Huawei Diduga Masih Gunakan Chip TSMC Meskipun Ada Sanksi dari Amerika Serikat

Rahmat Jiwandono
Senin 11 November 2024, 18:19 WIB
logo Huawei (Sumber: Huawei)

logo Huawei (Sumber: Huawei)

Techverse.asia - Sebuah firma riset Kanada bernama TechInsights melakukan penyelidikan mendalam terhadap salah satu akselerator kecerdasan buatan (AI) Huawei dan menemukan sebuah chipset yang diproduksi oleh Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC).

Bloomberg berbicara dengan beberapa orang yang mengetahui investigasi tersebut yang meminta untuk tetap anonim karena laporan TechInsights telah dirilis ke publik.

Sumber anonim tersebut menyebutkan bahwa investigasi TechInsights menemukan sebuah chipset Ascend 910B yang dibuat oleh TSMC di salah satu akselerator AI Huawei. Perusahaan yang melakukan investigasi tersebut menolak berkomentar.

Baca Juga: Nikon Rilis Kamera Z50II, Punya Tombol Picture Control khusus

Reuters melaporkan bahwa TechInsights memberi tahu TSMC tentang temuannya sebelum menerbitkan laporannya. Hal ini mendorong TSMC untuk memberi tahu Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) pada bulan lalu.

Financial Times juga melaporkan, mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut, bahwa TSMC memberi tahu departemen tersebut bahwa seorang pelanggan telah memesan sebuah chipset yang mirip dengan Ascend 910B milik Huawei.

Salah satu sumber FT mengatakan bahwa TSMC telah berbicara dengan pelanggan yang terlibat dan departemen perdagangan setelah menerima pesanan yang mencurigakan.

Baca Juga: Huawei dan XL Axiata Luncurkan Pembangunan Jaringan Inti Terkonvergensi Penuh

Departemen Perdagangan AS menerapkan pembatasan perdagangan tambahan terhadap Huawei yang melarang perusahaan elektronik tersebut memperoleh chipset yang dibuat oleh perusahaan asing.

Awal tahun ini, pemerintah AS semakin memperketat pembatasannya dengan mencabut lisensinya dengan Intel dan Qualcomm untuk memproduksi chip bagi perangkatnya.

TSMC membantah bahwa mereka memiliki hubungan kerja dengan Huawei sejak pertengahan September 2020 dalam sebuah pernyataan yang diberikan kepada Departemen Perdagangan. TSMC juga memberi tahu Bloomberg bahwa mereka belum memproduksi chipset apapun untuk Huawei karena pembatasan yang diubah. Huawei membantah bahwa mereka pernah meluncurkan chipset Ascend 910B.

Ini bukan pertama kalinya Huawei tertangkap basah mencoba melanggar sanksi dan pembatasan perdagangan AS. Bloomberg juga mengungkap pada Mei tahun ini bahwa Huawei mendanai penelitian rahasia di AS di berbagai universitas termasuk Harvard dengan menyalurkan uang tersebut melalui yayasan penelitian ilmiah yang berbasis di Washington bernama Optica.

Baca Juga: ByteDance Akan Gunakan AI Generatif Besutan Huawei

Yayasan tersebut mengatakan pihaknya memutuskan untuk mengembalikan uang tersebut pada Juni dan kepala eksekutif Elizabeth Rogen dan Chad Stark mengundurkan diri pada bulan Agustus berikutnya.

Sebagaimana diketahui, sebelum larangan impor oleh AS, Huawei selama ini hanya mengandalkan TSMC - sebuah perusahaan manufaktur semikonduktor Taiwan - untuk prosesor lima nanometernya, yang diaktifkan oleh mesin ASML.

Kecil kemungkinan apabila SMIC membeli mesin canggih seperti itu dari ASML - setidaknya tidak secara langsung - tanpa menimbulkan kekhawatiran.

Di sisi lain, yang mengejutkan adalah Huawei telah meluncurkan smartphone Mate 60 dan Mate 60 Pro. Huawei sebagian besar terbatas pada konektivitas 4G pada ponselnya sejak sanksi yang diberikan oleh AS, namun dengan gelombang peluncuran ponsel pintar terbaru ini, perusahaan tersebut sengaja merahasiakan pilihan prosesornya.

Baca Juga: MediaTek Luncurkan Chipset Dimensity 7300, Dirancang untuk Ponsel Lipat

Sebuah sumber anonim mengatakan bahwa ini memang perangkat dengan koneksi 5G - sebagaimana didukung oleh tes kecepatan blogger dari China, Vincent Zhong pada perangkat lipat baru, yang mencapai kecepatan unduh lebih dari 1Gbps.

Kemungkinan besar kedua ponsel tersebut juga akan ditenagai oleh HiSilicon Kirin 9000S milik Huawei yang misterius, dengan node proses tujuh nanometer (nm) yang telah menimbulkan kekhawatiran apakah pemasok chip lokal, Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC), telah melanggar sanksi AS untuk mengakses teknologi pembuatan chip asing.  

Pembongkaran Kirin 9000S baru-baru ini yang dilakukan oleh TechInsights untuk Bloomberg mengonfirmasi jika proses 7nm SMIC, yang dianggap mustahil mengingat adanya larangan impor pada peralatan manufaktur utama yaitu mesin litografi EUV dari perusahaan asal Belanda, Advanced Semiconductor Materials Lithography (ASML).

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno17 Desember 2025, 19:17 WIB

Razer Meluncurkan Raiju V3 Pro: Kontroler E-sports Elit untuk PlayStation 5

Begini spesifikasi lengkap dan harganya.
Raizer Raiju V3 Pro. (Sumber: Raizer)
Hobby17 Desember 2025, 18:36 WIB

Review Avatar Fire and Ash: Konflik Keluarga yang Berlapis dan Kritik Ekologis

Dibanding pendahulunya, film baru ini lebih banyak menyuguhkan aksi dan tentunya visual yang akan membuat mata penonton terbelalak.
Varang adalah pemimpin dari Suku Ash (Mangkwan). (Sumber: 20th Century Studios)
Techno17 Desember 2025, 15:59 WIB

Garmin InReach Mini 3 Plus: Komunikator Satelit dengan Fitur Berbagi Suara, Teks, dan Foto

Perangkat komunikasi yang membantu penjelajah tetap terhubung dengan orang-orang saat berpetualang di luar jangkauan sinyal telepon seluler.
Garmin InReach Mini 3 Plus. (Sumber: Garmin)
Lifestyle17 Desember 2025, 11:25 WIB

Satu Dekade Berkiprah di Industri Kreatif, Tahilalats Selenggarakan Ben's Backyard

Ini lokasi acaranya dan tanggal berlangsungnya, yuk kunjungi.
Tahilalats menggelar event Ben's Backyard di mall Bintaro Jaya Xchange, Tangerang, Banten. (Sumber: dok. tahilalats)
Techno17 Desember 2025, 10:29 WIB

Ayaneo Pocket Play: Perpaduan Smartphone Sekaligus Perangkat Gaming Genggam

Pocket Play dapat digeser keluar untuk menampilkan tombol ABXY, dua touchpad, dan D-pad.
Ayaneo Pocket Play. (Sumber: Ayaneo)
Startup17 Desember 2025, 10:11 WIB

BII Investasi Langsung ke Xurya, Siap Danai Startup Climatech di Asia Tenggara

Britisih International Investment berkomitmen untuk menginvestasikan £308 juta untuk pendanaan iklim di Asia Tenggara.
Ilustrasi panel surya dari Xurya.
Techno17 Desember 2025, 08:47 WIB

Spotify Menambahkan Fitur Prompted Playlist, Baru Tersedia di Selandia Baru

Fitur anyar ini memungkinkan membuat daftar putar lagu menurut instruksi tersebut dan riwayat mendengarkan pengguna.
Prompted Playlist memungkinkan mengontrol AI Spotify dengan memberi tahu apa yang ingin didengarkan. (Sumber: Spotify)
Lifestyle15 Desember 2025, 17:39 WIB

52% Konsumen Indonesia Secara Dominan Berbelanja Melalui Social Commerce

DoubleVerify Mengungkap Perilaku Konsumen dalam Sosial Media pada Laporan 2025 Global Insights 'Walled Gardens'
Ilustrasi social commerce. (Sumber: istimewa)
Techno15 Desember 2025, 17:29 WIB

Meta Desain Ulang Facebook, Apa Saja yang Berubah?

Meta mencoba membuat Facebook menjadi lebih baik dengan menyederhanakan beberapa hal.
Ilustrasi Facebook Marketplace. (Sumber: Meta)
Techno15 Desember 2025, 17:07 WIB

Spek Lengkap Huawei Mate X7, Ada Model Collector Edition

Perangkat ini bukan hanya indah dipandang, tetapi juga merupakan bukti ketahanan yang luar biasa.
Huawei Mate X7. (Sumber: Huawei)