PM Kanada Tuding Google dan Meta Mengintimidasi Negaranya Setelah Diminta Bayar Berita

Uli Febriarni
Kamis 08 Juni 2023, 13:26 WIB
PM Kanada Justin Trudeau (Sumber : Reuters)

PM Kanada Justin Trudeau (Sumber : Reuters)

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, menuding bahwa pemblokiran yang dilakukan oleh platform Google dan Meta Alphabet merupakan taktik intimidasi bagi negaranya. Hal itu diduga dilakukan oleh Google dan Meta, karena Kanada telah mendorong keduanya untuk membayar uang atas penerbitan berita.

Kanada diketahui sedang merancang Undang-undang untuk memaksa raksasa internet seperti Google dan Facebook Meta, untuk menegosiasikan kesepakatan komersial dan membayar penerbit untuk konten mereka. Perusahaan-perusahaan Amerika Serikat mengatakan proposal dalam RUU tersebut, yang dijuluki 'Undang-Undang Berita Online' tidak dapat dipertahankan untuk bisnis mereka.

Google dan Facebook telah menjalankan tes tahun ini, untuk membatasi beberapa pengguna melihat atau berbagi konten berita di Kanada, sebagai tanggapan potensial jika undang-undang tersebut disahkan menjadi undang-undang dalam bentuknya saat ini.

Baca Juga: Honda Elevate: Mid-Size SUV Terbaru Berkonsep Urban Freestyler yang Diproduksi Honda India, Ini Spesifikasinya

"Fakta bahwa raksasa internet ini lebih suka memutus akses orang Kanada ke berita lokal daripada membayar bagian mereka yang adil adalah masalah nyata. Dan sekarang mereka menggunakan taktik intimidasi, untuk mencoba dan mendapatkan apa yang mereka inginkan, itu tidak akan berhasil," kata Trudeau, dikutip dari Reuters, Kamis (8/6/2023). 

Undang-undang tersebut disahkan House of Commons Kanada pada Desember dan berada di majelis tinggi parlemen yang tidak dipilih, yang jarang menghalangi undang-undang yang disetujui oleh majelis rendah. 

Industri media Kanada menginginkan regulasi yang lebih ketat bagi perusahaan teknologi, untuk mencegah mereka menyingkirkan bisnis berita dari pasar periklanan online. RUU tersebut, yang diperkenalkan pada April 2022, dikenal dengan Bill C-18, mirip dengan undang-undang terobosan yang disahkan di Australia pada 2021.

"Berbagai raksasa internet seperti Meta memposting rekor keuntungan setiap tahun. Sementara pada saat yang sama berita independen lokal berjuang di seluruh negeri ini," kata Trudeau.

Trudeau menekankan, pemerintah akan terus memastikan bahwa perusahaan yang sangat menguntungkan ini berkontribusi untuk memperkuat demokrasi di Kanada.

Juru bicara Google, Shay Purdy, memberikan reaksi atas yang dikatakan Trudeau dan menyebut negara itu telah mengusulkan aturan yang lebih ketat daripada yang diberlakukan di Australia dan Eropa. Purdy juga selanjutnya menegaskan kalau Rancangan UU itu memiliki sejumlah 'masalah serius' yang membuat mereka tidak dapat menjalankannya untuk produk dan layanan Google. 

Bagaimana dengan Meta? Pihak Meta mengatakan RUU itu pada dasarnya cacat. Perusahaan mengatakan berita tidak memiliki nilai ekonomi untuk platformnya.

Baca Juga: Halsey dan SUGA BTS Jadi Penyanyi OST Diablo IV

Indonesia Lebih Dulu 'Menekan' Google dan Meta

CNBC menyatakan, regulasi yang sedang diperjuangkan oleh Kanada ini bukan hanya mirip dengan yang diberlakukan oleh Eropa dan Australia (News Media Bargaining Code, berlaku sejak Maret 2021), melainkan juga mengikuti apa yang diupayakan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. 

Diketahui, Indonesia juga tengah menyiapkan aturan serupa, di mana platform digital seperti Google dan Facebook untuk membayar berita yang diterbitkan media massa. Aturan yang dinamakan 'Publisher Rights' ini sudah disebut-sebut oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menghadiri Hari Pers Nasional, 9 Februari 2023. 

Peraturan ini mengharuskan platform digital memberikan kompensasi pada konten dari perusahaan media, yang menghasilkan klik dan iklan. Perjanjian keduanya itu membuat perusahaan media dapat menambah jurnalis, dengan begitu dapat berinvestasi untuk manfaat bagi operasional perusahaan.

Alasan Joko Widodo mendorong regulasi itu, demi adanya pengaturan pembagian pendapatan antara platform digital dengan penerbit berita. Ia sempat menyinggung soal belanja iklan media digital yang diambil raksasa teknologi seperti Google dan Facebook.

"Saya mendengar banyak mengenai ini, bahwa sekitar 60% belanja iklan telah diambil media terutama platform asing. Ini sedih lho kita," kata Jokowi saat itu. 

Menurutnya, itu membuat sumber daya keuangan media konvensional kian berkurang. Pendapatan itu pada akhirnya dimiliki oleh para platform digital asing.

Google, Facebook, dan platform lainnya yang mendominasi tersebut pada akhirnya menyulitkan media yang ada di Indonesia karena mengambil belanja iklan tersebut.

"Sekali lagi sekitar 60% belanja iklan diambil media digital terutama platform asing. Artinya apa? Sumber daya keuangan media konvensional akan semakin berkurang terus. Larinya pasti ke sana dan sebagian sudah mengembangkan diri ke media digital, tapi dominasi platform asing dalam mengambil belanja iklan kita telah menyulitkan media dalam negeri kita," jelas Jokowi.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Lifestyle20 Mei 2024, 21:10 WIB

Info Penting! Bagi Kamu yang Sedang Cari Mebel Kayu Mewah & Berkualitas untuk Outdoor

Perajin kayu dari Republic Furnitures juga bisa menyediakan furniture outdoor yang unik.
Koleksi furniture dari teak wood Republic Furniture (Sumber: @republic_furniture)
Techno20 Mei 2024, 17:14 WIB

2 Mahasiswa Ini Dituduh Curi Kripto Senilai Ratusan Miliar

Proses pencurian kripto Ethereum hanya membutuhkan waktu 12 menit untuk dieksekusi.
Ethereum.
Techno20 Mei 2024, 16:52 WIB

Instagram dan Facebook Diselidiki Uni Eropa, Diduga Sebabkan Kecanduan dan Bahaya pada Anak

UE menyelidiki Meta atas masalah kecanduan dan keamanan bagi anak di bawah umur.
kantor Meta.
Techno20 Mei 2024, 16:19 WIB

Omdia Sebut Permintaan Layar OLED untuk Tablet akan Meningkat Drastis

Pengiriman layar OLED diprediksi akan menyentuh 35 juta unit selambatnya tahun 2031.
Ilustrasi layar OLED. (Sumber: GSM Arena)
Techno20 Mei 2024, 16:00 WIB

Spesifikasi Ponsel Lipat Moto Razr 50 dan Moto Rzr 50 Ultra Sudah Bocor?

Motorola menghadirkan ponsel lipat dengan model tipis
Moto Razr 50 (Sumber: Motorola)
Techno20 Mei 2024, 15:43 WIB

Alamat Web Twitter Sekarang Resmi Menjadi X.com

Elon Musk memindahkan media sosial Twitter ke alamat web X yang baru.
Elon Musk. (Sumber: istimewa)
Startup20 Mei 2024, 15:06 WIB

Wahyoo Hadirkan Wahyoo Ventures: Bantu Dukung Pertumbuhan UMKM Kuliner

Hadir, berkembang, dan berdiri untuk membantu kesejahteraan UMKM.
Wahyoo.
Techno20 Mei 2024, 14:42 WIB

Slack Dituduh Gunakan Data Pengguna untuk Melatih Machine Learning Mereka

Slack membantah tuduhan itu dengan memberikan sejumlah penjelasan mengenai cara kerja mesin mereka.
Logo Slack (Sumber: Slack)
Lifestyle20 Mei 2024, 14:31 WIB

JWX 2024 Segera Digelar, Ini Deretan Merek Jam Tangan Mewahnya

JWX 2024 merupakan pameran jam tangan mewah dan barang premium kelas atas Lainnya.
Jakarta Watch Exchange 2024. (Sumber: dok. JWX 2024)
Hobby20 Mei 2024, 13:57 WIB

Grand Theft Auto VI akan Diluncurkan pada Musim Gugur 2025

Pembuat Grand Theft Auto mengumumkan tanggal rilis gim GTA VI.
GTA VI akan rilis pada musim gugur 2025. (Sumber: null)