Techverse.asia - Semesta AI Pitch Day jadi panggung bagi sepuluh usaha rintisan (startup) terbaik yang lulus dari Program Semesta AI 2025 yang diinisiasi oleh Lintasarta, Kumpul, dan Nvidia. Solusi kecerdasan buatan (AI) yang dipresentasikan mereka dibuat guna menjawab tantangan industri dan menciptakan dampak yang nyata bagi bangsa.
Dukungan terhadap ekosistem startup ini datang langsung dari pemerintah. Direktur Teknologi Baru di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Dandi Yudha Irawan mengapresiasi atas kontribusi nyata Semesta AI dalam mengakselerasi pemanfaatan teknologi AI di Tanah Air.
"Kami percaya kecerdasan buatan bukanlah pengganti kreativitas, melainkan enabler aktivitas. AI mentransformasi cara kita dalam berkreasi, memproduksi, dan mengembangkannya," ungkapnya di gelaran Semesta AI Pitch Day 2025 di Jakarta pada Selasa (21/10/2025) kemarin.
Dia juga memberikan tantangan kepada para pendiri startup. Menurutnya, startup jangan hanya membuat teknologi saja, tapi juga menciptakan nilai. "Jangan cuma buat produk, bangun dampak. Jangan cuma bicara pasar lokal, bicaralah kepada dunia," katanya.
Baca Juga: Generasi Milenial dan Gen Z Bisa Beli Rumah 10 Tahun Lagi?
Pada kesempatan yang sama, President Director dan CEO Lintasarta Bayu Hantasena menyampaikan, Semesta AI dirancang guna melahirkan inovasi yang relevan dengan kebutuhan nyata industri dalam negeri. Kehadiran sepuluh startup terbaik itu membuktikan bahwa talenta lokal mampu menciptakan solusi AI yang berdampak nyata bagi transformasi digital Indonesia.
Semesta Pitch Day AI 2025 yang menjadi bagian dari rangkaian Kumpul Connect for Change (C4C) Summit tahun ini, menjaring sepuluh usaha rintisan terbaik dengan inovasi yang mencoba menjawab tantangan nyata lintas sektor.
Usai menjalani proses seleksi ketat, telah terpilih 50 startup yang kemudian disaring lagi menjadi 20 startup terbaik guna mengikuti program mentoring intensif yang difasilitasi oleh Lintasarta. Selama program ini berlangsung, mereka telah menjalani kurikulum intensif yang fokus kepada pengembangan solusi AI berbasis use case lokal dari sektor-sektor strategis seperti kesehatan, manufaktur, keuangan, hingga pelayanan publik.
Hingga di tahap pemilihan Top 10 Semesta AI, yang terdiri dari sepuluh usaha rintisan terbaik yang bakal memperoleh insentif GPU Merdeka, akses di Lintasarta Marketplace (LAMPU), dan kolaborasi untuk menerapkan solusi bersama ke lebih dari 2.300 pelanggan korporasi Lintasarta.
Baca Juga: HASAN Demo Day Jakarta 2024 Jadi Wadah untuk 18 Startup Halal
"Potensi taletan AI Indonesia sangat besar. Untuk itu, kami melalui Semesta AI ingin mempercepat terbentuknya ekosistem AI nasional yang inovatif, inklusif, dan berdaulat. Kolaborasi dengan para startup tersebut merupakan langkah strategis kami guna memberi solusi kecerdasan buatan yang diadopsi lintas sektor dan memberi manfaat yang riil bagi warga Indonesia," ujarnya.
Ini daftar Top 10 startup di program Semesta AI 2025. Pertama, Algobash adalah pelantar asesmen rekrutmen end-to-end berbasis kecerdasan buatan yang membantu perusahaan menemukan talenta sesuai kebutuhan. Kedua, Beta UAS - drone-as-a-service untuk sumber daya alam, dengan dukungan cloud, IoT, dan AI untuk pemetaan, monitoring, serta predictive maintenance.
Ketiga, Doctortool: ekosistem kesehatan terpadu yang dirancang untuk mempermudah pengelolaan data medis dengan cara paling efisien. Keempat, Fineksi yang menganalisis data komprehensif berbasis AI untuk mendukung lembaga keuangan dalam membuat keputusan kredit yang lebih akurat.
Baca Juga: Grab Ventures Velocity Batch ke-8 Resmi Bergulir, Fokus Bisnis Berkelanjutan
Kelima, Lunash adalah dasbor berbasis AI untuk memprediksi risiko, melacak debitur yang sulit dijangkau, dan mengotomasi komunikasi. Keenam, Momentum Teknodata Semesta – Big Data AI untuk berbagai kebutuhan, mengubah data mentah menjadi insight bisnis yang mendorong pertumbuhan berkelanjutan.
Ketujuh, Momofin: solusi keamanan dokumen digital berbasis AI dengan QR-certified PDF, e-signature, dan audit trail untuk e-KYC. Kedelapan, Safelog AI: alat background checking berbasis kecerdasan buatan untuk meningkatkan kepatuhan dan mencegah fraud dalam perekrutan.
Kesembilan, Simplify AI: middleware berbasis AI yang mempercepat modernisasi sistem enterprise hingga 85 persen. Terakhir, Sokratech yang merupakan platform no-code untuk sistem anti-fraud memungkinkan tim risiko membangun dan menguji alur kerja secara waktu nyata.














