Techverse.asia - Kelurahan Kalegowa, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan, menjadi salah satu destinasi wisata yang cocok bagi turis yang mau menikmati perjalanan dengan santai atau biasa disebut slow travel. Ini adalah versi Agoda, platform perjalanan digital.
Baca Juga: Resmi Dibuka, Segini Harga Tiket Masuk Jurassic World: The Experience Singapura
Slow travel menjadi kesempatan yang ideal guna benar-benar mengeksplorasi destinasi wisata, membangun koneksi yang lebih dalam dengan budaya sekitar, mencicipi aneka kuliner khas, hingga berbaur dengan warga lokal.
Agoda menyebutkan, sejumlah wisatawan lebih menemukan kebahagiaan dengan tinggal lebih lama dan menikmati pesona lokal yang ditawarkan.
Secara umum daerah Kalegowa tentunya belum banyak diketahui orang-orang sebagai salah satu tempat untuk melakukan slow travel. Dengan penetapan oleh Agoda ini diharapkan dapat menggaungkan namanya, baik kepada wisata lokal maupun mancanegara.
Ini informasi mengenai Kalegowa yang kami himpun dari beberapa sumber secara daring. Kalegowa merupakan hidden gem atau permata tersembunyi yang mengundang wisatawan untuk melambat dan menikmati keindahan alam serta kekayaan akan budaya suku Bugis.
Baca Juga: Casio G-SHOCK MTG-B4000: Jam Tangan Hasil Kolaborasi AI dan Manusia
Daerah tersebut kondang dengan hamparan sawah yang menakjubkan, arsitektur tradisional Bugis, dan keramahan warganya. Para wisatawan bisa berkunjung ke pasar tradisional di Kalegowa, wisata kuliner, atau mendaki santai lewat jalur-jalur alam yang indah.
Sebagai informasi, nama Kalegowa berasal dari kata Kale Gowa yang merupakan lokasi benteng pertama Kerajaan Gowa yang terletak di Sumba Opu, Gowa, Sulawesi Selatan. Benteng ini digunakan sebagai lokasi pemukiman raja dan keluarganya, sehingga menjadi pusat dinamika kegiatan kehidupan kerajaan.
Berdasarkan catatan Benteng Kale Gowa Pada Masa Kerajaan Gowa pada 1510-1639 oleh Hari Setiani dari Universitas Negeri Makassar, benteng tersebut tersebar di beberapa titik.
Tempat itu mencakup Masjid Tua Katangka, Batu Tallua, Sumur Lompowa, Sumur Bissu, Batu Pelantikan, Kompleks Makam Raja-raja Gowa beserta keluarganya, dan Komples Makam Sultan Hasannudin.
Baca Juga: Strategi Pelaku Wisata Asia Pasifik Membangun Kepercayaan untuk Mendorong Pertumbuhan
Kalegowa juga merupakan saksi bisu sejarah Indonesia, mulai dari zaman kerajaan, penjajahan, sampai menjadi negara yang berdaulat. Masyarakat Kalegowa pun mengarungi perjalanan Tanah Air dengan tetap berpegang teguh pada kearifan lokal dan tradisi.
Bagi kamu yang mau berkunjung ke Kalegowa, tempat ini bisa dijangkau dengan kendaraan dan jaraknya kurang lebih 2 kilometer (km) dari pusat kota Sumba Opu.
"Pesona Kalegowa terletak di kesederhanaannya sehingga membuat tempat ini pas untuk wisatawan yang mau cari pengalaman perjalanan yang lebih bermakna dan santai," ungkap Senior Country Director Agoda Indonesia Gede Gunawan kami lansir, Senin (2/6/2025).
Gede mengatakan, di tengah ritme hidup yang semakin cepat, tujuan wisata seperti Kalegowa yang ada di Sulsel tersebut kini mulai menarik perhatian sebagai opsi utama para pelancong Indonesia yang mencari pengalaman slow travel.
Baca Juga: Survei Traveloka: Wisata Kuliner Paling Banyak Direncanakan Saat Libur Lebaran
"Gaya perjalanan ini enggak cuma sekadar tren sesaat, namun suatu cara berpikir yang mengajak wisatawan untuk lebih dekat dan terhubung dengan dengan setiap tempat yang mereka datangi," katanya.
Menurutnya, Agoda senang dapat mendukung gaya perjalanan tersebut dengan menghadirkan penawaran menarik untuk akomodasi dan aktivitas sehingga perjalanan bisa lebih bermakna dan rileks. Dengan demikian, banyak tempat wisata unik di Benua Asia.
"Ini adalah waktu yang tepat untuk bereksplorasi lebih dalam, meluangkan waktu, dan menikmati setiap detik yang berlalu," tambah dia.
Selain Kalegowa, wisatawan lokal memilih Pulau Bali dan DKI Jakarta sebagai destinasi slow travel mereka dan pengalaman menginap yang lebih lama. Di sisi lain, wisatawan dari Indonesia lebih cenderung memilih Kota Tokyo, Jepang, sebagai tujuan luar negeri mereka guna merasakan pengalaman slow travel.