HealthPro: Penyedia Tenaga Medis Profesional untuk Rumah Sakit atau Homecare

HealthPro. (Sumber: Istimewa)

Techverse.asia - Startup Studio Indonesia menjalin kerja sama dengan HealthPro menggelar acara temu media dengan tema 'Revolutionizing Home Healthcare: Balancing Technology and Human Touch in Patient Care'.

Seiring dengan semakin tingginya kebutuhan akan jasa kesehatan yang bisa datang ke rumah pasien, acara tersebut membahas soal bagaimana pelayanan pasien dapat dioptimalkan dengan perpaduan sistem teknologi canggih serta sentuhan tenaga medis profesional on-demand.

Baca Juga: Elon Musk Akan Ubah Algoritma X, Akun Kecil Bakal Muncul di Beranda For You

Berdasarkan data yang dipublikasikan Asian Development Bank, satu dari 10 penduduk Indonesia (28 juta) punya penyakit kronik yang memerlukan perawatan jangka panjang di rumah (homecare). Prevalensi dari penyakit kronik seperti stroke, gagal ginjal, diabetes, maupun infeksi pernapasan meningkat 10 persen setiap tahunnya.

Sementara itu, kapasitas rumah sakit di Indonesia masih kewalahan dalam menangani pelayanan medis yang bisa mendatangi rumah si pasien. Terlebih, rasio ketersediaan tempat tidur dibandingkan jumlah penduduk Indonesia masih ada di kisaran 1,21:1.000.

Dengan demikian, artinya untuk setiap seribu penduduk, hanya tersedia 1,21 tempat tidur di rumah sakit. Angka tersebut adalah yang paling rendah di wilayah Asia Tenggara.

Melihat kesenjangan itu, startup HealthPro hadir sebagai platform yang menyediakan tenaga medis profesional on-demand, baik untuk ditugaskan di rumah sakit untuk waktu tertentu atau melayani panggilan perawatan di rumah.

Baca Juga: Startup Supermom Ekspansi ke Indonesia, Gandeng 25 Merek Singapura

HealthPro juga memiliki tujuan untuk membantu fasilitas kesehatan dan pasiennya guna mengakses layanan kesehatan homecare yang berkualitas supaya mendapatkan perawatan serta tingkat kesembuhan pasien bisa lebih optimal.

Selain itu, dengan database yang luas dan telah dikurasi, perusahaan startup ini membantu institusi kesehatan seperti rumah sakit (RS), klinik, dan puskesmas untuk memenuhi kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) sewaktu-waktu.

Dalam memformulasikan perawatan terbaik untuk pasien, HealthPro menggabungkan kecanggihan teknologi dan wawasan profesional tenaga kesehatan (nakes).

"Kami ingin memastikan setiap pasien menerima perawatan yang sesuai dengan kebutuhan mereka lewat pendekatan personalisasi yang komprehensif. Teknologi kami menganalisa data kesehatan pasien dan menyusun rencana perawatan yang tepat," ujar Co-founder dan CTPO HealthPro, Rendy Alfuadi.

Baca Juga: Ingin Ikut Program Bayi Tabung? Catat Rumah Sakit Berikut

Dikatakan Rendy, adanya nakes yang terlatih serta berpengalaman juga punya peranan penting dalam memastikan efektivitas rencana perawatan dan agar kualitas layanan startup ini selalu sesuai dengan kebutuhan pasien.

Dalam waktu kurang dari setahun sejak didirikan, HealthPro konsisten mencatatkan pertumbuhan positif Revenue hingga 35 persen dari bulan ke bulan. Sejauh ini, tercatat lebih dari tujuh ribu tenaga medis profesional on-demand dalam database, yang terdiri dari dokter, perawat, fisioterapis, hingga bidan.

Perusahaan startup ini pun bekerja sama dengan 80 lembaga kesehatan dan melayani lebih dari ratusan kebutuhan shifting di rumah sakit dan seribu pasien yang membutuhkan layanan homecare di wilayah Jabodetabek.

Baca Juga: Tips Menggunakan Google Bard untuk Remaja

"Di HealthPro, proses verifikasi dan seleksi staf homecare merupakan prosedur yang sangat ketat dan terstruktur. Setiap kandidat harus melalui serangkaian pemeriksaan latar belakang yang komprehensif, mulai dari verifikasi kualifikasi akademik hingga referensi kerja," paparnya.

Mereka juga melakukan wawancara mendalam guna menilai kompetensi profesional, keterampilan interpersonal, hingga pengalaman kerja kandidat. Setelah terpilih, staf HealthPro akan menjalani pelatihan secara berkala guna memastikan mereka selalu up to date dengan standar perawatan baru.

Untuk ke depannya, HealthPro menetapkan target untuk memperluas jangkauan database sampai mencapai 50 ribu tenaga kerja medis di seluruh Indonesia. HealthPro berharap perpaduan teknologi dan sentuhan personal manusia dapat memberikan akses perawatan kesehatan yang lebih baik untuk siapa saja.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI