Techverse.asia - Adidas telah meluncurkan koleksi sepati lari Adizero Desert Runner yang sangat dinanti-nantikan, sebuah penghormatan terhadap esensi sejati wilayah tersebut yakni gurun pasir. Untuk merayakan peluncuran sepatu lari eksklusif ini, merek tersebut meluncurkan karya seni anamorfik pertamanya di Uni Emirat Arab (UEA).
Dibuat oleh seniman asal Amerika Serikat (AS), David Popa, karya seni anamorfiknya selebar 100 meter di daerah Al Madam, Sharjah, memberi penghormatan kepada potensi gurun yang tak terbatas dan semangat para pelari modern.
Baca Juga: Adidas SPZL x CP Company Hadirkan Koleksi Kolaboratif
Adizero Desert Runner adalah sepatu lari yang terinspirasi dari luasnya gurun Arab dan oasis biru berkilauan yang menghiasi pasirnya. Sepatu lari edisi terbatas ini, hadir dengan palet warna yang khas, melambangkan lebih dari sekadar sepatu lari.
Sepatu Adidas Adizero Desert Runner tersebut menangkap ketahanan, kemampuan beradaptasi, dan kegigihan pelari yang melampaui batas, merangkul batas-batas baru.
Untuk memamerkan koleksi baru ini, jenama olahraga asal Jerman berkolaborasi dengan seniman David Popa, yang dikenal dengan kreasi berskala besar dan spesifik lokasi. Popa mengubah lanskap alam dengan mural bumi yang mengagumkan yang memadukan seni dengan lingkungan sekitar secara mulus.
Baca Juga: Nike Vomero 18: Sepatu Lari dengan Bantalan Maksimal
Karyanya merayakan keindahan alam, menciptakan pengalaman visual yang indah yang menonjolkan kekuatan tempat. Karya seni David Popa tidak hanya menarik secara visual; karya seni tersebut juga merupakan pernyataan tentang apresiasi lingkungan, yang mengekspresikan persimpangan antara seni dan alam.
Untuk aktivasi ini, Popa membuat konsep karya seni anamorfik selebar 100 meter di daerah Al Madam, Sharjah, salah satu lanskap gurun paling ikonik di UEA.
Dibuat oleh tim yang terdiri dari tiga seniman dan teknisi selama delapan hari, strukturnya dengan indah mencerminkan pesona dan keserbagunaan sepatu Adizero Desert Runner yang berani, dinamis, dan berakar pada alam.
Baca Juga: Reebok Nano X4: Sepatu untuk Pecinta Fitness Seharga Satu Jutaan
Dibuat dari bahan yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang. Karya seni tersebut menangkap esensi mentah gurun sekaligus melambangkan hubungan sepatu dengan daratan dan pengejaran aktifnya terhadap para pelari.
Karya David Popa x Adidas mampu menghidupkan gurun dengan cara yang baru dan menarik. Menurutnya, seni di gurun adalah bahasanya sendiri.
"Pasir, cahaya, dan cakrawala tak terbatas bersatu membentuk kanvas yang tak ada duanya. Dengan karya seni ini, kami merayakan keindahan gurun dan energinya yang unik. Sepatu Adizero Desert Runner mencerminkan semangat ini - ketahanan, gerakan, dan hubungan yang mendalam dengan daratan," katanya.
Semenrara itu, Wakil Presiden Senior dan Manajer Umum Adidas EMC Bilal Fares menyampaikan bahwa gurun pasir mewakili potensi dan penemuan tanpa batas. Sepatu Adizero Desert Runner ini dirancang untuk mencerminkan semangat itu - pelari yang tahan lama, mudah beradaptasi, dan bersemangat.
Baca Juga: ASICS Gel Cumulus 25, Sepatu Lari yang Dibuat dari Bahan Daur Ulang
"Meluncurkan desain eksklusif ini bersama dengan karya seni yang terinspirasi oleh energi unik gurun pasir menyoroti potensi dampak yang dapat diberikan oleh setiap pelari di wilayah tersebut," ungkapnya.
Adidas Adizero Desert Runner memadukan teknologi performa mutakhir dengan desain yang menghargai keindahan dan tantangan lanskap di kawasan tersebut.
Dibuat bagi para pelari dari semua tingkatan, sepatu lari ini menawarkan keseimbangan yang sempurna antara kenyamanan, gaya, dan daya tahan - memberdayakan atlet untuk mengukir jalan mereka sendiri.
Sepatu Adidas Adizero Desert Runner tersebut akan tersedia untuk dibeli mulai Rabu (27/11/2024) secara regional di kawasan Timur Tengah, baik di toko maupun secara online di laman resmi perusahaan.
Baca Juga: Vans AVE 2.0, Sepatu Skate Hasil Kolaborasi dengan Anthony Van Engelen