumbuhan