Terra Oleo Bersiap Luncurkan Produk Sendiri Setelah Dapat Pendanaan dari Investor

Terra Oleo. (Sumber: istimewa)

Techverse.asia - Terra Oleo, perusahaan rintisan bioteknologi asal Singapura, resmi mengakhiri fase stealth mode usai mendapat pendanaan sebesar US$3,1 juta atau sekitar Rp51,41 miliar dari beberapa investor dan dukungan dari Fellows Program serta Breakthrough Energy.

Baca Juga: Amazon Dilaporkan Beri Modal ke Astro: Startup Quick Commerce Indonesia

Sebagai bagian dari inisiatif global dengan proses seleksi yang ketat, Terra Oleo mengembangkan teknologi mikrob guna membuat bahan alternatif berkelanjutan yang menggantikan produk turunan minyak kelapa sawit serta lemak kakao untuk menciptakan produk-produk perawatan tubuh, kosmetik, pangan, hingga farmasi.

Sistem pasokan minyak kelapa sawit dan kakao terdampak iklim yang enggak stabil, tekanan regulasi, dan keterbatasan lahan. Pada tahun lalu, stok kakao di akhir musim panen anjlok sebesar 26 persen sehingga harga komoditas ini di bursa berjangka mencapai rekor paling tinggi.

Sementara itu, ekspor minyak kelapa sawit global menurun 5,83 persen dari tahun sebelumnya walaupun lonjakan permintaan dan kendala produksi terjadi. Tren ini ikut mendorong kenaikan biaya dan volatilitas pasokan.

Oleh karena itu, pihak produsen serta korporasi di sektor barang konsumsi sangat memerlukan material alternatif. Teknologi yang ditawarkan oleh startup ini menjawab kebutuhan tersebut dengan mengubah metode produksi bahan lipid.

Baca Juga: Koltiva Dukung Pemkab Aceh Singkil: Tandatangani MoU Tata Kelola Kelapa Sawit

Mudah untuk disesuaikan dengan kebutuhan, pelantar Terra Oleo memanfaatkan teknik fermentasi presisi guna mengubah limbah argoindustri menjadi bahan minyak sawit berkelanjutan serta bahan alternatif lemak kakao.

Didukung oleh keahlian dalam biologi sintetis dan rekayasa mikrob, pelantar itu sanggup untuk menghasilkan profil lipid untuk pelbagai aplikasi kakao serta minyak sawit yang bernilai tinggi. Apalagi, pelantar ini tak membutuhkan proses pemurnian yang boros energi, dan tak menimbulkan limbah beracun.

Pendekatan ini mengatasi keterbatasan mikrob alami dan memberikan efisiensi produksi yang lebih baik dan tingkat penerimaan pasar yang lebih cepat bila dibandingkan solusi lainnya. Didukung proses yang baik dan jaringan pasar yang luas yang melibatkan industri minyak sawit konvensional, Terra Oleo siap menghadirkan material alternatif yang berskala luas dan berkinerja tinggi.

Baca Juga: TransTRACK Buka Kantor Baru di Singapura, Gerbang Menuju Ekspansi Global

Teknologi tersebut berpotensi untuk mengurangi sampai 900 juta ton karbondioksida (CO2) per tahun dan rantai pasok kakao serta minyak sawit sehingga mengakselerasi dekarbonisasi di segmen-segmen produk perawatan tubuh, kosmetik, pangan, dan farmasi.

Perusahaan rintisan ini juga telah menandatangani perjanjian produk dengan sejumlah pemimpin industri global dan regional di sektor-sektor pangan, oelokimia, kosmetik, hingga perawatan tubuh.

Selain proses validasi yang sedang berlangsung dan permintaan yang terus melonjak, mereka siap beralih dari laboratorium ke pasar dengan produk yang dibuat untuk menandingi bahkan melampaui kinerja produk konvensional.

"Kami mendirikan startup ini untuk mengubah metode produksi bahan lemak dan minyak nabati yang mendukung kehidupan sehari-hari," papar CEO sekaligus Co-founder Terra Oleo Shen Ming Lee kami kutip, Jumat (19/9/2025).

Baca Juga: Kudeungoe Sugata Dapat Dana Hibah, Perkuat Rantai Pasok Kakao Berkelanjutan

Dikatakannya, didukung program Breakthrough Energy Fellows dan para investor, kami ingin menghadirkan bahan alternatif berkelanjutan yang mudah diperluas skalanya, serta berkolaborasi dengan mitra untuk mewujudkan dekarbonisasi minyak sawit dan kakao.

Terra Oleo didirikan Shen Ming LeeBoon Uranukul, dan Min Hao Wong. Setiap sosok ini menyumbangkan keahlian masing-masing yang saling melengkapi, baik dari sisi sains, industri, dan strategi untuk menjalankan sebuah misi, yakni mewujudkan dekarbonisasi minyak sawit dan kakao.

Terra Oleo bergabung dalam Fellows Program 2025 Breakthrough Energy yang mendukung para inovator tahap awal untuk mengembangkan teknologi yang berpotensi mengurangi emisi gas rumah kaca. Program ini menerapkan proses seleksi ketat guna menemukan teknologi yang benar-benar mampu mengurangi emisi dalam skala besar.

Baca Juga: Inteluck: Startup Rantai Pasok Asal Singapura Dapat Pendanaan Seri C

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI