Funding Societies Raup 25 Juta Dolar, Tingkatkan Modal bagi UMKM

Rahmat Jiwandono
Jumat 20 Desember 2024, 14:56 WIB
Funding Socities. (Sumber: istimewa)

Funding Socities. (Sumber: istimewa)

Techverse.asia - Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menyumbang hampir 50 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Asia Tenggara, yang berkontribusi pada pembukaan lapangan kerja, inovasi, dan perluasan ekonomi secara keseluruhan.

Baca Juga: Modalku Dapat Fasilitas Pendanaan Senilai Ratusan Miliar

Meskipun demikian, UMKM di Asia Tenggara menghadapi tantangan dalam hal modal kerja yang cukup. Singkatnya, UMKM biasanya dianggap terlalu berisiko untuk dipinjamkan kepada mereka oleh bank tradisional, sehingga bank-bank tersebut mengenakan suku bunga tinggi, jika mereka menyetujuinya.

Oleh karena itu, Kelvin Teo dan Reynold Wijaya pendiri Funding Socities menyadari kesenjangan tersebut di negara asal mereka. Sehingga keduanya pun bertekad untuk mengatasi hambatan tersebut.

"Kami tumbuh sebagai orang yang tidak diunggulkan dan ingin membalas budi kepada Asia Tenggara. UMKM selaras dengan kami dan pembiayaan adalah masalah terbesar mereka," kata Teo.

Funding Societies sendiri merupakan platform pinjaman UMKM yang berbasis di Singapura dengan kantor berlisensi dan terdaftar di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Startup teknologi finansial (tekfin) ini juga telah mengalami peningkatan pendanaan, yang terbaru mengumpulkan US$25 juta dalam bentuk ekuitas.

Baca Juga: Finfra Dapat Tambahan Modal dari Tyme Group, Salurkan Kredit ke UMKM

Investasi tersebut berasal dari satu investor: Cool Japan Fund (CJF). Khususnya, ini menandai investasi pertama dana tersebut di perusahaan tekfin di kawasan Asia Tenggara.

Pendanaan terbaru ini membuat total yang dikumpulkan oleh Funding Societies menjadi sekitar US$250 juta dalam bentuk ekuitas. Investor yang terlibat termasuk pendukung strategis seperti Khazanah Nasional Berhad dan Maybank, yang menyetor US$40 juta kurang dari setahun yang lalu.

Serta SoftBank Vision Fund 2, CGC Digital, SBVA (sebelumnya SoftBank Ventures Asia), Peak XV Partners (sebelumnya dikenal Sequoia Capital India), dan Alpha JWC Ventures, dan lain-lain.

Baca Juga: Softbank Akan Investasi $500 Juta di OpenAI

Funding Societies didirikan di Singapura pada 2015 lalu berdasarkan latar belakang kolektif kedua pendiri. Teo sebelumnya bekerja di Accenture, McKinsey, dan KKR Capstone, sementara Wijaya memiliki pengalaman dalam bisnis keluarga di Indonesia.

Setelah memutuskan untuk membangun bisnis untuk bekerja dengan UKM, keduanya menghabiskan sekitar tiga tahun untuk meneliti perusahaan di Amerika Serikat (AS), menganalisis perjalanan mereka ke puncak.

Perusahaan tersebut mengatakan bahwa mereka telah meminjamkan lebih dari UD$4 miliar dalam pembiayaan bisnis hingga saat ini kepada sekitar 100 ribu UMKM di lima negara Asia Tenggara. Jumlah ini naik dari US$3 miliar pada April 2023.

Selain itu, perusahaan rintisan ini juga telah menghasilkan nilai transaksi bruto (GTV) pembayaran tahunan lebih dari US$1,4 miliar sejak memperluas bisnis pembayarannya pada 2022.

Baca Juga: Anak Muda Paling Banyak Pakai Dana Fintech untuk Modal UMKM

Funding Societies berencana menggunakan uang tersebut untuk memperluas fokus utamanya, menyediakan layanan pembiayaan lebih cepat bagi UMKM di Singapura, Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

Funding Societies juga berinvestasi dalam teknologi kecerdasan buatan guna mendigitalkan dan mengotomatiskan proses pengajuan pinjaman dan mengembangkan bisnis pembayarannya, yang diluncurkan pada 2022.

Selain itu, melalui kemitraan dengan CJF, perusahaan ini akan menawarkan layanan keuangan untuk mendukung perusahaan Jepang yang sudah menjalankan bisnis, atau ingin memperluas kehadiran mereka di Asia Tenggara, atau memasuki pasar baru di Asia Tenggara.

Perusahaan rintisan ini menyediakan berbagai pilihan pembiayaan, termasuk pinjaman berjangka, pinjaman mikro, pembiayaan piutang/utang, pinjaman revolver, dan pinjaman bisnis yang didukung aset, mulai dari US$500 hingga US$2 juta, untuk memenuhi berbagai kebutuhan bisnis di berbagai tahap.

Baca Juga: Startup Singapura Utang US$50 juta dari HSBC untuk Danai UMKM di Indonesia

Banyak perusahaan menggunakan dana tersebut untuk modal kerja atau sebagai pinjaman jembatan untuk meningkatkan skala.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Automotive21 Januari 2025, 14:37 WIB

Yamaha MT-25 Hadir dengan Banyak Pembaruan, Cuma Ada 1 Varian

Yamaha MT-25 Semakin Tonjolkan Aura “The Master of Torque” yang Agresif.
Yamaha MT-25. (Sumber: Yamaha)
Automotive20 Januari 2025, 19:20 WIB

Kenalkan Produk Indonesia ke Jepang, Saber Industries Berpartisipasi di Osaka Auto Messe 2025

Saber Industries Optimistis Produk Lokal Bisa Memenuhi Ekspektasi Modifikator Jepang.
Ilustrasi lampu mobil yang diproduksi oleh Saber Industries. (Sumber: istimewa)
Techno20 Januari 2025, 19:05 WIB

Samsung Luncurkan 2 Soundbar Baru yang Ditenagai Kecerdasan Buatan

HW-Q990F dan HW-QS700F menawarkan performa yang mumpuni melalui pemanfaatan teknologi AI untuk menciptakan output audio yang imersif.
Soundbar Samsung dari lini Q-Series. (Sumber: Samsung)
Automotive20 Januari 2025, 17:34 WIB

Apparel dan Aksesori Resmi untuk New Honda Scoopy 2025, Tampil Lebih Kalcer

Bagi yang tertarik dengan aksesoris dan apparel New Honda Scoopy 2025 bisa mendatangi diler resmi Honda terdekat atau mengakses website resminya.
New Honda Scoopy 2025 hadir dengan beragam aksesori serta apparel resmi. (Sumber: istimewa)
Techno20 Januari 2025, 17:01 WIB

Shokz OpenFit 2 Hadir dengan Teknologi DualBoost, Segini Harganya

OpenFit 2 menjanjikan suara yang lebih baik dan masa pakai baterai yang lebih lama.
Shokz OpenFit 2. (Sumber: Shokz)
Startup20 Januari 2025, 15:26 WIB

Layanan Tanda Tangan Elektronik dan Sertifikat Privy di Aplikasi Coretax Kini Gratis

Privy adalah penyedia layanan digital trust yang menyediakan layanan identitas dan tanda tangan digital.
Privy.
Techno20 Januari 2025, 14:56 WIB

Hanya 12 Jam Ditutup, Donald Trump 'Selamatkan' Aplikasi TikTok di Amerika Serikat

TikTok sempat tak bisa diakses oleh pengguna di AS sementara waktu karena menghadapi UU pelarangan yang diterbitkan tahun lalu.
Ilustrasi TikTok.
Startup20 Januari 2025, 14:07 WIB

Peak 3 x Lazada Dirikan Joint Venture Baru di Sektor Asuransi Digital

JV baru ini mencerminkan komitmen bersama Peak3 dan Lazada dalam meningkatkan inklusi keuangan dan pembangunan berkelanjutan lewat asuransi digital dan asuransi lekatan.
Lazada x Peak 3. (Sumber: istimewa)
Techno20 Januari 2025, 13:04 WIB

Spek Lengkap Laptop ASUS ExpertBook B3, Ganti Baterai Jadi Lebih Mudah

Mesin AI terintegrasi yang inovatif dengan asisten AI eksklusif ASUS untuk meningkatkan produktivitas sehari-hari.
ASUS ExpertBook B3. (Sumber: ASUS)
Techno17 Januari 2025, 16:10 WIB

POCO X7 Pro 5G x Iron Man Edition: Wujud Kecerdikan Tony Stark

POCO x Marvel: mendukung aspirasi heroik dengan performa yang tak tertandingi.
POCO X7 Pro edisi Iron Man. (Sumber: istimewa)