ChatGPT Bakal Jadi Tutor Mengajar di Universitas Arizona

(ilustrasi) Universitas Arizona akan jadikan ChatGPT sebagai tutor mahasiswa, di kelas perkuliahan (Sumber: freepik)

Arizona State University atau Universitas Arizona (ASU) mengumumkan kemitraan kampus mereka dengan OpenAI.

Sebuah keterangan resmi yang diterbitkan oleh ASU mengungkap bahwa lewat kerja sama itu, mahasiswa akan segera memiliki akses ke ChatGPT Enterprise OpenAI yang dipersonalisasi. Dilaporkan, kemitraan OpenAI dan ASU sudah berjalan selama enam bulan.

ChatGPT merupakan platform kecerdasan buatan (AI) dengan model bahasa yang bisa menjawab banyak pertanyaan. ChatGPT sejauh ini memanen testimoni dapat membantu banyak pihak dalam menyelesaikan tugas mereka. Selain itu, menemukan beragam saran dan solusi permasalahan yang diajukan lewat promptnya.

Baca Juga: Samsung Rilis SSD 990 Evo, Tingkat Efisiensi Daya hingga 70 Persen

ChatGPT diperkenalkan ke publik lebih dari setahun yang lalu, dan sejak peluncuran tersebut, adopsi alat AI generatif oleh organisasi telah meningkat.

Chief Information Officer ASU, Lev Gonick, menuturkan bahwa penelitian mendapati kalau hampir dua pertiga organisasi sudah secara aktif menjajaki integrasi AI.

"Dengan menyediakan akses terhadap kemampuan AI tingkat lanjut, alat-alat ini menyamakan kedudukan, memungkinkan individu dan organisasi –terlepas dari ukuran atau sumber daya– untuk memanfaatkan kekuatan AI untuk upaya kreatif dan inovatif," uajrnya, seperti dikutip pada Rabu (24/1/2024).

Kolaborasi antara ASU dan OpenAI menghadirkan kemampuan canggih ChatGPT Enterprise ke dalam pendidikan tinggi. Menetapkan preseden baru tentang bagaimana universitas meningkatkan pembelajaran, kreativitas, dan hasil mahasiswa.

Baca Juga: realme Merilis Jajaran Model 'Note' Pertama Mereka, realme Note 50

Mulai Februari 2024, ASU akan mengundang masukan dari fakultas dan staf untuk menerapkan penggunaan inovatif ChatGPT Enterprise.

Tiga bidang konsentrasi utama meliputi: meningkatkan keberhasilan siswa, menciptakan jalan baru untuk penelitian inovatif, dan menyederhanakan proses organisasi.

"Tujuannya adalah memanfaatkan inti pengetahuan kami di ASU untuk mengembangkan proyek berbasis AI. Bertujuan untuk merevolusi teknik pendidikan, membantu penelitian ilmiah, dan meningkatkan efisiensi administrasi," kata Gonick.

Platform ini memprioritaskan privasi pengguna, menerapkan langkah-langkah keamanan tingkat perusahaan untuk melindungi data pengguna.

Baca Juga: The Vagabond: Walkingshoes Kolaborasi Ortuseight dan IST yang Terinspirasi Lanskap Perkotaan

Langkah-langkah ini dirancang dengan cermat untuk melindungi dari ancaman digital, menyediakan lingkungan yang aman untuk memanfaatkan fungsionalitas platform.

Kolaborasi ASU dan OpenAI dibangun atas komitmen universitas untuk mengeksplorasi AI dalam segala bentuk. Misalnya, Knowledge Enterprise ASU, yang memimpin aktivitas penelitian inovatif universitas ini, memiliki 19 pusat, inisiatif, dan laboratorium. Semuanya didedikasikan untuk mengeksplorasi dan mengaktifkan model AI, sehingga menghasilkan lebih dari $340 juta dalam bentuk penghargaan aktif.

Tahun lalu, universitas ini mengumumkan peluncuran AI Acceleration, sebuah tim ahli teknologi yang berdedikasi untuk menciptakan alat AI generasi berikutnya.

Kolaborasi dengan OpenAI kali ini akan memberdayakan solusi baru yang sedang dikembangkan sebagai bagian dari upaya tim AI Acceleration.

“Jika tahun lalu dianggap sebagai tahun terobosan AI generatif, maka tahun 2024 akan menjadi waktu untuk praktik dan eksplorasi yang bermakna, guna memanfaatkan kekuatan sebenarnya dari teknologi ini,” kata Gonick.

Baca Juga: Apple Resmi Merilis iOS 17.3, Menambahkan Fitur Stolen Device Protection

Presiden ASU, Michael M. Crow, menyatakan ASU menyadari bahwa sistem kecerdasan tambahan dan kecerdasan buatan akan tetap ada. Pihaknya optimistis, mengenai kemampuannya untuk menjadi alat luar biasa yang membantu siswa belajar, belajar lebih cepat, dan memahami mata pelajaran secara lebih menyeluruh.

"Kolaborasi kami dengan OpenAI mencerminkan filosofi dan komitmen kami, untuk berpartisipasi langsung dalam evolusi teknologi pembelajaran AI yang bertanggung jawab," lanjutnya.

Baca Juga: Apple Vision Pro Cuma Didukung 150 Aplikasi Lebih Saat Dirilis

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI