Penelitian Literasi Digital ASEAN Foundation: Kemampuan Berpikir Kritis Thailand Terendah

Rahmat Jiwandono
Jumat 22 Maret 2024, 15:32 WIB
ASEAN Foundation. (Sumber: istimewa)

ASEAN Foundation. (Sumber: istimewa)

Techverse.asia - ASEAN Foundation, dengan dukungan dari Google.org, meluncurkan hasil penelitian tentang literasi digital dalam ASEAN Regional Symposium: Unveiling Insights into the Region's Digital Literacy, yang diadakan pada 20 Maret 2024, di Bangkok, Thailand.

Baca Juga: Honda Gandeng Brand Fesyen Lokal CRSL, Ubah Tampilan New Honda Stylo 160

Penelitian yang berjudul “One Divide or Many Divides? Underprivileged ASEAN Communities’ Meaningful Digital Literacy and Response to Disinformation” ini membahas partisipasi digital komunitas kurang beruntung di kawasan ASEAN.

Penelitian ini mengeksplorasi pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan respons mereka terhadap disinformasi dengan tujuan membangun pemahaman dasar mengenai peran literasi digital dalam mengenali dan menanggapi disinformasi di dalam komunitas-komunitas ini.

Penelitian ini merupakan salah satu program unggulan dari ASEAN Digital Literacy Programme (ASEAN DLP), setelah berhasil memberdayakan lebih dari 190 ribu individu di seluruh ASEAN dengan keterampilan literasi digital yang dibutuhkan.

Baca Juga: Alasan Oppo Find X7 Ultra Bawa 4 Kamera, Fotografi Komputasi hingga Mode Master

ASEAN DLP melibatkan ASEAN Youth Advisory Group, yang secara aktif menggerakkan kampanye melalui berbagai saluran media sosial dan berhasil menjangkau 3.000 orang melalui kegiatan langsung serta lebih dari 900 ribu orang di media sosial. Program ini juga meluncurkan platform pembelajaran online untuk mengatasi misinformasi, yaitu www.digitalclassasean.org.

"Sebagaimana disimpulkan dari penelitian terbaru ASEAN DLP, kami mengundang para pemangku kepentingan strategis untuk hadir dan membahas laporan dan temuan penelitian ini. Penelitian ini mencakup survei kuantitatif dan pengumpulan data kualitatif dari seluruh 10 negara anggota di Asia Tenggara," kata Dr. Piti Srisangnam selaku Direktur Eksekutif ASEAN Foundation.

Jawatannya mempresentasikannya dalam simposium ini agar peserta dapat mendengarkan wawasan dan rekomendasi dari masing-masing negara anggota serta melakukan diskusi yang mendalam dengan peneliti dari setiap negara.

"Kami berharap penelitian ini dapat membantu mengurangi kesenjangan digital di kawasan ASEAN dan menciptakan ruang digital yang lebih inklusif dan aman," terangnya.

Baca Juga: Startup Simplus Siap Pimpin Pasar Peralatan Rumah Tangga di Asia Tenggara

Menurut laporan tersebut, tingkat berpikir kritis dan kompetensi perlindungan privasi berbeda-beda di antara negara-negara anggota ASEAN. Secara khusus, Thailand memiliki persentase terendah individu dengan kemampuan berpikir kritis yang tinggi, hanya sebesar 25 persen, berbeda jauh dengan 62,2 persen individu yang ada di Kamboja.

Adapun Filipina tertinggal dalam kompetensi perlindungan privasi, dengan hanya 17,42 persen individu yang memiliki kompetensi tinggi, sementara Singapura unggul dengan 54,37 persen.

Di Indonesia, pertumbuhan ekonomi digital yang pesat kontras dengan kesenjangan digital yang nyata, terutama antara daerah perkotaan dan pedesaan. Negara ini telah mengalami peningkatan ekonomi digital sebesar 414 persen, didorong oleh penetrasi internet yang tinggi dan meningkatnya populasi kaum muda.

Namun, tantangan infrastruktur masih ada, terutama di daerah-daerah seperti Lanny Jaya dan Paniai di Papua. Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat penggunaan media sosial tertinggi di dunia, ditambah dengan tingkat penetrasi internet sebesar 73,7 persen (per 2021), menciptakan lingkungan yang cocok untuk penyebaran misinformasi dan hoaks.

Baca Juga: ASEAN Tourism Forum Digelar di Daerah Istimewa Yogyakarta: Peluang untuk Pelaku Wisata

Upaya pemerintah untuk melawan misinformasi selama periode kritis, seperti pandemi Covid-19, termasuk pemantauan media sosial, pembentukan pasukan tugas khusus, dan penyediaan data yang divalidasi untuk pendidikan masyarakat. Namun, beberapa komunitas, seperti para penambang timah lokal di Belitung Timur, menghadapi tantangan literasi digital, yang membuat mereka rentan terhadap risiko online.

Guna mengatasi masalah tersebut, laporan ini merekomendasikan strategi kolaboratif yang melibatkan organisasi pemerintah, non-pemerintah, dan komunitas berbasis masyarakat. Inisiatif lokal, seperti yang dilakukan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Belitung Timur, berfokus pada peningkatan literasi digital dan memberikan alat kepada komunitas untuk melawan ancaman digital.

Secara keseluruhan, meskipun ekonomi digital Indonesia sedang berkembang pesat, diperlukan upaya lebih lanjut untuk menjembatani kesenjangan digital, meningkatkan literasi digital, dan melawan misinformasi, terutama di antara populasi yang kurang beruntung dan di pedesaan.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno03 Desember 2024, 16:26 WIB

Rilis Global, Begini Spesifikasi Lengkap Smartphone Vivo Y300 5G

Gawai ini tersedia dalam tiga warna baru yang bergaya dan menampilkan desain terinspirasi berlian dengan potongan bantal
Vivo Y300 5G. (Sumber: Vivo)
Startup03 Desember 2024, 16:02 WIB

Endeavor Catalyst Sukses Cetak 59 Perusahaan Startup Unicorn

Perusahaan modal ventura ini juga sukses menduduki posisi investor tahap awal yang paling produktif di dunia.
Endeavor Catalyst.
Techno03 Desember 2024, 15:39 WIB

QwQ-32B-Preview: Penantang 'Terbuka' untuk Model Penalaran o1 OpenAI

Teknologi kecerdasan buatan ini dikembangkan oleh Alibaba.
kantor Alibaba (Sumber: Reuters)
Lifestyle03 Desember 2024, 14:43 WIB

Penyebab NewJeans Resmi Hengkang dari Rumah Agensi ADOR

Grup K-Pop NewJeans bubar dari agensi karena kontroversi perlakuan buruk.
NewJeans.
Techno03 Desember 2024, 14:24 WIB

Reku Dapat Lisensi PFAK dari Bappebti, Siap Genjot Pertumbuhan Industri Kripto Indonesia

Reku berhasil memperoleh lisensi sebagai Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK).
Reku resmi dapat lisensi PFAK dari Bappebti. (Sumber: reku)
Lifestyle03 Desember 2024, 14:11 WIB

AFA 2024 Berakhir: Menampilkan Suara di Balik Anime Tower of God

Dari Solo Leveling Dome yang Imersif hingga Panel Seiyuu Eksklusif.
Anime Festival Asia (AFA) Singapore 2024. (Sumber: null)
Techno03 Desember 2024, 11:47 WIB

Meta akan Bangun Kabel Bawah Laut yang Menjangkau Seluruh Dunia

Proyek ini membutuhkan anggaran yang sangat besar.
Logo Meta. (Sumber: Unsplash)
Startup03 Desember 2024, 11:01 WIB

Living Lab Ventures Investasi di Liven, Hadirkan Era Baru Teknologi Hospitality Berbasis AI

Merevolusi Lanskap Digital Indonesia Dengan Mesin Pertumbuhan yang Telah Terbukti.
Ilustrasi aplikasi Liven. (Sumber: istimewa)
Techno02 Desember 2024, 17:16 WIB

Harga dan Spek iQOO 13 yang Dipasarkan di Indonesia

Ini termasuk jenis smartphone flagship jika ditilik dari harganya yang hampir mencapai hampir Rp10 juta.
iQOO 13.
Startup02 Desember 2024, 16:36 WIB

Intudo Ventures Hanya akan Danai Perusahaan Startup di Indonesia

Perusahaan modal ventura Indonesia Intudo raup ratusan juta dolar juta lewat dua pendanaan.
Intudo Ventures. (Sumber: istimewa)