AI Mendisrupsi Sektor Finansial, Kebocoran Data Patut Diwaspadai

Rahmat Jiwandono
Kamis 30 November 2023, 17:53 WIB
(ilustrasi) kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) (Sumber: Freepik)

(ilustrasi) kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) (Sumber: Freepik)

Techverse.asia - Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dipandang sebagai salah satu teknologi yang paling menjanjikan di masa depan. Hampir seluruh sistem digital saat ini menggunakan AI untuk memberikan kemudahan akses, personalisasi pengguna, hingga ancaman digital.

Maraknya penggunaan AI ini muncul di berbagai sektor sebagai bentuk kemajuan teknologi, tak terkecuali sektor finansial atau keuangan.

Baca Juga: Nasi Kuning Muna Cung, Kuliner Langganan Keluarga Keraton Yogyakarta

Menyikapi hal ini, Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Kagama dan Koordinator Staf Khusus Presiden, Dr. Aagn Ari Dwipayana mengatakan, di masa perubahan yang cepat ini luar biasa, dalam berbagai lanskap sekarang sudah memasuki era digital.

Bahkan di berbagai negara itu perbankan sudah mulai tutup karena orang sudah berpindah seluruhnya ke digital. Namun, untuk di Indonesia mengalami tantangan karena akses terhadap perbankan masih rendah.

"Jadi tidak semua masyarakat itu memiliki akses terhadap perbankan maupun lembaga keuangan lain," katanya pada minggu lalu dalam diskusi Sinergi UGM Kagama #10 bertemakan AI dan Penguatan Keuangan Inklusif.

Dijelaskannya, Indonesia masih sangat jauh untuk dapat dikatakan Go Digital. Akses masyarakat terhadap perbankan masih mencapai 40 persen, dengan mayoritas pengguna masih berbasis daerah perkotaan.

Baca Juga: Harga Tiket Bioskop Se-Indonesia Bakal Sama, Masuk ke Pos Khusus Film

Penggunaan layanan perbankan pun hanya dibataskan pada layanan menabung dan menarik uang saja. Padahal harapannya, masyarakat bisa memanfaatkan layanan perbankan untuk mengelola usaha yang dibangun.

"Maka untuk mencapai tahap selanjutnya, yakni digitalisasi sistem keuangan, perlu komitmen dan dorongan yang lebih kuat agar masyarakat mau dan percaya untuk memanfaatkan layanan digital saat ini," ungkapnya. 

Penerapan AI di bidang keuangan disampaikan oleh Frederica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif PEPK Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Menurut dia, secara umum AI mencakup proses bisnis dari end-to-end di sektor jasa keuangan, mulai dari back office sampai front office.

Baca Juga: Yuk Cek Lagi Akun Gmailmu, Besok Google Mulai Hapus Akun Gmail dan YouTube yang Tidak Aktif

Contohnya, dalam kegiatan seperti aset manajemen dan pemberian kredit, AI digunakan pengecekan untuk calon konsumen. AI juga digunakan untuk berkomunikasi melalui chatbot dan menyusun personalized recommendation terkait layanan keuangan.

"Namun terdapat berbagai risiko, antara lain seperti risiko kebocoran data," tutur Frederica.

Kemudahan yang ditawarkan AI memberikan dampak negatif di satu sisi. Kurangnya supervisi ataupun campur tangan manusia dapat menyebabkan sistem mudah diretas.

Untuk itu, perlu adanya strategi penguatan untuk mendorong ketahanan dan keamanan data. Selain dari segi preventif sistem dan pengelolaan AI, sosialisasi ke masyarakat perlu digencarkan. Pasalnya, sebagai pengguna, masyarakat perlu sadar akan berbagai modus penipuan yang berpotensi menyebabkan kebocoran data.

Baca Juga: Makin Serius Bermusik, Tatjana Saphira Rilis Single Baru 'Menanti'

Proses akumulasi data untuk AI membutuhkan data yang berkualitas dalam jumlah banyak. Salah satu tantangan yang dihadapi dalam penerapan AI di bidang finansial ini adalah akumulasi data yang terpublikasi masih sangat terbatas.

Di satu sisi data memang menjadi unsur penting yang perlu dijaga kerahasiannya. Namun di satu sisi, data juga berperan penting mendorong penerapan teknologi di berbagai sektor. Karenanya, penting untuk membangun kebijakan inklusif yang meliputi tanggung jawab penggunaan data konsumen.

"Ini merupakan tantangan di Indonesia, yaitu data yang bebas diakses ini masih sangat terbatas. Sumber daya manusia juga menjadi salah satu tantangan penerapan AI mengingat masih minimnya SDM yang memiliki kompetensi di bidang AI," katanya.

Lebih jauh, etika dan regulasi penerapan AI juga menjadi tantangan tersendiri. Terutama kebijakan yang bisa mengatur etika dan kebijakan AI di Indonesia.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno18 Desember 2025, 16:33 WIB

Komdigi Ingin Terapkan Kartu SIM Ponsel Berbasis Biometrik Pengenalan Wajah

Kebijakan akan mulai berlaku pada 1 Januari 2026.
Ilustrasi kartu sim untuk ponsel. (Sumber: istimewa)
Lifestyle18 Desember 2025, 15:04 WIB

Crunchyroll Arc 2025 Kembali Hadir, Ada 7 Persona Bagi Perjalanan Setiap Penggemar

Arc 2025 kembali diadakan untuk merayakan fandom, ikatan erat, dan kebangkitan anime di seluruh dunia.
Crunchyroll Arc 2025.
Startup18 Desember 2025, 13:58 WIB

Superbank Melantai di Bursa Efek Indonesia, Kumpulkan Dana Rp2,79 Triliun

Dana tersebut akan dialokasikan buat ekspansi bisnis dan penguatan kapabilitas perusahaan.
Superbank melantai Bursa Efek Indonesia (BEI). (Sumber: Superbank)
Techno18 Desember 2025, 13:24 WIB

Sharp Aquos R10 dan Sense 10 Resmi Dipasarkan di Indonesia, Segini Harganya

Sharp Perluas Lini Smartphone Premium Lewat AQUOS Sense 10 dan AQUOS R10.
Sharp memperkenalkan smartphone Aquos R10 dan Sense 10. (Sumber: Sharp Indonesia)
Travel18 Desember 2025, 11:52 WIB

Patung Lilin Jung Hae In Resmi Hadir di Madame Tussauds Hong Kong

Kalau kamu lagi berkunjung ke sini, enggak ada salahnya untuk mampir melihat aktor K-pop idolamu.
Aktor Jung Hae In (kiri) berfoto dengan figur patung lilin yang menyerupai dirinya di Madame Tussauds Hong Kong.
Techno17 Desember 2025, 19:17 WIB

Razer Meluncurkan Raiju V3 Pro: Kontroler E-sports Elit untuk PlayStation 5

Begini spesifikasi lengkap dan harganya.
Raizer Raiju V3 Pro. (Sumber: Raizer)
Hobby17 Desember 2025, 18:36 WIB

Review Avatar Fire and Ash: Konflik Keluarga yang Berlapis dan Kritik Ekologis

Dibanding pendahulunya, film baru ini lebih banyak menyuguhkan aksi dan tentunya visual yang akan membuat mata penonton terbelalak.
Varang adalah pemimpin dari Suku Ash (Mangkwan). (Sumber: 20th Century Studios)
Techno17 Desember 2025, 15:59 WIB

Garmin InReach Mini 3 Plus: Komunikator Satelit dengan Fitur Berbagi Suara, Teks, dan Foto

Perangkat komunikasi yang membantu penjelajah tetap terhubung dengan orang-orang saat berpetualang di luar jangkauan sinyal telepon seluler.
Garmin InReach Mini 3 Plus. (Sumber: Garmin)
Lifestyle17 Desember 2025, 11:25 WIB

Satu Dekade Berkiprah di Industri Kreatif, Tahilalats Selenggarakan Ben's Backyard

Ini lokasi acaranya dan tanggal berlangsungnya, yuk kunjungi.
Tahilalats menggelar event Ben's Backyard di mall Bintaro Jaya Xchange, Tangerang, Banten. (Sumber: dok. tahilalats)
Techno17 Desember 2025, 10:29 WIB

Ayaneo Pocket Play: Perpaduan Smartphone Sekaligus Perangkat Gaming Genggam

Pocket Play dapat digeser keluar untuk menampilkan tombol ABXY, dua touchpad, dan D-pad.
Ayaneo Pocket Play. (Sumber: Ayaneo)