Techverse.asia - Setelah lebih dari dua dekade, kini Skype resmi ditutup. Platform panggilan video yang awalnya monolitik itu tidak mampu mengimbangi pesaing seperti Zoom dan FaceTime, sehingga perusahaan induknya yaitu Microsoft, mengintegrasikan produk tersebut ke Microsoft Teams.
Meski begitu, tidak jelas berapa banyak orang yang terkena dampak berhentinya Skype. Angka terbaru yang dibagikan Microsoft adalah pada 2023, ketika dikatakan memiliki lebih dari 36 juta pengguna - jauh dari puncak Skype yang mencapai 300 juta pengguna.
Microsoft telah mengumumkan pada Februari lalu bahwa layanan tersebut akan tersedia hingga 5 Mei dan mendesak pengguna untuk beralih ke versi gratis Microsoft Teams, platform komunikasinya yang memiliki kemampuan untuk melakukan panggilan video.
Sebelumnya diberitakan, penutupan Skype tersebut memungkinkan Microsoft untuk menyederhanakan penawaran komunikasi konsumen gratisnya sehingga dapat lebih mudah beradaptasi dengan kebutuhan pelanggan.
Baca Juga: Shokz OpenDots One: Earbud Telinga Terbuka dengan Masa Baterai Selama 40 Jam
"Skype telah menjadi bagian integral dalam membentuk komunikasi modern dan mendukung momen-momen bermakna yang tak terhitung jumlahnya, dan kami merasa terhormat telah menjadi bagian dari perjalanan tersebut," kata Jeff Teper selaku Presiden Aplikasi dan Platform Kolaboratif Microsoft, dalam sebuah posting blog awal tahun ini.
Skype, yang didirikan pada 2003 silam oleh Niklas Zennström dan Janus Friis, dimulai sebagai layanan yang menawarkan panggilan telepon melalui internet. Kemudian, layanan ini juga memungkinkan pengguna untuk melakukan panggilan video satu sama lain dan mengirim pesan pribadi - semuanya gratis.
Skype adalah salah satu aplikasi konferensi video pertama yang popularitasnya meroket, pada satu titik memiliki lebih dari 300 juta pengguna. Lalu pada 2005, eBay membeli Skype seharga US$2,6 miliar.
Namun, platform e-commerce eBay kemudian menjual saham pengendalinya kepada sekelompok investor pada 2009, yang kemudian menjual layanan panggilan video tersebut kepada Microsoft.
Baca Juga: Fitur Chat pada Microsoft Teams Sebentar Lagi Akan Hadir di Outlook
Tapi, basis pengguna Skype telah menyusut dalam beberapa tahun terakhir, karena aplikasi tersebut menghadapi persaingan yang semakin ketat dari alternatif panggilan video dan pengiriman pesan seperti Zoom, WhatsApp, dan Slack. Aplikasi tersebut berubah dari sekitar 40 juta pengguna pada awal tahun 2020 menjadi 36 juta dua tahun lalu.
Microsoft menyatakan bagi para pengguna Skype dapat secara otomatis memigrasikan semua obrolan dan kontak mereka langsung ke Teams. Hal ini untuk memastikan bahwa informasi berharga - seperti pesan, file, dan detail kontak - dicadangkan dan dapat diakses di masa mendatang.
Adapun cara untuk memindahkannya, pertama-tama kamu harus membuka aplikasi Skype dan masuk (login). Setelah sukses, masuk, klik saja tiga titik horizontal di bawah nama akun di sudut kiri atas. Buka pengaturan, pilih menu akun dan profil, kemudian cari akunmu.
Setelah diarahkan ke portal web Skype, pilih Ekspor kontak (.csv), ekspor nomor ID Penelepon (.csv), atau ekspor file dan riwayat obrolan. Selanjutnya, pilihan 'ekspor file dan riwayat obrolan' memungkinkan pengguna mengunduh percakapan dan file.
Baca Juga: Slack AI Meluncur untuk Pengguna Global
Terakhir, kamu harus mengklik kirim permintaan dan lanjutkan. Setelah proses ekspornya selesai, klik unduh (download).
Berita ini tidak terlalu mengejutkan bagi mereka yang telah mengikuti Skype dalam beberapa tahun terakhir, dan dalam banyak hal, ini sudah terlihat sejak 2016, ketika Microsoft meluncurkan Teams.
Meskipun Microsoft telah meluncurkan produk Skype for Business tertentu pada 2015, kedatangan Teams menandakan arah baru bagi Microsoft dalam ruang komunikasi cloud.
Baca Juga: Enggak Mau Kalah dengan Zoom, X Sedang Menguji Alat Konferensi Video