Techverse.asia - Edus.id, startup edtech binaan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang berfokus pada edukasi anak terus menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan pembelajaran yang aman, menyenangkan, dan penuh makna.
Baca Juga: Laporan East Ventures tentang AI dalam Membentuk Lanskap Bisnis Asia Tenggara
Salah satu fokus utama yang dilakukan Edus.id saat ini adalah mendorong gerakan edukasi seksual anak usia dini secara positif dan preventif, guna menjawab tantangan perkembangan kehidupan sosial dan digital.
Mahasiswa UGM sekaligus Founder CEO Edus.id Vicky Rian Saputra sangat mengharapkan apa yang mereka rintis dapat tersampaikan secara luas di banyak masyarakat. Sebagai langkah nyata, Edus.id pun kemudian berkolaborasi dengan 10 tim KKN-PPM UGM di berbagai desa di Indonesia.
“Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkenalkan edukasi seksual anak secara inklusif melalui media interaktif dan mudah dipahami, baik untuk anak-anak maupun orang tua,” ujarnya.
Baca Juga: Riset impact.com x Cube: Affiliate Marketing Jadi Sorotan dalam Evolusi Influencer E-commerce
Rian menjelaskan dalam program ini, Edus.id menghadirkan produk edukatif seperti BEEJOY, sebuah board game interaktif yang dirancang khusus untuk mengenalkan anak pada konsep tubuh, batasan pribadi, rasa empati, hingga cara berkata “tidak” secara aman. Produk ini telah melalui proses pengembangan bersama para ahli psikologi anak dan pendidikan keluarga.
Dalam pandangannya, edukasi seksual sudah harus dilakukan mulai sejak dini dengan pendekatan yang menyenangkan agar tidak menimbulkan ketakutan atau rasa tabu. “Edus.id hadir sebagai jembatan agar orang tua dan anak dapat berdialog dengan sehat dan terbuka,” terangnya.
Menurut dia, pembuatan Edus.id, startup edutech sebagai langkah strategis dalam menghadapi tantangan era digital. Apalagi di tengah derasnya arus informasi yang mengalir tidak selalu ramah untuk anak.
Baca Juga: Pendidikan Gender dan Seksisme dari Orang Tua, Bisa Mencegah Anak Terjebak Konten Porno
"Karena itu, edukasi seksual berbasis nilai dan empati menjadi kunci dalam membekali generasi muda agar mampu menjaga diri dan memiliki kesadaran terhadap hak-hak tubuh mereka," katanya.
Kolaborasi Edus.id bersama Tim KKN-PPM UGM diharapkan akan terus dapat diperluas sehingga gerakan edukasi seksual anak dapat menjangkau lebih banyak keluarga dan komunitas. Edus.id diharapkan dapat terus berkembang lebih besar lagi, sehingga dampaknya pun semakin luas dan merata.
“Kolaborasi dengan beberapa tim KKN-PPM UGM merupakan bentuk sinergi yang strategis. Kita harapkan program ini ke depannya bisa terus berlanjut di periode-periode KKN berikutnya, bahkan dengan lebih banyak tim, agar kampanye pentingnya edukasi seksual anak ini bisa tersebar ke seluruh penjuru Indonesia,” ujarnya.
Baca Juga: Inspirasien Dapat Predikat Sebagai Inovasi Teknologi Kesehatan Terbaik dalam HISA 2024
Dia menambahkan, Edus.id terbuka untuk berbagai bentuk kerja sama dan kolaborasi, baik dengan lembaga pendidikan, komunitas, organisasi masyarakat, maupun institusi pemerintah yang memiliki visi yang sama dalam mendukung tumbuh kembang anak melalui edukasi yang tepat.
"Jika ada komunitas atau pihak-pihak tertarik untuk berkolaborasi dapat menghubungi Instagram @edus.id," tambahnya.
Seperti diketahui, 10 tim KKN PPM UGM yang digandeng melaksanakan program edukasi ini yakni berada di beberapa lokasi diantaranya di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan; Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat; Bandungan, Kabupaten Semarang; Pacitan, Jawa Timur; Bayuwangi, Jawa Timur; Wonosobo, Jawa Tengah; Bandung Barat, Jawa Barat; Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.
Baca Juga: CBT Pijar Mempermudah Ujian Sekolah, Jangkau Lebih Banyak Siswa