TikTok Beberkan 4 Karakter Konsumen dalam Event Mega Sales

Rahmat Jiwandono
Selasa 24 September 2024, 18:43 WIB
Ilustrasi TikTok.

Ilustrasi TikTok.

Techverse.asia - Di platform TikTok terdapat momen angka kembar yang dikenal sebagai Mega Sales, yang biasanya digelar pada akhir tahun seperti 10.10, 11.11, dan 12.12, yang banyak ditunggu oleh masyarakat. Merek punya peluang untuk memanfaatkan momen ini guna meningkatkan penjualan, dengan menggabungkan strategi promosi yang kuat lewat konten yang tepat di platform ini.

Baca Juga: Pigeon Hadirkan Botol Susu Bayi yang Diklaim Ramah Lingkungan

Head of Business Marketing TikTok Indonesia Sitaresti Astarini mengatakan, konsumen sekarang ini menganggap konten sebagai faktor penting dalam hal belanja, yang mempengaruhi kebiasaan serta keputusan pembelian mereka kala mencari tren dan inspirasi.

"Mereka enggak cuma tertarik dengan konten video yang menghibur saja, tapi juga dengan konten yang bisa membantu dalam mengambil keputusan pembelian," ungkapnya, Selasa (24/9/2024).

Menurutnya, di TikTok, konten-konten merek yang menawarkan konten informatif serta otentik, promosi menarik, pengalaman belanja yang seamless bakal lebih digemari oleh para konsumen.

Baca Juga: Dukung Keberlanjutan, Samsonite Hadirkan Program Tukar Tambah Koper

Guna mengoptimalkan kampanye saat periode Mega Sales 2024, merek harus bisa membuat konten video yang kreatif serta relevan yang sesuai dengan setiap persona. Dalam hal ini, TikTok mengenalkan empat persona atau karakter konsumen yang berdasarkan pada perilaku serta kebiasaan mereka kala menikmati konten di TikTok.

Karakter pertama yakni para pemburu diskon (bargain hunters) yang cenderung tertarik terhadap diskon besar serta promo yang menarik di mana 77 persen dari tipe tersebut akan langsung membeli atau memasukkan produk ke wishlist ketika melihat penawaran menarik tersebut.

Lalu, karakter pembelian praktis (effortless shopper) yang lebih menyukai kemudahan berbelanja tanpa harus berpindah aplikasi. Sebanyak 89 persen dari tipe ini menikmati pengalaman belanja yang mulus di TikTok.

Baca Juga: Waspada Penipuan Memanfaatkan AI, Menyasar Konsumen Belanja Online

Kemudian, karakter pencari inspirasi (inspirational hunters) yang aktif mencari tren serta inspirasi, di mana 95 persen dari tipe ini melakukan riset sebelum memutuskan untuk membeli suatu barang.

"Tipe yang terakhir adalah pembelian yang didasarkan pada tujuan (purposeful shoppers), mencari merek yang sejalan dengan prinsip pribadi mereka. Persentasenya sebesar 95 persen dari mereka mencoba menemukan produk yang menarik dan sesuai dengan nilai mereka di TikTok," terangnya.

Setelah dapat memahami persona konsumen, merek bisa memanfaatkan ekosistem kreatif TikTok guna membangun strategi pemasaran yang efektif dalam menyambut momen Mega Sales yang akan datang.

Misal, Herborist merupakan merek dalam negeri yang bergerak di bidang kecantikan ini memanfaatkan beragam fitur kreatif serta solusi pengembangan bisnis di TikTok. Beragam strategi di TikTok dinilai telah membantu meningkatkan efektivitas promosi produk ini selama Momen Big Sales dan Mega Sales.

Baca Juga: TikTok Shop di AS Targetkan Pengembangan Bisnis hingga Miliaran Dolar

"Saat bulan Ramadan kemarin, kami sukses meningkatkan penjualan hingga 3,8 persen meskipun biaya iklan yang dibelanjakan lebih sedikit," kata E-commerce Assistant Manager Herborist Yolanda Tuasela.

Bekerja sama dengan kreator TikTok yang juga menjadi kunci sukses untuk ciptakan kampanye brand yang lebih kreatif. Salah satu kreator dengan ciri khas seputar tips lifehacks yaitu Hanssen Benjamin.

Dia menunjukkan bagaimana memanfaatkan ekosistem kreatif TikTok dapat menciptakan konten iklan yang inovatif dan menghibur. "Bagi saya ada tiga kata kunci untuk membuat konten promosi brand yang efektif: singkat, padat, dan jelas," katanya.

Menurut Hanssen, konten juga harus memiliki hook yang khas dan menarik serta call-to-action yang jelas. Di sisi lain, untuk memantau tren terkini, ia menggunakan Creator Search Insight guna menemukan topik dan konten yang sedang populer, membantu dalam menyesuaikan materi dengan preferensi audiens.

Baca Juga: Meski Toko Online Menjamur, Orang Indonesia Masih Lebih Suka Belanja Offline

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno15 Oktober 2024, 21:32 WIB

Jete VOLT Didukung dengan GPS Bawaan, Cocok Dipakai di Luar Ruangan

Kamu bisa mendapatkannya di official store JETE atau pembelian melalui website maupun marketplace JETE Official.
Jete VOLT. (Sumber: jete)
Lifestyle15 Oktober 2024, 19:20 WIB

Oreo Punya Kemasan Edisi Spesial Kain Indonesia, Ada Batik dan Tenun!

Kemasan edisi spesial kain Indonesia ini menghadirkan motif Batik Megamendung Cirebon, Tenun Sengkang Bugis, Songket Palembang, dan Tenun Endek Bali.
Oreo kemasan batik dan tenun Indonesia (Sumber: @oreo_indonesia)
Hobby15 Oktober 2024, 18:44 WIB

Sinopsis Tebusan Dosa, Film Misteri Horor Pertama Garapan Yosep Anggi Noen

Dalam film ini sang sutradara berkolaborasi dengan aktor asal Jepang.
Poster film Tebusan Dosa.
Lifestyle15 Oktober 2024, 18:22 WIB

Walau Tak Ada 'Trick or Treat!', Hias Rumah dengan Perabotan Bergaya Halloween Pakai Pernik Berikut

IKEA menghadirkan koleksi HÖSTAGILLE, yang dirilis menyambut Halloween.
Sarung bantal HÖSTAGILLE (Sumber: IKEA)
Techno15 Oktober 2024, 18:01 WIB

Riset TikTok Dikabarkan Menyadari Dampak Buruknya bagi Pengguna Remaja

NPR menerbitkan rincian dari dokumen yang tidak disunting sebagai bagian dari gugatan Kentucky terhadap aplikasi tersebut.
TikTok. (Sumber: Unsplash)
Hobby15 Oktober 2024, 17:35 WIB

Gim Tron: Catalyst akan Rilis Tahun 2025, Tersedia di 4 Perangkat Ini

Game Tron berikutnya adalah petualangan aksi isometrik yang akan dirilis pada tahun depan.
Ilustrasi gim Tron: Catalyst. (Sumber: Bithell Games)
Startup15 Oktober 2024, 16:57 WIB

GoTo Engineering Bootcamp 2024: Asah Talenta Digital Indonesia

Program bootcamp ini menjaring puluhan fresh graduates di bidang informatika untuk mendorong transformasi digital perusahaan.
Ilustrasi bootcamp. (Sumber: freepik)
Techno15 Oktober 2024, 16:25 WIB

Riset Apple: Model AI Berbasis LLM Tidak Mampu Berpikir Logis

Model AI LLM yang dimiliki oleh Meta dan OpenAI masih mengandalkan pola bahasa, bukan benar-benar memahami masalah yang harus diselesaikan.
(ilustrasi logo Apple) AI ChatGPT dan Gemini Google tak berpikir Logis (Sumber: Apple)
Techno15 Oktober 2024, 16:13 WIB

Vivo X200 Series Rilis di China, Tawarkan Model X200 Pro Mini

Tengok spesifikasi masing-masing dari tiga smartphone yang dihadirkan ini.
Vivo X200 Series. (Sumber: Vivo)
Automotive15 Oktober 2024, 14:49 WIB

Pemerintah RI Targetkan 13 Juta Sepeda Motor Dapat Dikonversi Jadi Kendaraan Listrik Pada 2030

Target ini menjadi bagian dari langkah strategis pemerintah dalam menurunkan emisi dari sektor transportasi.
(ilustrasi) motor listrik (Sumber: freepik)