Techverse.asia -Berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2024 yang diterbitkan oleh Google, Temasek, dan Bain memproyeksikan kalau ekonomi digital Indonesia pada tahun ini akan tembus US$130 miliar atau setara dengan Rp2,100 triliun lebih.
Baca Juga: Setia dan Antler Ibex Meluncurkan Tantangan AI dan PropTech di Asia Tenggara
Dengan demikian, menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasar inovasi paling dinamis di Asia Tenggara. Perusahaan global pun bakal semakin tertarik untuk masuk ke kawasan ini, bukan cuma untuk melakukan ekspansi pasar saja, tetapi juga untuk kolaborasi riset dan pengembangan berbasis perusahaan rintisan alias startup.
Melihat peluang tersebut, Living Lab Ventures baru saja menghadirkan program InnoLab, sebuah program co-innovation yang dirancang guna mempercepat terciptanya solusi riil lewat kolaborasi antara perusahaan rintisan asli Indonesia.
Melalui program tersebut, para perusahaan rintisan bisa terhubung dengan beragam Intellectual Property (IP) atau kekayaan Intelektual dari mitra global LLV yang berasal dari berbagai negara. Program co-innovation teknologi yang ditawarkan termasuk lima sektor strategis, yakni energi terbarukan, logistik berkelanjutan, solusi lingkungan, kesehatan digital, dan semikonduktor generasi terbaru.
Baca Juga: Living Lab Ventures Investasi di Liven, Hadirkan Era Baru Teknologi Hospitality Berbasis AI
Pada batch awal ini, LLV InnoLab akan meluncurkan program yang berdurasi enam bulan untuk membantu startup dalam mengakses dan mengembangkan teknologi deep-tech global secara inklusif dengan dukungan dari para jaringan ahli, mentor, sampai penasihat komersialisasi dari Living Lab Ventures.
Lewat inisiatif itu, para perusahaan rintisan pun bisa melakukan lokalisasi teknologi global supaya sesuai dengan kebutuhan pasar Indonesia, sekaligus mempercepat waktu perilisan produk.
Partner di LLV Bayu Seto menyatakan, InnoLab merupakan wadah bertemunya teknologi deep-tech global dengan eksekusi lokal yang nyata. Kekinian startup tidak hanya mencari pendanaan, namun juga akses ke teknologi yang sudah terbukti, bimbingan dari para ahli, dan lingkungan yang aman guna melakukan eksperimen.
"Di samping itu, perusahaan global juga terus mencari mitra dan ekosistem yang tepat untuk melokalkan inovasi mereka," ujar Bayu, Jumat (15/8/2025).
Baca Juga: Connext Powered by PLN Jaring 10 Startup di Sektor Energi, Dorong Solusi Inovatif
InnoLab menjembatani kedua kebutuhan ini, dan menjadikan kawasan BSD City, Tangerang, Banten, sebagai pusat inovasi terapan yang sedang tumbuh di Tanah Air. Ke depannya, LLV akan terus membuka kemitraan anyar dalam bidang kekayaan intelektual maupun inovasi global guna memperluas sekaligus memperkaya pipeline inovasinya.
"Selain itu, juga untuk mendorong kolaborasi yang lebih erat antara perusahaan rintisan dengan pemimpin teknologi global," katanya.
LLV membangun InnoLab lewat pendekatan Real Co-Innovation Delivery yang meliputi tiga pilar utama: dukungan ahli, area uji di lapangan, dan proses inovasi fleksibel dan kolektif. Metode tersebut bisa mencocokkan startup dengan pemilik IP, membuat business matching yang terstruktur, tinjauan teknik berbasis pencapaian (milestone), dan validasi pasar lewat survei, uji coba, serta riset pengguna.
Baca Juga: Komdigi x Google Cloud Hadirkan Program Akselerator bagi Perusahaan Rintisan Indonesia
Adapun keunggulan utama progam InnoLab ialah integrasinya dengan BSD City, dengan populasi lebih dari 500 ribu jiwa dan ratusan pelaku bisnis di dalamnya, tempat ini berperan sebagai laboratorium hidup sekaligus memberikan kesempatan untuk perusahaan rintisan menguji, memvalidasi, dan mengembangkan solusi mereka secara langsung di tengah warga.
"Dukungan oleh infrastruktur digital, layanan yang berbasis teknologi, sistem mobilitas cerdas, dan keterlibatan komunitas yang aktif, kawasan BSD City menawarkan ekosistem yang ideal guna mempercepat perkembangan teknologi masa depan dalam skala besar," tambahnya.
InnoLab juga menghadirkan jalur pengembangan terstruktur dan relevan dengan kebutuhan lokal untuk membantu startup mematangkan portofolio teknologi dan kekayaan intelektual mereka.
Program ini membuka peluang langka bagi para inovator untuk berinteraksi langsung dengan teknologi frontier, didampingi oleh para ahli global dan lokal, serta menguji produknya di lingkungan kota yang dinamis.
Baca Juga: Living Lab Ventures Luncurkan Launchpad, Bantu Startup Global Ekspansi Pasar ke Indonesia














