Techverse.asia - Igloo hari ini menghadirkan kemampuan rekomendasi yang didukung oleh teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Algoritma AI yang telah disesuaikan tersebut akan memberi pengguna sejumlah rekomendasi asuransi yang bisa dipersonalisasi dan sesuai dengan kebutuhan.
Untuk saat ini, rekomendasi berbasis kecerdasan buatan tersebut bakal tersedia bagi produk asuransi kendaraan bermotor dan akan dikembangkan untuk produk asuransi perjalanan.
Baca Juga: Igloo Bentuk Joint Venture dengan JMT Network Services, Transformasi Insurtech di Thailand
Fitur rekomendasi kecerdasan buatan yang baru diluncurkan mewakili langkah maju dalam komitmen perusahaan rintisan di bidang insurtech ini guna memberikan kenyamanan dalam memilih produk asuransi untuk konsumen, meningkatkan pengalaman pada saat memilih produk asuransi serta memberi perlindungan yang optimal.
Rekomendasi kecerdasan buatan pada pelantar Igloo ini akan memberi saran produk asuransi yang dianggap paling cocok menurut data mobil konsumen, seperti merek, umur kendaraan, mode, dan kode plat nomor.
Rekomendasi yang diberi nama Autoshield AI itu akan mengevaluasi secara komprehensif faktor-faktor termasuk kelayakan mobil, kepadatan bengkel dengan konsumen, hingga jaringan bengkel yang terafiliasi dengan perusahaan asuransi, serta efisiensi dalam proses penanganan klaim mereka.
Baca Juga: Blitz Electric Mobility Mendapat Pendanaan Pra-seri A, Akselerasi Ekspansi
Di samping itu, rekomendasi itu akan secara cerdas menyarankan berbagai tambahan perlindungan yang relevan bagi para konsumen berdasarkan lokasi geografis spesifik mereka, seperti daerah yang rawan banjir, dan bahkan memberikan rekomendasi produk yang populer dengan pelanggan lainnya sehingga memberikan alternatif solusi perlindungan.
Lantas bagaimana cara rekomendasi Autoshield AI bekerja? kemampuan rekomendasi kecerdasan buatan yang akan mengintegrasikan analisis data dengan model machine learning.
"Teknologi kecerdasan buatan kami akan mengevaluasi pelbagai data termasuk spesifikasi kendaraan, risiko geografis (kerentanan terhadap banjir atau tanah longsor), tren pembelian masa lalu, hingga indikator kualitas layanan," terang Kepala Direct-to-Consumer (D2C) Igloo Delta Andreansyah, Kamis (28/8/2025).
Baca Juga: PasarPolis Mengungkap Outlook Industri Insurtech dan Rencana Strategis untuk Tahun Ini
Dikatakannya, input ini diproses secara waktu nyata guna menghasilkan rekomendasi yang tepat dengan profil konsumen. Igloo juga akan menyajikan perbandingan dan penjelasan di balik rekomendasi itu, sehingga memungkinkan pengguna untuk mengambil keputusan secara tepat dan cermat.
Fitur Autoshield AI tersebut diharapkan bisa membantu pengguna dalam mengurangi waktu dan potensi biaya, serta memastikan mereka memperoleh produk asuransi yang cocok dengan kebutuhannya. Selain itu, fitur ini juga akan memberikan rekomendasi cakupan serta add-on yang dibuat untuk profil dan kondisi domisili.
"Hal ini diharapkan dapat memberikan pertimbangan tambahan yang sebelumnya enggak terpikirkan oleh pengguna. Keberadaan solusi ini menjadi bukti nyata investasi teknologi serta inovasi produk supaya bisa memberdayakan pengguna Igloo di Indonesia," ungkapnya.
Baca Juga: Igloo Hadirkan Platform Direct-to-Consumer, Beri Opsi dan Fleksibilitas Asuransi
Igloo.co.id adalah pelantar D2C dari Igloo, startup teknologi asuransi yang berbasis di Asia Tenggara, yang telah membawa inovasi dalam membawa produk asuransi digital pertama ke pasar Indonesia, termasuk asuransi proteksi kuliner, yang memberikan pertanggungan biaya medis dari keracunan makanan.
Salah satu bukti inovasi tersebut adalah pengakuan pengghargaan ‘Insurtech Initiative of the Year’ di Insurance Asia Awards 2025 untuk pelantar tersebut.
Igloo adalah perusahaan insurtech full-stack pertama yang didirikan di Singapura. Dengan kantor yang tersebar di Singapura, Indonesia, Thailand, Filipina, Vietnam, dan Malaysia, serta pusat teknologi di Cina dan India. Igloo beroperasi di Indonesia melalui PT Solusitama Tekno Broker Asuransi, suatu perusahaan pialang asuransi yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Baca Juga: Asuransi Kitabisa Ingin Kembalikan Fungsi Asuransi ke Akarnya













