Pengadilan Jerman: Google Harus Bayar Ganti Rugi Senilai Ratusan Juta Euro

Rahmat Jiwandono
Senin 17 November 2025, 19:00 WIB
Google Shopping. (Sumber: Google)

Google Shopping. (Sumber: Google)

Techverse.asia - Pengadilan Jerman memutuskan bahwa Google telah menyalahgunakan posisi pasar dominannya di sektor perbandingan harga dan memutuskan bahwa perusahaan tersebut harus membayar ganti rugi sebesar total 572 juta Euro atau setara dengan Rp11 triliun lebih kepada dua perusahaan pembanding harga Jerman.

Raksasa mesin pencari itu diperintahkan untuk membayar sekitar 465 juta Euro atau setara dengan Rp8,97 triliun kepada Idealo - anak perusahaan dari grup media Jerman Axel Springer - dan 107 juta Euro atau setara dengan Rp2,06 triliun lainnya kepada Producto, keduanya merupakan platform atau pelantar perbandingan harga yang berbasis di Negeri Seribu Kastil tersebut.

Menurut putusan Pengadilan Jerman tersebut, Google menyalahgunakan posisi pasar dominannya dengan mengutamakan Google Shopping dalam hasil pencariannya sendiri.

Baca Juga: Model Gambar AI Google Gemini Tambahkan Lebih Banyak Alat Pengeditan

Idealo pun mengajukan gugatan hukum terhadap Google, mengklaim bahwa anak perusahaan Alphabet tersebut 'mementingkan diri sendiri' pada pelantarnya sendiri, yang menyebabkan keuntungan pasar yang tidak adil dan menghambat para pesaingnya.

Idealo sendiri pertama kali menuntut ganti rugi kepada Google setidaknya 3,3 miliar Euro pada 2024, atau lebih dari US$3,8 miliar, pada Februari 2025. Perusahaan ini menuduh operator mesin pencari tersebut menyalahgunakan pasarnya untuk perbandingan harga antara tahun 2008-2023.

Melalui keterangan resminya, Idealo menyatakan bahwa mereka akan melanjutkan tekanan hukum terhadap Google, dengan mengklaim bahwa 'jumlah yang diberikan hanya mencerminkan sebagian kecil dari kerugian yang sebenarnya.'

Baca Juga: JBL Tour Pro 3 Kini Tersedia Pilihan Warna Biru Tua, Harganya Rp5 Jutaan

Salah satu pendiri dan Chief Executive Officer (CEO) Idealo Albrecht von Sonntag menyambut baik pengadilan yang meminta pertanggungjawaban Google. Namun, menurut dia, konsekuensi dari tindakan yang menguntungkan diri sendiri jauh melampaui jumlah yang diberikan.

“Kami akan terus berjuang – karena penyalahgunaan pasar harus memiliki konsekuensi dan tidak boleh menjadi model bisnis yang menguntungkan yang tetap berharga meskipun ada denda dan pembayaran kompensasi,” kata Albrecht kami sadur, Senin (17/11/2025).

Untuk melawan putusan itu, Google menegaskan bahwa mereka telah membuat perubahan pada 2017 lalu yang memungkinkan pelantar belanja pesaing memiliki kesempatan yang sama seperti Google Shopping untuk menampilkan iklan melalui Google Search.

“Perubahan yang kami buat pada 2017 lalu (telah) berjalan dengan baik, tanpa intervensi dari Komisi Eropa. Jumlah situs perbandingan harga di Benua Biru yang menggunakan solusi Shopping Unit telah meningkat dari tujuh saat itu menjadi 1.550 saat ini,” papar juru bicara Google dalam pernyataan melalui email resminya.

Baca Juga: Apple App Store Diuga Melanggar UU Pasar Digital Uni Eropa, Dendanya Besar

Perusahaan yang didirikan oleh Sergey Brin dan Larry Page ini menambahkan bahwa mereka pun sudah menawarkan layanan perbandingan belanja pesaing kesempatan yang sama seperti Google Shopping untuk menampilkan iklan, dan menyatakan bahwa Google Shopping beroperasi seolah-olah merupakan bisnis terpisah, berpartisipasi dalam lelang sama seperti yang lainnya.

Putusan dari Pengadilan Jerman itu sejatinya menyusul investigasi yang dilakukan oleh Uni Eropa (UE) tentang bagaimana kebijakan spam Google memengaruhi peringkat pencarian penerbit.

Sekadar informasi, ini bukan pertama kalinya Google menghadapi masalah hukum di Eropa. Selain Google Shopping, Google sebelumnya pernah dituduh karena mengutamakan Google Flights dan Google Hotels miliknya sendiri dalam hasil pencarian, yang menyebabkan Uni Eropa mengancam denda besar karena melanggar Undang-Undang Pasar Digitalnya.

Baca Juga: Dianggap Lalai Menjaga Keamanan Data Anak-anak, TikTok Kena Denda Rp5,6 Triliun

Sebulan sebelumnya, perusahaan tersebut baru-baru ini juga dikenai denda sebesar 2,95 miliar Euro atau setara dengan Rp57,28 triliun oleh Uni Eropa karena diduga melanggar aturan antimonopoli di kawasan ini dengan mengutamakan layanan periklanannya sendiri.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno04 Desember 2025, 19:09 WIB

OnePlus akan Luncurkan 3 Gadget Baru, Kapan?

Adapun jajaran gawai yang akan diluncurkan mencakup tablet, smartphone, dan smartwatch.
Jajaran gawai terbaru OnePlus yang akan segera hadir global. (Sumber: OnePlus)
Techno04 Desember 2025, 18:22 WIB

Youtube Recap: Ungkap Daftar Tren Teratas 2025

Youtube resmi menghadirkan Reels akhir tahun yang dipersonalisasi sebagai ‘Recap’.
Youtube Recap 2025. (Sumber: Youtube)
Techno04 Desember 2025, 17:43 WIB

Apple Music Replay 2025 Kembali dengan Statistik Mendengarkan Baru

Anda dapat mendengarkan semua artis baru yang Anda dengarkan tahun ini, dan menemukan artis mana yang tetap Anda setiai.
Apple Music Replay 2025. (Sumber: Apple)
Techno04 Desember 2025, 16:41 WIB

Geekom GeekBook X14 Pro: Laptop Ringan Sepenuhnya Logam Pertama di Dunia

Bobot perangkat ini hanya 900 gram saja.
Geekom GeekBook X14 Pro. (Sumber: Geekom)
Techno04 Desember 2025, 15:58 WIB

Google Hadirkan Nano Banana Pro, Model Generasi Gambar Terbarunya

Sekarang tersedia dan ada tingkatan gratis.
Google Nano Banana Pro. (Sumber: Google)
Techno04 Desember 2025, 15:16 WIB

Anthropic Rilis Opus 4.5 dengan Integrasi Chrome dan Excel Baru

Model Opus 4.5 Anthropic hadir untuk menaklukkan Microsoft Excel.
Ilustrasi yang ditugaskan Anthropic untuk menandai peluncuran Opus 4.5. (Sumber: Anthropic.)
Techno04 Desember 2025, 14:30 WIB

Peramban Opera Sekarang Didukung Kecerdasan Buatan Anyar dari Google

Layanan ini gratis diakses oleh semua orang.
Peramban Opera kini dilengkapi dengan kecerdasan buatan gratis. (Sumber: Opera)
Lifestyle03 Desember 2025, 20:38 WIB

Skechers Aero Series Ditambahkan Teknologi Slip-in Baru Eksklusif

Koleksi Lari Teknis Memadukan Inovasi dengan Kenyamanan untuk Setiap Lari.
Skechers Aero Burst dilengkapi teknologi Slip-ins untuk kenyamanan tanpa perlu menyentuh kulit. (Sumber: Skechers)
Techno03 Desember 2025, 18:48 WIB

Binance Junior: Rekening Tabungan Kripto untuk Remaja dan Anak-anak

Aplikasi ini membuka peluang untuk mengenalkan kripto kepada anak-anak maupun remaja.
Binance. (Sumber: istimewa)
Automotive03 Desember 2025, 18:05 WIB

Porsche Cayenne Electric Punya 2 Varian, Harga Mulai Rp1,84 Miliaran

Mobil ini memiliki tenaga hingga 1.139 hp dengan kecepatan tertinggi 162 MPH.
Porsche Cayenne. (Sumber: Porsche)