TikTok Shop Ternyata Bisa Jualan Lagi, Mendag: Sedang Proses Migrasi dengan Tokopedia

Rahmat Jiwandono
Rabu 13 Desember 2023, 21:10 WIB
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (tengah) menghadiri Kampanye Beli Lokal 12.12 Tokopedia dan TikTok di Tokopedia Tower, DKI Jakarta, Selasa (12/12/2023) (Sumber: Dok. Kemendag)

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (tengah) menghadiri Kampanye Beli Lokal 12.12 Tokopedia dan TikTok di Tokopedia Tower, DKI Jakarta, Selasa (12/12/2023) (Sumber: Dok. Kemendag)

Techverse.asia - TikTok telah berinvestasi senilai Rp23 triliun atau sekitar US$1,5 miliar ke Tokopedia dalam bidang lokapasar (e-commerce).

Langkah ini dilakukan platform video pendek itu lantaran TikTok Shop yang jadi satu di media sosialnya dinyatakan melanggar Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.31/2023 tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE).

Berkat kerja sama dengan Tokopedia, kini TikTok Shop kembali beroperasi meski disebut tengah dalam tahap uji coba melalui kampanye Beli Lokal yang sudah dimulai sejak kemarin hingga 19 Desember 2023. Kampanye ini bersamaan dengan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas).

Baca Juga: Deretan Produk Seagate untuk PC Hingga Konsol dan Drive Internal-Eksternal

Kami telah membuka aplikasi TikTok, dan di sebelah kanan beranda kembali muncul menu Shop (sempat dicabut awal Oktober 2023), lantas bila diklik, maka akan muncul logo TikTok Shop x Tokopedia dan masuk ke laman e-commerce yang tampilannya sama persis Tokopedia.

Namun begitu, ada pemandangan berbeda jika kita mengunjungi akun TikTok yang sedang melakukan siaran langsung (live) guna memasarkan barangnya, di sana audiens masih bisa menemukan keranjang kuning.

Itu adalah menu untuk konsumen yang akan membeli barang (check out) yang dijajakan di TikTok Shop. Selanjutnya konsumen akan dialihkan ke laman pembayaran dan ke alamat mana barangnya akan dikirim.

Padahal masyarakat berpandangan bahwa keranjang kuning tersebut tidak ada lagi dan semua proses transaksi akan beralih ke platform Tokopedia. Tapi faktanya hal itu tak terjadi.

Maka hal tersebut jelas bertentangan dengan pernyataan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang sebelumnya menegaskan bahwa TikTok Shop tidak boleh berjualan, melainkan cuma diizinkan untuk promosi saja.

Baca Juga: Bukan Aplikasi Gaming, TikTok Jadi Platform Pertama dengan Belanja Konsumen Mencapai Ratusan Triliun

Merespons hal ini, menurut Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, TikTok Shop yang pada praktiknya tetap bisa berjualan lagi walau dinyatakan melanggar aturan di atas, kekinian disebutkan pengoperasian e-commerce TikTok yang dikelola Tokopedia masih dalam tahap uji coba.

"Ya itu makanya sekarang lagi (proses) migrasi, (mereka) lagi uji coba. Bukan izin e-commerce untuk TikTok Shop, tetap Tokopedia yang mengendalikan, yang jualan akan diatur Tokopedia," ujar Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) ini saat ditemui awak media usai menghadiri kampanye Beli Lokal di Tokopedia Tower, DKI Jakarta, kemarin.

Lantas saat disinggung apakah TikTok Shop akan berganti nama setelah kedua perusahaan tersebut sepakat untuk berkolaborasi, ia mengatakan bahwa hal ini tidak akan bisa terjadi.

"Oh enggak bisa dong (TikTok Shop ganti nama), Tokopedia tetap yang jualan. Pokoknya (harus) sesuai dengan Permendag No.31/2023," katanya.

Baca Juga: Pemerintah Larang TikTok Shop Jualan, Pakar: Bisa Melindungi Produk Lokal

Dia juga sekali lagi menegaskan bahwa Kemendag sama sekali tak menerbitkan izin investasi TikTok Shop menjadi platform lokapasar. Dijelaskannya bahwa jawatannya sejauh ini belum mengeluarkan izin tersebut.

"Kami enggak kasih izin apa-apa, yang kerja untuk TikTok Shop itu adalah Tokopedia. TikTok bolehnya hanya iklan doang, jualan tidak boleh," paparnya.

Selain itu, Zulhas sapaan akrabnya, di sela-sela acara itu juga menyebutkan bahwa pemerintah mengatur dan menata supaya perkembangan teknologi yang digunakan dapat mendukung pelaku Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan industri dalam negeri.

Baca Juga: Resmi! TikTok Shop Kini Sudah Hadir di Amerika Serikat

"Jangan sampai dengan kehadiran e-commerce malah mematikan UMKM dan industri lokal. Kami ingin sama-sama maju dan berkembang, menata agar ekosistemnya ini bisa bermanfaat serta membantu mengembangkan perekonomian Indonesia," terangnya.

Dia juga mengungkapkan, perkembangan e-commerce di Indonesia sangat luar biasa. Pada tahun lalu, transaksi Harbolnas Indonesia tercatat menyentuh nominal Rp22,7 triliun, melonjak pesat dari tahun 2018 yang tercatat hanya Rp6,8 triliun.

"Diharapkan transaksi Harbolnas pada tahun ini bisa meningkat lagi. Ekosistem yang terus berkembang seperti ini yang dibangun sehingga bertahap dapat membantu ekonomi Indonesia secara umum," tambahnya.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Lifestyle17 Desember 2025, 11:25 WIB

Satu Dekade Berkiprah di Industri Kreatif, Tahilalats Selenggarakan Ben's Backyard

Ini lokasi acaranya dan tanggal berlangsungnya, yuk kunjungi.
Tahilalats menggelar event Ben's Backyard di mall Bintaro Jaya Xchange, Tangerang, Banten. (Sumber: dok. tahilalats)
Techno17 Desember 2025, 10:29 WIB

Ayaneo Pocket Play: Perpaduan Smartphone Sekaligus Perangkat Gaming Genggam

Pocket Play dapat digeser keluar untuk menampilkan tombol ABXY, dua touchpad, dan D-pad.
Ayaneo Pocket Play. (Sumber: Ayaneo)
Startup17 Desember 2025, 10:11 WIB

BII Investasi Langsung ke Xurya, Siap Danai Startup Climatech di Asia Tenggara

Britisih International Investment berkomitmen untuk menginvestasikan £308 juta untuk pendanaan iklim di Asia Tenggara.
Ilustrasi panel surya dari Xurya.
Techno17 Desember 2025, 08:47 WIB

Spotify Menambahkan Fitur Prompted Playlist, Baru Tersedia di Selandia Baru

Fitur anyar ini memungkinkan membuat daftar putar lagu menurut instruksi tersebut dan riwayat mendengarkan pengguna.
Prompted Playlist memungkinkan mengontrol AI Spotify dengan memberi tahu apa yang ingin didengarkan. (Sumber: Spotify)
Lifestyle15 Desember 2025, 17:39 WIB

52% Konsumen Indonesia Secara Dominan Berbelanja Melalui Social Commerce

DoubleVerify Mengungkap Perilaku Konsumen dalam Sosial Media pada Laporan 2025 Global Insights 'Walled Gardens'
Ilustrasi social commerce. (Sumber: istimewa)
Techno15 Desember 2025, 17:29 WIB

Meta Desain Ulang Facebook, Apa Saja yang Berubah?

Meta mencoba membuat Facebook menjadi lebih baik dengan menyederhanakan beberapa hal.
Ilustrasi Facebook Marketplace. (Sumber: Meta)
Techno15 Desember 2025, 17:07 WIB

Spek Lengkap Huawei Mate X7, Ada Model Collector Edition

Perangkat ini bukan hanya indah dipandang, tetapi juga merupakan bukti ketahanan yang luar biasa.
Huawei Mate X7. (Sumber: Huawei)
Techno15 Desember 2025, 15:32 WIB

Apple Fitness Plus Berekspansi ke 28 Pasar Baru

Untuk bisa menggunakan layanan ini, pengguna harus berlangganan bulanan.
Apple Fitness Plus. (Sumber: Apple)
Techno15 Desember 2025, 15:21 WIB

OpenAI x Disney: Hadirkan Ratusan Karakter ke Sora dan ChatGPT

Karakter Disney akan hadir di Sora, dan konten AI murahan akan ada di Disney Plus.
OpenAI dan Disney bekerja sama untuk menghadirkan karakter Disney ke Sora. (Sumber: OpenAI)
Automotive15 Desember 2025, 14:31 WIB

Harga dan Spesifikasi Kawasaki Z900RS Series, Tawarkan 2 Model

Z900RS Series memadukan estetika klasik dan engineering modern.
Kawasaki Z900RS. (Sumber: Kawasaki)