Microsoft dan Vodafone Kerja Sama Layanan Cloud dan AI

Vodafone (Sumber: Vodafone)

Vodafone dan Microsoft menyepakati kemitraan selama 10 tahun, untuk menghadirkan layanan berbasis AI generatif, digital, dan cloud, bagi lebih dari 300 juta bisnis dan konsumen di seluruh Eropa dan pasar Afrika.

Perusahaan Inggris tersebut akan menginvestasikan $1,5 miliar (sekitar Rp23,4 miliar) pada kecerdasan buatan (AI) yang berfokus pada pelanggan, dikembangkan dengan teknologi Azure OpenAI dan Copilot milik Microsoft. Kerja sama itu akan menggantikan pusat data fisik dengan layanan cloud Azure yang lebih murah dan terukur.

Baca Juga: DayaTani Umumkan Raih Pendanaan Putaran Awal, Jadi Sinyal Positif Industri Agritech

Melalui kemitraan ini, kedua perusahaan akan berkolaborasi untuk mentransformasi pengalaman pelanggan.

"Microsoft bermaksud untuk berinvestasi pada platform konektivitas Internet of Things (IoT) terkelola Vodafone, yang akan menjadi bisnis terpisah dan mandiri pada April 2024," demikian dikutip dari keterangan resmi di laman Vodafone, Rabu (17/1/2024).

Perusahaan baru ini akan menarik mitra dan pelanggan baru, mendorong pertumbuhan aplikasi dan memperluas platform, untuk menghubungkan lebih banyak perangkat, kendaraan, dan mesin.

Baca Juga: Apakah anti-depresan Alami Dapat Bekerja Baik untuk Tubuh Kita?

Kolaborasi keduanya juga bermaksud mengembangkan layanan digital dan keuangan baru untuk bisnis; khususnya UKM di Eropa dan Afrika, dan merombak strategi cloud pusat data globalnya.

Layanan digital yang dihasilkan oleh kemitraan baru ini akan menggunakan teknologi AI generatif terbaru, memberikan pengalaman pelanggan yang sangat personal dan berbeda di berbagai saluran.

Kebijakannya dibangun berdasarkan kebijakan privasi dan keamanan yang tidak memihak dan etis, di bawah kerangka kerja Vodafone untuk AI yang bertanggung jawab.

Vodafone dan Microsoft bersepakat kerja sama hadirkan layanan Cloud dan AI (sumber: IBTimes)

Kepala Eksekutif Vodafone, Margherita Della Valle, sedang berada di bawah tekanan untuk mengembalikan pertumbuhan laba grupnya. Ia telah mengidentifikasi peluang untuk membantu digitalisasi bisnis, dengan mencatat bahwa pada Mei pasar yang dapat ditangani bernilai 140 miliar euro.

Menurut dia, kesepakatan yang ditandatangani bersama Ketua dan CEO Microsoft Satya Nadella akan mempercepat transformasi digital pelanggan bisnis Vodafone, khususnya bagi perusahaan kecil dan menengah.

Baca Juga: Agate Kembangkan 3D Games Lewat Sub Brand Ke-2: Vertx Break

Baca Juga: Spesifikasi Redmi Watch 4, Waktu Pakai Bisa Mencapai 30 Hari

Chief Financial Officer Vodafone, Luka Mucic, mengatakan kepemimpinan Microsoft di bidang AI, yang didukung oleh kemitraan OpenAI, akan mengubah layanan pelanggan perusahaan telekomunikasi tersebut.

Ketimbang menggantikan staf 'manusia' dengan AI, nantinya teknologi yang dikerjasamakan itu akan membantu staf layanan pelanggan Vodafone meningkatkan produktivitas dan kualitas percakapan mereka.

Chief Commercial Officer Microsoft, Judson Althoff, menilai bahwa kekuatan Vodafone dalam IoT dan layanan keuangan merupakan hal yang penting secara strategis.

"Aset IoT sangat penting, dalam membantu memenuhi kebutuhan keberlanjutan dari banyak pelanggan kami di sektor-sektor yang sulit untuk dikurangi," katanya.

Baca Juga: Hari Ini Galaxy AI Meluncur, Simak Yuk Sejarah Inovasi Ponsel Samsung dari Masa ke Masa

Microsoft menerapkan 'digital twins' untuk memodelkan lingkungan manufaktur, sehingga peningkatan proses dapat diuji di cloud. Tumpukan IoT Vodafone memungkinkan perusahaan memasuki lingkungan tersebut, membuat model lingkungan, membuat penyimpanan data berskala besar, dan menggunakan AI untuk membantu pelanggan mencapai tujuan keberlanjutan mereka.

Platform uang seluler M-PESA Vodafone, yang beroperasi di Kenya, Tanzania, Afrika Selatan, dan negara-negara Afrika lainnya, memiliki tujuan yang sama dengan Microsoft di wilayah tersebut. Seperti membangun literasi digital, keterampilan dan program penjangkauan generasi muda, serta menawarkan layanan digital kepada pasar UKM yang kurang terlayani.

Keduanya juga meluncurkan program yang bertujuan untuk memperkaya kehidupan 100 juta konsumen dan 1 juta UKM di seluruh benua Afrika.

"Kami sangat antusias menghadirkan kemampuan AI generatif untuk membantu pelanggan membuat keputusan keuangan yang lebih cerdas," lanjut dia.

Baca Juga: Google dan Apple Kompak Blokir Aplikasi Kripto

Baca Juga: Redmi Rilis TWS Buds 5 Pro dan Buds 5, Ini Harga dan Spesifikasinya

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI