Techverse.asia - Menyusul serangkaian tuntutan hukum dan investigasi atas sistem keamanan anak di bawah umur, Roblox pun akan mulai menerapkan verifikasi wajah wajib bagi semua pengguna yang ingin mengakses fitur komunikasi, mulai Januari 2026.
Selain itu, gim ini juga akan memperkenalkan fitur obrolan berbasis usia, yang berarti pengguna hanya dapat berkomunikasi dengan orang lain dalam kelompok usia yang sama. Mulai saat ini, pemain Roblio sudah dapat memverifikasi usia mereka secara sukarela untuk mengamankan akses ke fitur komunikasi.
Baca Juga: Obrolan Grup di ChatGPT Resmi Diluncurkan untuk Semua Orang
Lalu pada minggu pertama Desember besok, Roblox akan mulai memberlakukan persyaratan verifikasi usia di beberapa pasar tertentu, termasuk Australia, Belanda, dan Selandia Baru. Dan mulai Januari tahun depan, semua pengguna Roblox di seluruh dunia diwajibkan memverifikasi usia mereka untuk mengakses fitur obrolan.
Langkah ini diambil di tengah berbagai tuntutan hukum, termasuk dari jaksa agung Texas dan Louisiana di Amerika Serikat (AS), terhadap Roblox atas masalah keamanan anak. Gugatan tersebut diajukan menyusul laporan bahwa Roblox mengekspos pengguna muda terhadap risiko berbahaya, seperti grooming dan konten eksplisit.
Sebelumnya pada Agustus kemarin, kami memberitakan bahwa Roblox dinilai gagal dalam menerapkan kontrol keamanan dasar dan menjadikan situs tersebut 'tempat yang sempurna bagi para pedofil.'
Dalam gugatan di Louisiana itu, penggugat menuding Roblox gagal menerapkan kontrol keamanan seperti verifikasi usia biometrik ketika proses pembuatan akun atau memeriksa apakah izin orang tua telah diberikan untuk membuka akun.
Baca Juga: Dituding Jadi Sarang Pedofil, Jaksa Agung Louisiana Gugat Roblox
Untuk proses verifikasi usia, pengguna harus membuka aplikasi Roblox, kemudian mengizinkan akses ke kamera mereka, dan mengikuti serangkaian petunjuk di layar untuk verifikasi wajah.
Setelah pemeriksaan usia diproses, Roblox menyatakan akan menghapus semua gambar atau video pengguna. Verifikasi ini diproses melalui vendor pihak ketiga, Persona, yang juga akan menghapus gambar dan video setelah proses selesai, kata Roblox.
Setelah pemeriksaan usia selesai, pengguna akan diberi tahu kelompok usia mereka. Ada enam kelompok usia: di bawah sembilan tahun, 9-12 tahun, 13-15 tahun, 16-17 tahun, 18-20 tahun, dan 21 tahun ke atas.
Pengguna juga akan dapat mengobrol dengan orang lain di kelompok usia mereka sendiri dan kelompok usia serupa jika sesuai, Roblox menjelaskan dalam sebuah pengarahan baru-baru ini.
Baca Juga: UMY Hadir di Gim Roblox, Sampaikan Informasi Tentang Kampus
Misalnya, jika seseorang diperkirakan berusia 12 tahun, mereka akan dimasukkan ke dalam kelompok usia 9-12 tahun. Mereka kemudian dapat mengobrol dengan pengguna berusia 15 tahun ke bawah. Semua pengguna berusia 16 tahun ke atas akan dicegah mengobrol dengan pengguna ini.
"Kami melihat perubahan ini sebagai cara untuk memastikan pengguna dapat bersosialisasi dengan orang lain dalam kelompok usia yang sesuai, sekaligus membantu membatasi kontak antara anak di bawah umur dan orang dewasa yang tidak mereka kenal," kata Wakil Presiden dan Kepala Produk Pengguna dan Penemuan Roblox Raj Bhatia.
Raj menyatakan bahwa persyaratan pemeriksaan usia yang baru akan menyediakan cara yang lebih akurat untuk memverifikasi usia pengguna, dibandingkan dengan hanya meminta pengguna memasukkan tahun lahir mereka saat membuat akun.
Baca Juga: Roblox Hadapi Gugatan Hukum, Dituding Memfasilitasi Anak Main Judi Online
"Kami yakin bahwa ini adalah hal pertama bagi perusahaan seperti Roblox di dunia gim, media sosial, dan perpesanan yang mewajibkan estimasi usia secara eksplisit sebelum siapa pun dapat mengakses komunikasi," tambah Kepala Keamanan Roblox Matt Kaufman.
Roblox juga menyatakan akan meluncurkan pusat keamanan atau safety center baru yang akan menyediakan panduan dan alat bagi orang tua dan pengasuh, serta memungkinkan mereka mengatur kontrol orang tua.















