Honda dan Mitsubishi Bergandengan, Keduanya Kerja Sama di 2 Bisnis Baru Ini

Uli Febriarni
Senin 16 Oktober 2023, 11:30 WIB
(ilustrasi) mengisi daya baterai mobil listrik (Sumber : freepik)

(ilustrasi) mengisi daya baterai mobil listrik (Sumber : freepik)

Honda Motor Co., Ltd. (Honda) dan Mitsubishi Corporation (MC) mengumumkan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) keduanya menuju penciptaan bisnis baru. 

Kerja sama itu bertujuan memanfaatkan kekuatan kedua perusahaan untuk membangun model bisnis yang berkelanjutan, kendaraan listrik (EV) dan baterai EV.

Perusahaan ingin mengantisipasi pertumbuhan pasar kendaraan listrik (EV) menuju masyarakat masa depan yang bebas karbon.

Baca Juga: LE SSERAFIM Jadi House Ambassador Louis Vuitton

Baca Juga: WhatsApp Business Summit 2023 Digelar di Jakarta, Hadirkan Banyak Narasumber Andal

Apa saja bisnis baru kolaborasi Honda dan Mitsubishi?

1. Battery Lifetime Management

Bisnis baru ini bertujuan untuk memaksimalkan nilai baterai yang akan dipasang pada model mini-EV Honda, yang dijadwalkan mulai dijual di Jepang pada 2024.

Tujuan utama perangkat lunak ini, yakni memaksimalkan nilai baterai yang akan dipasang pada kendaraan listrik yang belum dibuat. Artinya, baterai mobil bekas bertegangan tinggi tidak akan lagi menjadi barang bekas ketika tidak digunakan.

Dengan menggunakan sistem pemantauan baterai yang canggih, bisnis baru ini akan mengelola dan memaksimalkan nilai baterai

"Setiap baterai, nantinya sepanjang masa pakai beralih dari bukan hanya menyalakan kendaraan listrik, tetapi juga sebagai penyimpanan energi stasioner," kata perusahaan, dilansir dari keterangan resmi mereka, Senin (16/10/2023).

2. Bisnis Manajemen Energi Pengisian Daya Cerdas dan V2G

Bisnis baru ini akan membantu pengguna kendaraan listrik untuk mengoptimalkan biaya listrik mereka.

Pengisian daya cerdas mengacu pada sistem pengisian daya pintar, yang secara otomatis menyesuaikan waktu pengisian daya EV untuk menghindari periode beban puncak dan mengoptimalkan konsumsi energi.

Sementara menyoal Vehicle to Grid (V2G), ke depan kendaraan listrik tidak hanya diisi listrik dari jaringan listrik, namun juga menyuplai listrik ke jaringan listrik untuk membantu memenuhi kebutuhan listrik lokal.

Baca Juga: Koperasi Digital e-Fishery Berjalan dalam Mekanisme Blockchain

Baca Juga: Menyusuri Desa Jatimulyo, Kawasan Eksotis di Perbatasan DIY dan Jateng

CEO Global Honda, Toshihiro Mibe, mengatakan bahwa untuk mempersiapkan era mempopulerkan kendaraan listrik secara menyeluruh, Honda tidak hanya akan menjual kendaraan listrik.

"Honda juga mengambil pendekatan proaktif dalam manajemen energi, baterai kendaraan listrik akan digunakan sebagai sumber energi. Kami juga fokus pada sirkulasi sumber daya, termasuk penggunaan kembali dan penggunaan kembali baterai kendaraan listrik, yang mengandung berbagai sumber daya langka," ucapnya.

Dimulai dengan inisiatif bersama MC di bidang mini-EV di Jepang, Honda akan berusaha memaksimalkan nilai yang ditawarkan kepada pelanggan, dan membangun landasan untuk bisnis berkelanjutan dari perspektif jangka panjang.

Dalam kesempatan sama, Presiden & CEO Mitsubishi Corporation, Katsuya Nakanishi, menyatakan pihaknya memahami bahwa konvergensi berbagai sektor seperti mobilitas, energi, layanan, dan data merupakan tren yang tidak dapat diubah.

Baca Juga: Bali Didapuk Jadi Pulau Terbaik di Asia

Baca Juga: Di AS, Ferrari Mulai Terima Pembelian Mobilnya Menggunakan Uang Kripto

Contohnya dapat dilihat di seluruh dunia, ketika perusahaan berupaya untuk menjadi netral karbon, dan model bisnis baru seperti MaaS dan CASE (dalam industri otomotif) mulai berkembang.

"MC bertujuan untuk mengembangkan model bisnis barunya yang menyeimbangkan elektrifikasi dan dekarbonisasi, untuk menciptakan layanan lintas industri baru, dan melakukan inovasi baru agar sesuai dengan perkembangan zaman," tutur dia. 

Honda Gandeng Banyak Perusahaan Menuju Target Netralitas Karbon

Dalam mengoptimalkan persiapan menuju tren penggunaan kendaraan listrik dan solusi netralitas karbon yang digaungkan dunia, Honda Motor Co., Ltd (Honda) juga telah menjalin kerja sama dengan LG Energy Solution. 

Mereka menjalin kerjasama membangun pabrik baterai lithium-ion berteknologi canggih untuk mobil listrik, di Ohio, Amerika Serikat.

Pabrik ini akan memproduksi jenis baterai pouch-type yang akan disuplai untuk pabrik perakitan kendaraan listrik Honda di kawasan Amerika Utara. Pabrik baterai ini diprediksi akan menciptakan 2.200 pekerja, dengan target kapasitas per tahun sebesar 40Gwh. 

Berikutnya, perusahaan ini juga mengajak GS Yuasa International Ltd (GS Yuasa) berkolaborasi. Keduanya akan mengembangkan baterai lithium, dengan daya serta kapasitas besar untuk kendaraan mobil listrik Honda dan membangun sistem produksi baterai yang lebih efisien.

Honda dan GS Yuasa merencanakan mendirikan perusahaan baru sebagai bentuk pada akhir 2023.

Kolaborasi ini diharapkan mampu memenuhi suplai serta permintaan baterai mobil listrik yang semakin berkembang. Selain itu, ke depannya, perusahaan ini akan menjadi tempat untuk penelitian serta pengembangan yang akan menghasilkan baterai mobil listrik. 

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno18 Desember 2025, 20:23 WIB

Roblox Replay 2025: Laporan Tentang Tren Pencarian dan Gaya dalam Pengalaman Digital

Tahun ini pengguna di seluruh dunia menghabiskan 88,7 miliar jam di platform tersebut.
2025 Roblox Replay. (Sumber: Roblox)
Lifestyle18 Desember 2025, 19:23 WIB

Carhartt WIP x Salomon X-ALP: Alas Kaki Khusus untuk Hiking

Sepatu tersedia dalam satu warna saja dan sudah meluncur global.
Carhartt Work In Progress (WIP) x Salomon perkenalkan sepatu kolaborasinya, X-ALP. (Sumber: Carhartt WIP)
Hobby18 Desember 2025, 17:54 WIB

Disclosure Day: Film Baru Steven Spielberg, Tayang 12 Juni 2026

Cuplikan pertama film baru misterius karya sutradara legendaris ini.
Poster film Disclosure Day. (Sumber: null)
Techno18 Desember 2025, 17:20 WIB

Warner Bros Discovery Tolak Tawaran Pembelian dari Paramount, Ada Apa?

Dewan direksi WBD tetap berkomitmen pada kesepakatan dengan Netflix.
Warner Bros Discovery diantara penawaran pembelian Netflix atau Paramount. (Sumber: istimewa)
Techno18 Desember 2025, 16:33 WIB

Komdigi Ingin Terapkan Kartu SIM Ponsel Berbasis Biometrik Pengenalan Wajah

Kebijakan akan mulai berlaku pada 1 Januari 2026.
Ilustrasi kartu sim untuk ponsel. (Sumber: istimewa)
Lifestyle18 Desember 2025, 15:04 WIB

Crunchyroll Arc 2025 Kembali Hadir, Ada 7 Persona Bagi Perjalanan Setiap Penggemar

Arc 2025 kembali diadakan untuk merayakan fandom, ikatan erat, dan kebangkitan anime di seluruh dunia.
Crunchyroll Arc 2025.
Startup18 Desember 2025, 13:58 WIB

Superbank Melantai di Bursa Efek Indonesia, Kumpulkan Dana Rp2,79 Triliun

Dana tersebut akan dialokasikan buat ekspansi bisnis dan penguatan kapabilitas perusahaan.
Superbank melantai Bursa Efek Indonesia (BEI). (Sumber: Superbank)
Techno18 Desember 2025, 13:24 WIB

Sharp Aquos R10 dan Sense 10 Resmi Dipasarkan di Indonesia, Segini Harganya

Sharp Perluas Lini Smartphone Premium Lewat AQUOS Sense 10 dan AQUOS R10.
Sharp memperkenalkan smartphone Aquos R10 dan Sense 10. (Sumber: Sharp Indonesia)
Travel18 Desember 2025, 11:52 WIB

Patung Lilin Jung Hae In Resmi Hadir di Madame Tussauds Hong Kong

Kalau kamu lagi berkunjung ke sini, enggak ada salahnya untuk mampir melihat aktor K-pop idolamu.
Aktor Jung Hae In (kiri) berfoto dengan figur patung lilin yang menyerupai dirinya di Madame Tussauds Hong Kong.
Techno17 Desember 2025, 19:17 WIB

Razer Meluncurkan Raiju V3 Pro: Kontroler E-sports Elit untuk PlayStation 5

Begini spesifikasi lengkap dan harganya.
Raizer Raiju V3 Pro. (Sumber: Raizer)