Indonesia Jalin Kerja Sama dengan China dalam Pengembangan Kecerdasan Buatan

Uli Febriarni
Kamis 23 November 2023, 05:37 WIB
(ilustrasi) kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) (Sumber: Freepik)

(ilustrasi) kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) (Sumber: Freepik)

Pemerintah Republik Indonesia memperkuat kerja sama dengan China dalam bidang riset, pengembangan teknologi, serta peningkatan kompetensi dan kecakapan sumberdaya manusia digital.

Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Menkominfo RI), Budi Arie Setiadi, menyatakan bahwa kerja sama itu ditujukan untuk menghadapi tantangan dalam pemanfaatan teknologi baru dan sektor digital.

Menurut Budi Arie, China menjadi salah satu mitra dagang terbesar Indonesia. Pada 2022, nilai investasi China di Indonesia mencapai US$8,2 Miliar serta total nilai perdagangan sebesar USD133 Miliar.

Oleh karena itu, ia mendorong kerja sama dalam penerapan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), keuangan digital, kesehatan digital, pemerintahan digital, serta teknologi pengembangan smart city.

"Kami terbuka atas gagasan-gagasan maupun potensi kerja sama ke depan," ujarnya, dilansir dari pernyataan resmi, Kamis (23/11/2023).

Baca Juga: Ratusan Ribu Mobil Terjual, 3 Mobil Honda Ini Paling Laku di Pasaran

Baca Juga: Apple Music Classical untuk iPad Kini Sudah Bisa Diunduh

Sementara itu, Kemenkominfo RI juga terus mempersiapkan regulasi dalam menyambut penerapan kecerdasan buatan dan teknologi digital, yang bakal masif terjadi di Indonesia. Kementerian bakal menerbitkan surat edaran panduan penggunaan teknologi kecerdasan buatan.

Wakil Menteri Kominfo RI, Nezar Patria, menyebut surat edaran itu ditargetkan selesai pada Desember 2023.

Saat ini, konsep surat edaran sudah ada dalam bentuk draft, langkah itu diikuti pula dengan melakukan diskusi sangat intens dengan berbagai pihak terkait.

"Ini adalah salah satu acuan yang bisa dipakai sebagai framework (kerangka)," kata Nezar, dikutip dari laman RRI.

Nezar mengatakan, surat edaran ini akan lebih berfokus pada nilai-nilai dalam penggunaan kecerdasan buatan. Seperti inklusivitas, transparan, dan akuntabel.

"Misalnya foto atau lukisan, dia harus memberikan watermarking (tanda air) bahwa ini adalah produk AI. Jadi nilai-nilai itu yang coba diatur, lebih kepada panduan yang etis sifatnya," ujarnya.

Baca Juga: Sam Altman Masih Berpeluang Kembali ke OpenAI, Nadella Mengaku Pasrah

Baca Juga: Ada Kesepkatan Rahasia, Google Akui Spotify Tak Bayar Biaya Play Store

Lebih lanjut ia menjelaskan, proses penyusunan panduan AI ini melibatkan multi-stakeholder. Termasuk pelaku industri, startup, akademisi, periset, serta berdialog dengan UNESCO (Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa).

"Jadi ini semua kami coba rangkum, lalu kami coba lempar lagi ya untuk didiskusikan. Sehingga stakeholder ini semuanya bisa terlibat dalam penyusunan panduan etik ini," imbuh dia.

Lebih mendalam lagi Nezar mengatakan, Indonesia dengan populasi yang besar dan akses internet yang terus berkembang, turut menghadapi ancaman serius dari disinformasi yang dapat mendistorsi pola pikir dan cara pandang masyarakat.

Namun, ada kelompok rentan yang tidak luput dari fenomena disinformasi.

Baca Juga: Honda New PCX160 Punya Opsi Warna Baru, Tampil Semakin Mewah

"Kelompok rentan itu seperti kaum muda yang cenderung lebih aktif secara digital, tidak luput dari fenomena disinformasi melalui teknologi media digital. Selain itu, masyarakat pedesaan yang memiliki akses terbatas terhadap informasi yang kredibel, seringkali menjadi sasaran utama disinformasi, yang berpotensi mengancam kohesi sosial dan stabilitas keamanan negara," ujarnya.

Kelompok-kelompok rentan tersebut tidak hanya menjadi objek dari konten-konten media yang diskriminatif, tetapi juga menjadi pihak yang rentan dan dirugikan oleh disinformasi. Karenanya risiko masifnya transformasi digital perlu direspons, terutama untuk kelompok rentan.

Tetapi, lanjut Nezar, kelompok rentan tidak hanya pada kaum muda, perempun, lanjut usia, masyarakat pedesaan dan penyandang disabilitas. Melainkan juga mereka yang belum komperehensif mendapatkan pengetahuan digital.

Ia menegaskan, transformasi digital perlu berpihak pada kelompok masyarakat yang rentan mengalami hambatan ekonomi dan sosial, sehingga menempatkan mereka pada kondisi yang tidak menguntungkan.

"Kelompok rentan memiliki risiko lebih tinggi karena menjadi korban penyalahgunaan teknologi," ujarnya. 

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait
Techno

Kemenkominfo RI Mulai Menyusun Regulasi AI

Jumat 01 September 2023, 10:08 WIB
Kemenkominfo RI Mulai Menyusun Regulasi AI
Berita Terkini
Techno04 Desember 2025, 19:09 WIB

OnePlus akan Luncurkan 3 Gadget Baru, Kapan?

Adapun jajaran gawai yang akan diluncurkan mencakup tablet, smartphone, dan smartwatch.
Jajaran gawai terbaru OnePlus yang akan segera hadir global. (Sumber: OnePlus)
Techno04 Desember 2025, 18:22 WIB

Youtube Recap: Ungkap Daftar Tren Teratas 2025

Youtube resmi menghadirkan Reels akhir tahun yang dipersonalisasi sebagai ‘Recap’.
Youtube Recap 2025. (Sumber: Youtube)
Techno04 Desember 2025, 17:43 WIB

Apple Music Replay 2025 Kembali dengan Statistik Mendengarkan Baru

Anda dapat mendengarkan semua artis baru yang Anda dengarkan tahun ini, dan menemukan artis mana yang tetap Anda setiai.
Apple Music Replay 2025. (Sumber: Apple)
Techno04 Desember 2025, 16:41 WIB

Geekom GeekBook X14 Pro: Laptop Ringan Sepenuhnya Logam Pertama di Dunia

Bobot perangkat ini hanya 900 gram saja.
Geekom GeekBook X14 Pro. (Sumber: Geekom)
Techno04 Desember 2025, 15:58 WIB

Google Hadirkan Nano Banana Pro, Model Generasi Gambar Terbarunya

Sekarang tersedia dan ada tingkatan gratis.
Google Nano Banana Pro. (Sumber: Google)
Techno04 Desember 2025, 15:16 WIB

Anthropic Rilis Opus 4.5 dengan Integrasi Chrome dan Excel Baru

Model Opus 4.5 Anthropic hadir untuk menaklukkan Microsoft Excel.
Ilustrasi yang ditugaskan Anthropic untuk menandai peluncuran Opus 4.5. (Sumber: Anthropic.)
Techno04 Desember 2025, 14:30 WIB

Peramban Opera Sekarang Didukung Kecerdasan Buatan Anyar dari Google

Layanan ini gratis diakses oleh semua orang.
Peramban Opera kini dilengkapi dengan kecerdasan buatan gratis. (Sumber: Opera)
Lifestyle03 Desember 2025, 20:38 WIB

Skechers Aero Series Ditambahkan Teknologi Slip-in Baru Eksklusif

Koleksi Lari Teknis Memadukan Inovasi dengan Kenyamanan untuk Setiap Lari.
Skechers Aero Burst dilengkapi teknologi Slip-ins untuk kenyamanan tanpa perlu menyentuh kulit. (Sumber: Skechers)
Techno03 Desember 2025, 18:48 WIB

Binance Junior: Rekening Tabungan Kripto untuk Remaja dan Anak-anak

Aplikasi ini membuka peluang untuk mengenalkan kripto kepada anak-anak maupun remaja.
Binance. (Sumber: istimewa)
Automotive03 Desember 2025, 18:05 WIB

Porsche Cayenne Electric Punya 2 Varian, Harga Mulai Rp1,84 Miliaran

Mobil ini memiliki tenaga hingga 1.139 hp dengan kecepatan tertinggi 162 MPH.
Porsche Cayenne. (Sumber: Porsche)