Sepanjang 2023, Peretas Berhasil Curi Puluhan Triliun Kripto

Rahmat Jiwandono
Rabu 27 Desember 2023, 13:47 WIB
Ilustrasi kripto. (Sumber: freepik)

Ilustrasi kripto. (Sumber: freepik)

Techverse.asia - Selama satu tahun lagi, peretas mencuri miliaran dolar dalam bentuk kripto. Namun untuk pertama kalinya sejak tahun 2020, trennya menurun, menurut perusahaan keamanan kripto.

Pada tahun ini, peretas (hacker) mencuri sekitar US$2 miliar atau setara dengan Rp30,842 triliun kripto melalui lusinan serangan siber dan pencurian, menurut De.FI, perusahaan keamanan Web3 yang menjalankan database REKT.

Situs ini memberi peringkat peretasan kripto terburuk yang pernah ada, mulai dari pelanggaran jaringan Ronin pada 2022, di mana peretas mencuri lebih dari US$600 juta kripto yang merupakan insiden terbesar dalam sejarah, hingga peretasan terhadap Mixin Network tahun ini, yang menjaring para peretas sekitar US$200 juta.

"Jumlah ini, meskipun tersebar di berbagai insiden, menggarisbawahi kerentanan dan tantangan yang terus-menerus dalam ekosistem DeFi," tulis De.Fi dalam laporannya, kami lansir dari Techcrunch pada Rabu (27/12/2023).

Baca Juga: Upbit Beri Rekomendasi dan Taktik Investasi Jelang Halving Day 2024

Sementara itu, pada tahun ini merupakan bukti atas kerentanan yang sedang berlangsung dan langkah-langkah yang diambil untuk mengatasinya, bahkan ketika minat terhadap ruang tersebut relatif teredam oleh pasar yang sedang lesu pada paruh pertama tahun ini.

Sebelumnya pada Desember ini, perusahaan intelijen blockchain TRM Labs juga merilis perkiraan jumlah kripto yang dicuri oleh peretas tahun ini. Menurut perusahaan, totalnya pada pertengahan Desember mencapai sekitar US$1,7 miliar.

Di antara pencurian kripto terburuk lainnya tahun ini termasuk peretasan terhadap Euler Finance, di mana peretas mencuri hampir US$200 juta; serta peretasan besar-besaran terhadap Multichain (US$126 juta), BonqDAO (US$120 juta), Poloniex (US$114 juta) dan Atomic Wallet (US$100 juta), di antara ratusan lainnya.

Tahun lalu, perusahaan pemantau blockchain Chainalysis melaporkan bahwa penjahat dunia maya telah mencuri rekor sepanjang masa sekitar US$3,8 miliar dalam bentuk kripto. Dari jumlah tersebut, sebesar US$1,7 miliar dicuri oleh peretas pemerintah Korea Utara yang dikenal sebagai Lazarus Group.

Baca Juga: Reku Resmi Terdaftar Sebagai Anggota Bursa Komoditi Nusantara

Lazarus Group sendiri adalah salah satu kelompok pencuri kripto paling produktif, sebagai bagian dari upaya mendanai program senjata nuklir yang disetujui rezim tersebut.

“Tidaklah berlebihan untuk mengatakan bahwa peretasan mata uang kripto adalah bagian besar dari perekonomian negara,” kata Chainalysis dalam laporannya tahun lalu.

Tahun sebelumnya, peretas mencuri US$3,3 miliar pada 2021, menurut Chainalysis, tidak mungkin untuk memprediksi apa yang akan terjadi pada tahun depan mengenai potensi peretasan terhadap mata uang kripto.

Di samping terjadinya peretasan terhadap kripto, investasi bodong turut berimbas pada kripto, yang membuat masyarakat beranggapan bahwa kripto adalah investasi bodong. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa investasi bodong telah menyebabkan kerugian mencapai Rp139 triliun yang diakumulasi sejak 2017-2023.

Hal ini menyebabkan kesalahpahaman di masyarakat, padahal faktanya aset kripto bukan investasi bodong, melainkan instrumen investasi yang secara legal diatur oleh pemerintah.

Baca Juga: Sekolah-Sekolah di El Salvador Akan Ajarkan Bitcoin

Namun demikian, jelang 2024 ada beberapa faktor yang akan mendukung proyeksi pasar kripto. Pertama, Peralihan dari Web2 ke Web3. Web3 adalah ekosistem terdesentralisasi yang dibangun di atas teknologi blockchain yang menjanjikan pengalaman internet yang berbeda untuk generasi yang akan datang.

Tapi, transisi dari Web2 ke Web3 terbukti masih mengalami kendala baik untuk pengembang maupun pengguna, mengingat pesatnya kemajuan teknologi di Web3.

Namun, di tahun ini ada kabar baik dengan munculnya Web2.5 yang merupakan peralihan internet baru, mencakup teknologi blockchain, desentralisasi, cryptocurrency, AI, NFT, hingga Metaverse.

Kedua, DeFi tetap menjadi tren yang mendominasi pada tahun ini. Proyek-proyek yang fokus pada layanan keuangan terdesentralisasi terus berkembang menawarkan solusi alternatif untuk perbankan tradisional dan layanan keuangan konvensional.

Platform-platform DeFi menyediakan layanan seperti pinjaman, pertukaran aset digital, dan penghasilan pasif lewat yield farming. Tapi, potensi risiko dan voltalitas tetap jadi perhatian utama di dalam ekosistem ini.

Baca Juga: Di AS, Ferrari Mulai Terima Pembelian Mobilnya Menggunakan Uang Kripto

Ketiga, AI mampu untuk menganalisa data secara cerdas dan cepat, teknologi ini dapat membantu meningkatkan efisiensi, keamanan, dan keandalan kaitannya dengan ekosistem kripto.

Penggunaan AI kekinian dapat membantu pengguna mendeteksi penipuan dan juga dapat memberikan saran dalam hal trading bagi investor dengan cara menggunakan algoritman trading.


Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno05 Desember 2025, 14:47 WIB

Cellid Hadirkan 2 Kacamata Pintar Berbasis AR Baru

Kacamata AR nirkabel canggih yang didukung oleh teknologi optik eksklusif.
Cellid Green Monochrome Model. (Sumber: Cellid)
Techno04 Desember 2025, 19:09 WIB

OnePlus akan Luncurkan 3 Gadget Baru, Kapan?

Adapun jajaran gawai yang akan diluncurkan mencakup tablet, smartphone, dan smartwatch.
Jajaran gawai terbaru OnePlus yang akan segera hadir global. (Sumber: OnePlus)
Techno04 Desember 2025, 18:22 WIB

Youtube Recap: Ungkap Daftar Tren Teratas 2025

Youtube resmi menghadirkan Reels akhir tahun yang dipersonalisasi sebagai ‘Recap’.
Youtube Recap 2025. (Sumber: Youtube)
Techno04 Desember 2025, 17:43 WIB

Apple Music Replay 2025 Kembali dengan Statistik Mendengarkan Baru

Anda dapat mendengarkan semua artis baru yang Anda dengarkan tahun ini, dan menemukan artis mana yang tetap Anda setiai.
Apple Music Replay 2025. (Sumber: Apple)
Techno04 Desember 2025, 16:41 WIB

Geekom GeekBook X14 Pro: Laptop Ringan Sepenuhnya Logam Pertama di Dunia

Bobot perangkat ini hanya 900 gram saja.
Geekom GeekBook X14 Pro. (Sumber: Geekom)
Techno04 Desember 2025, 15:58 WIB

Google Hadirkan Nano Banana Pro, Model Generasi Gambar Terbarunya

Sekarang tersedia dan ada tingkatan gratis.
Google Nano Banana Pro. (Sumber: Google)
Techno04 Desember 2025, 15:16 WIB

Anthropic Rilis Opus 4.5 dengan Integrasi Chrome dan Excel Baru

Model Opus 4.5 Anthropic hadir untuk menaklukkan Microsoft Excel.
Ilustrasi yang ditugaskan Anthropic untuk menandai peluncuran Opus 4.5. (Sumber: Anthropic.)
Techno04 Desember 2025, 14:30 WIB

Peramban Opera Sekarang Didukung Kecerdasan Buatan Anyar dari Google

Layanan ini gratis diakses oleh semua orang.
Peramban Opera kini dilengkapi dengan kecerdasan buatan gratis. (Sumber: Opera)
Lifestyle03 Desember 2025, 20:38 WIB

Skechers Aero Series Ditambahkan Teknologi Slip-in Baru Eksklusif

Koleksi Lari Teknis Memadukan Inovasi dengan Kenyamanan untuk Setiap Lari.
Skechers Aero Burst dilengkapi teknologi Slip-ins untuk kenyamanan tanpa perlu menyentuh kulit. (Sumber: Skechers)
Techno03 Desember 2025, 18:48 WIB

Binance Junior: Rekening Tabungan Kripto untuk Remaja dan Anak-anak

Aplikasi ini membuka peluang untuk mengenalkan kripto kepada anak-anak maupun remaja.
Binance. (Sumber: istimewa)