Industri Gim Indonesia Bakal Mencapai Rp23,6 Triliun Tahun Depan

game Paw Rumble meraih Best Made in Indonesia dalam ajang Google Play Best of 2023 (Sumber: paw rumble)

Industri game atau gim Indonesia diprediksi akan mencapat US$ 1,49 miliar atau sekitar Rp23,6 triliun, pada 2025.

Hal itu dikemukakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo RI), di tengah perhelatan Kick Off Digital Economy Dialogue: Social Impact and Adoption in The Digital Economy.

Ketua Tim Fasilitasi Animasi, Game, dan Teknologi Baru Direktorat Ekonomi Kominfo, Luat Sihombing, menyebut bahwa produktivitas gim asal Indonesia lebih banyak dibandingkan negara Asia Tenggara lainnya.

"Di platform Steam, Indonesia negara kontributor produk terbesar di antara negara-negara ASEAN," kata dia, seperti dikutip dari Katadata, Kamis (28/3/2024).

Luas mengatakan, jumlah gim hasil produksi dari Indonesia sebanyak 256 titel gim di Steam per Januari 2023. Angka itu jauh lebih besar bila dibandingkan Malaysia dan Thailand. Oleh karena itu, ia mengatakan bahwa produktivitas pengembang gim Indonesia banyak dipasarkan secara global.

Berdasarkan laporan Niko Partners 2023 yang bertajuk Indonesia Games Market Report, pengembang gim di Indonesia terbanyak berada di Pulau Jawa. Adapun, Jakarta menaungi 20% pengembang gim.

Meski begitu, wilayah Indonesia lain juga memiliki pengembang gim dengan Pulau Sumatera sebanyak 9,6%, Bali - Nusa Tenggara 8,4%, Kalimantan dan Sulawesi masing-masing 2,4%, dan Maluku - Papua 1,2%.

Baca Juga: Perempuan Perlu Ikut Andil Mewujudkan Keamanan Siber

Baca Juga: Gubernur Florida Larang Anak Berusia Di Bawah 14 Tahun Punya Akun Media Sosial

Melihat persebaran pengembang gim di semua pulau besar di Indonesia, menurut Luat hal ini memperlihatkan adanya pertumbuhan para pengusaha muda.

Ia juga menyatakan, Kementerian Kominfo RI terus meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak dalam mendorong pertumbuhan industri game developer di Indonesia. Tujuannya, untuk mewujudkan Indonesia sebagai tuan rumah di negara sendiri dengan kemajuan teknologi dan inovasi dalam industri gim nasional.

Industri gim memang menjadi salah satu fokus perencanaan berkelanjutan Direktorat Ekonomi Digital Kominfo pada 2024, dengan meningkatkan pencapaian prestasi melalui peningkatan keahlian dan kemampuan seorang game developer (pengembang gim).

Sementara itu, ditanyai soal persebaran pengembang gim yang belum merata, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Kominfo RI, Semuel Abrijani Pangerapan memberikan tanggapan.

Semuel mengatakan, pengembang gim cenderung bekerja secara berkelompok. Selain itu, terjadi konsentrasi sumber daya manusia dan kurangnya penyebaran talenta digital secara merata di daerah lain.

Baca Juga: Canva Resmi Mengakuisisi Affinity, Siap Berkompetisi dengan Adobe

"Makanya kami keliling itu untuk menumbuhkan minat, dan juga mungkin talenta digitalnya kan belum tersebar dengan merata. Biasanya memang pusat-pusat gim itu ada di Bandung, Yogyakarta, Malang, Jakarta, di Bali, serta di Batam ada," imbuh Semuel, dalam keterangan yang diakses lewat Antara.

Semuel menambahkan, dalam hal infrastruktur, tidak terdapat masalah soal pemahaman tentang pembuatan bisnis gim.

Sejumlah upaya juga telah dilakukan untuk meningkatkan pemahaman pengembangan gim melalui berbagai program, termasuk lewat IGDX (Indonesia Game Development Exchange) yang menyediakan pelatihan hingga bootcamp dan dukungan bagi pengembang gim.

Baca Juga: AMD Ryzen Pro 7040 Series Mobile Memiliki Performa Zen 4 untuk Laptop Bisnis

Baca Juga: TikTok Bentuk Dewan Kaum Muda Global, Apa yang Akan Mereka Lakukan?

Di lain sisi, pemerintah juga berupaya mengoptimalkan riset dan inovasi untuk solusi startup lokal, serta akses informasi strategis guna mendukung pembangunan nasional dan ekonomi digital.

Wakil Menteri Kominfo RI, Nezar Patria, menjelaskan bahwa pihaknya menekankan arti penting peningkatan perlindungan merek terhadap produk yang dihasilkan, dan perlindungan paten terhadap inovasi ataupun invensi teknologi.

Demikian juga adopsi teknologi digital harus ditingkatkan, di sektor-sektor prioritas seperti manufaktur, pertanian, logistik, dan keuangan.

Dalam keterangan resmi, Nezar mengungkap proyeksi ekonomi digital Indonesia pada 2024 akan menyumbang hingga 4,6% dari produk domestik bruto.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI