Techverse.asia - GoTo Group bersama Indosat Ooredoo Hutchison pada Selasa (2/6/2025) kemarin telah resmi menghadirkan open-source (sumber terbuka) Sahabat-AI yang mendukung model berkapasitas 70 miliar parameter yang dilengkapi layanan chat multibahasa. Sahabat-AI pertama kali diumumkan dalam forum Indosat Indonesia AI Day pada November 2024.
Kapasitas yang sudah ditingkatkan menjadi 70 miliar parameter, Sahabat-AI sekarang menawarkan akurasi yang lebih tinggi, sehingga bisa meluncurkan chat terbaru yang dapat diakses lewat situs sahabat-ai.com atau di aplikasi GoPay di menu 'Layanan Favorit Warga'.
Layanan itu dilengkapi penalaran canggih, jadi memudahkan pemakainya untuk bertanya dan memperoleh jawaban yang informatif dengan bahasa yang alami. "Dengan model 70 miliar parameter serta layanan chat anyar, Sahabat-AI semakin memperkuat sistem kecerdasan buatan (AI) yang sesuai dengan karakteristik Indonesia," terang Direktur Utama GoTo Group Patrick Walujo, Selasa (3/6/2025).
Baca Juga: GoTo Engineering Bootcamp 2024: Asah Talenta Digital Indonesia
Kemampuan multibahasa dan akurasi yang lebih tinggi, sambungnya, membuat layanan Sahabat-AI dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan bisnis di seluruh Tanah Air. Patrick menyebutkan, dengan mengembangkan model itu bersama Indosat Ooredoo Hutchison beserta mitra lainnya, GoTo membuat platform yang lebih cepat, cerdas, dan terjangkau.
"Kami turut menghadirkan layanan chat Sahabat-AI di aplikasi GoPay yang sudah dipakai banyak orang, sehingga masyarakat di seluruh negeri dengan mudah memndapat manfaat dari Model Bahasa Besar (LLM) khas Indonesia tersebut," katanya.
Sahabat-AI memberikan dampak signifikan pada pelanggan ekosistemnya dengan menekan biaya, meningkatkan kualitas layanan, dan memperdalam interaksi. Teknologi ini diklaim punya keunggulan yang bisa mendorong kemajuan ekonomi digital Indonesia.
President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha mengatakan, pihaknya mempelopori ekosistem Sahabat-AI sebagai wujud komitmennya guna memperkuat dan memberdayakan Indonesia di era digital saat ini.
Baca Juga: Mitigasi Risiko Kredit, Julo akan Maksimalkan Underwriting Berbasis Data
Diawali dengan GPU Merdeka bersama Lintasarta - AI Factory milik Indosat, sampai penyedia layanan multibahasa secara waktu nyata (real-time), Indosat menyediakan infrastruktur teknis yang jadi fondasi utama dalam pengolahan data, pelatihan, maupun pengembangan skala besar atas Sahabat-AI.
"Infrastruktur ini dioperasikan secara lokal, memastika daya tetap berada di Indonesia, menjaga kinerja optimal, dan mematuhi regulasi yang ada, yang merupakan faktor krusial untuk mendukung adopsi teknologi tersebut oleh sektor publik dan perusahaan inovatif," ujar Vikram.
Sahabat-AI sekarang bisa dipakai dalam Bahasa Indonesia serta mendukung empat bahasa daerah lain seperti Jawa, Sunda, Batak, dan Bali. Selain itu, juga mendukung beberapa bahasa asing. Model ini bisa berjalan secara optimal pada infrastruktur yang dapat diakses secara lokal, memungkinkan beragam pengguna.
Hal itu meliputi perusahaan rintisan tahap awal, laboratorium universitas hingga institusi layanan publik berskala besar, guna mengintegrasikan kecerdasan buatan dalam pekerjaan mereka sehari-hari.
Baca Juga: Kata Gojek Mengenai Kabar Akuisisi oleh Grab: Memang Ada Beberapa Penawaran
Sahabat-AI telah dirancang selaras dengan tujuan kedaulatan digital Indonesia. Seluruh data dan infrastruktur GPU yang digunakan untuk melayani model ini disimpan di wilayah Indonesia atau di peladen milik pengguna sendiri, memastikan kepatuhan terhadap regulasi data nasional.
Dengan menyimpan dan mengolah data langsung di Indonesia, Sahabat-AI membuka kesempatan baru bagi pemerintah dan instansi publik Indonesia untuk membangun layanan AI yang aman dan berdaulat.
Sejak peluncuran model berkapasitas 8 dan 9 miliar parameter, Sahabat-AI telah diunduh lebih dari 35.000 kali di Hugging Face. Untuk para pengembang teknologi, LLM dapat diakses secara gratis di situs Sahabat-AI dan halaman resmi Sahabat-AI di Hugging Face.
Akses terbuka tersebut memberdayakan ekosistem AI Indonesia yang lebih luas untuk membangun, bereksperimen, dan berkolaborasi sehingga mendorong terciptanya berbagai aplikasi AI sesuai dengan kebutuhan lokal.
Baca Juga: GoTo Group Punya Chief Technology Officer Baru, Ini Profilnya