Techverse.asia – Transaksi investasi kripto di Indonesia semakin meningkat, yang mencapai Rp32,45 triliun per Maret 2025 lalu. Angka ini relatif stabil dibandingkan pada Februari 2025 sebesar Rp32,78 triliun. Selain itu, jumlah investor kripto di Indonesia juga turut tumbuh dari 13,31 juta ke 13,71 juta investor.
Merespons kabar baik tersebut, Robby selaku Chief Compliance Officer (CCO) Reku sekaligus Ketua Umum ASPAKRINDO-ABI mengatakan, kenaikan ini menunjukkan semakin kuatnya kepercayaan masyarakat terhadap aset kripto sebagai salah satu alternatif instrumen investasi.
“Walaupun kondisi pasar kripto sempat mengalami koreksi ringan pada Maret tahun ini, kami melihat bahwa masyarakat Indonesia mulai memposisikan aset kripto sebagai bagian dari portofolio jangka panjang mereka,” ungkap Robby pada Selasa (20/5/2025).
Baca Juga: Apple CarPlay Ultra Resmi Dilansir, Baru Tersedia untuk Aston Martin
Sebab, menurutnya, aset kripto sebagai instrumen investasi digital dianggap menawarkan fleksibilitas dan berpotensi memberikan imbal hasil terbilang tinggi dibandingkan instrumen investasi lainnya.
Robby juga menyampaikan bahwa peningkatan partisipasi ini turut didukung oleh faktor edukasi dan kemudahan akses terhadap produk-produk kripto. Masyarakat bisa mulai berinvestasi kripto dari Rp10.000 di platform investasi terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), seperti Reku.
“Dengan modal yang terjangkau, investor pemula dan berpengalaman bisa mengalokasikan sebagian dari portofolio investasi mereka di aset kripto,” terangnya.
Lebih lanjut, dia ia optimistis transaksi dan jumlah investor kripto di Indonesia akan terus meningkat seiring dengan Bitcoin, sebagai aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar juga memperkuat sentimen positif.
Baca Juga: Bitcoin Sentuh Level Harga Rp1,6 Miliar, Bisa Melesat Lagi?
Menurut data CoinMarketCap pada Senin (19/5/2025), harga Bitcoin terus naik dari US$102.800 atau setara Rp1,6 miliar, dengan level tertinggi harian di US$107 ribu.
“Kenaikan tersebut hanya terpaut kurang dari tiga persen dari All-Time-High (ATH) di US$109.100 yang tercatat pada 20 Januari 2025 yaitu pascapelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump,” ujarnya.
Kestabilan harga Bitcoin ini memicu optimisme baru, terutama di kalangan investor ritel. Harga yang mendekati ATH ini juga mencerminkan bahwa Bitcoin telah membangun kepercayaan sebagai penyimpan nilai jangka panjang atau safe haven.
Namun begitu, Robby mengimbau masyarakat terutama investor aset kripto pemula juga perlu mengingat bahwa setiap instrumen investasi memiliki risiko tersendiri, tak terkecuali aset kripto.
Baca Juga: Dituding Jadi Biang Keladi Pemadaman Listrik, Kuwait Tindak Tegas Penambang Kripto
“Tetaplah menggunakan uang dingin untuk berinvestasi dan membuat keputusan yang bijak serta terukur sesuai tujuan investasi masing-masing,” ujarnya.
Merujuk laporan dari Statista, jumlah investor kripto di Indonesia pada tahun ini diproyeksikan dapat menembus 28,65 juta investor. Sementara pada tahun lalu, Indonesia telah mencapai peringkat ke-12 dalam daftar negara dengan kepemilikan kripto terbesar di dunia pada 2024.
Berdasarkan laporan perusahaan penyedia layanan pembayaran digital yang berfokus pada kripto, Triple A, sebanyak 13,9 persen dari populasi negara kita kini telah memiliki aset kripto.
Baca Juga: Banyak Diminati Masyarakat, Begini Cara Aman Investasi Kripto
“Proyeksi Statista tersebut akan semakin menempatkan Indonesia sebagai salah satu pasar kripto dengan pertumbuhan tercepat di kawasan Asia Tenggara bahkan secara global,” kata Robby.
Dengan kombinasi antara edukasi, regulasi yang semakin mendukung inovasi dan perlindungan investor, Reku optimistis bahwa aset kripto akan terus menjadi bagian penting dari lanskap instrumen investasi dan transformasi teknologi finansial di Indonesia.
Untuk menangkap potensi tersebut, Reku juga terus mengembangkan inovasi yang memudahkan masyarakat untuk berinvestasi kripto. Tantangan utama yang paling sering dialami investor kripto pemula adalah mereka ingin berinvestasi di aset-aset kripto yang potensial.
Baca Juga: Reku Sukses Catat Lonjakan Penghasilan dan Profitabilitas