Techverse.asia - Blitz Electric Mobility (Blitz), startup logistik kendaraan elektrik (EV) yang berbasis di Indonesia, telah menutup putaran pendanaan pra-seri A yang dipimpin oleh Vynn Capital yang berbasis di Malaysia. Kendati demikian, perusahaan rintisan ini tidak menyebutkan nominal dana yang mereka dapatkan.
Pendanaan ini juga mendatangkan beberapa investor baru yang terkemuka, termasuk mantan mitra umum Andreessen Horowitz, Balaji Srinivasan, mantan eksekutif PayPal, Rajesh Venkatesh, dan Vinner Ventures.
Pendiri dan CEO Blitz Saivya Chauhan menyatakan, memasuki babak baru pertumbuhan yang disiplin dan berkelanjutan, Blitz berencana untuk menggunakan pendanaan yang telah diperolehnya untuk mempercepat ekspansi di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Garap Segmen Co-living, Cove x Taspor Luncurkan Aspena Residence
"Dengan fokus yang lebih tajam pada efisiensi, kualitas klien, dan skalabilitas operasional, perusahaan menyelaraskan sumber dayanya untuk mendorong unit ekonomi yang lebih kuat dan nilai jangka panjang," ujarnya, Rabu (27/8/2025).
Strategi baru ini memposisikan Blitz untuk bergerak dengan percaya diri menuju profitabilitas sambil terus memberikan dampak dalam skala besar. Startup ini ini bertujuan untuk memperluas jangkauan operasionalnya ke 30 kota, menjadi penyedia logistik kendaraan elektrik terbesar di Indonesia.
"Fase pertumbuhan awal telah berlalu. Sekarang, fokus kami adalah penskalaan yang disiplin. Ini berarti memaksimalkan apa yang berhasil dan menghentikan apa yang tidak," terangnya.
Chief Financial Officer (CFO) Blitz William So menambahkan bahwa pendanaan ini mencerminkan kepercayaan pada model bisnis mereka yang telah terbukti dan memposisikan mereka untuk mengamankan modal yang sejalan dengan tujuan jangka panjangnya.
Baca Juga: Dash Electric Hadirkan EV Van, Layanan Distribusi untuk Korporasi Skala Menengah
"Pendekatan kami yang ringan aset dan mengutamakan teknologi menempatkannya di garda terdepan dalam logistik berkelanjutan di pasar pengiriman jarak jauh di Tanah Air," ujar So.
Hal tersebut menyoroti bahwa perusahaan mengatasi tiga tantangan penting: memenuhi permintaan pengiriman instan, mengatasi kompleksitas penskalaan logistik internal, dan menyediakan infrastruktur yang lebih bersih dan terelektrifikasi.
Blitz juga memberdayakan bisnis dengan pengiriman yang skalabel, di hari yang sama, dan instan tanpa perlu memiliki atau mengelola aset armada mereka sendiri.
Blitz mengoperasikan ribuan kurir gig yang terus berkembang, menyediakan solusi logistik bisnis ke bisnis (B2B) yang disesuaikan yang mencakup pengiriman instan dan di hari yang sama dalam satu sampai 12 jam, layanan logistik label putih terintegrasi, dan manajemen pengiriman komprehensif dengan merek klien sendiri.
Baca Juga: Grab Tambah Seribu Unit Mobil Listrik, Didominasi oleh Merek BYD
"Blitz telah membangun model unik yang dirancang untuk margin berkelanjutan, kemitraan jangka panjang dengan klien, dan pembiayaan EV tertanam untuk pekerja lepas," ujarnya.
Pada tahun lalu, Blitz telah melipatgandakan pendapatannya sekaligus memangkas tingkat pembakaran lebih dari 70 persen, yang secara signifikan mengoptimalkan biaya operasionalnya. Dengan strategi yang disiplin, startup ini telah mencapai peningkatan profitabilitas yang substansial.
"Blitz memecahkan tantangan mendasar bagi bisnis di Asia Tenggara: bagaimana meningkatkan skala logistik dengan cepat tanpa beban kepemilikan infrastruktur," ujar Victor Chua sebagai Mitra Pendiri dan Pengelola Vynn Capital.
Di sisi lain, nilai pasar jasa kurir, ekspres, dan paket di Indonesia diperkirakan mencapai US$7,86 miliar dolar pada tahun ini, dengan proyeksi tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 7,24 persen.
Baca Juga: Startup Sewa Kendaraan Listrik Zypp Electric sedang Bersiap Ekspansi ke Indonesia
Pada akhir dekade ini, pasar diperkirakan akan mencapai US$11,15 miliar, menunjukkan pertumbuhan signifikan yang didorong oleh meningkatnya jumlah usaha kecil dan menengah (UKM) dan pesatnya ekspansi lokapasar di negara ini.
Blitz telah menyelesaikan lebih dari 14 juta pengiriman, mengoperasikan lebih dari 1.000 sepeda listrik, dan mencatatkan 220 juta kilometer listrik, mereka mengklaim sebagai penyedia logistik EV yang paling besar di Tanah Air.













