Bahaya Pelabelan NPD kepada Seseorang di Internet, Bisa Membentuk Stigma

Rahmat Jiwandono
Jumat 07 November 2025, 18:05 WIB
Ilustrasi Narcissistic Personality Disorder (NPD). (Sumber: freepik)

Ilustrasi Narcissistic Personality Disorder (NPD). (Sumber: freepik)

Techverse.asia - Belakangan ini istilah NPD (Narcissistic Personality Disorder) atau gangguan kepribadian narsistik semakin sering muncul di dunia maya. Di berbagai platform media sosial, label 'NPD' kerap disematkan secara sembarangan untuk menyebut seseorang yang dianggap egois, haus perhatian, atau selalu ingin menang sendiri.

Baca Juga: TikTok Shop dan Tokopedia Siap Adakan Promo Guncang 11.11

Fenomena pelabelan ini, menurut Cahyo Setiadi Ramadhan yang merupakan dosen jurusan Psikologi di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), justru dapat menimbulkan dampak sosial yang serius.

Dia menyatakan bahwa pelabelan gangguan mental yang disematkan tanpa dasar ilmiah bisa membentuk stigma, menimbulkan prasangka, bahkan menjauhkan seseorang dari lingkungan sosialnya meskipun ia sebenarnya tidak mengalami gangguan tersebut.

“Sekarang istilah NPD sering digunakan secara serampangan. Label seperti ini berbahaya karena menciptakan persepsi negatif terhadap seseorang bahkan sebelum dikenali lebih jauh. Akibatnya, ia bisa dijauhi, disalahpahami, atau kehilangan kesempatan berinteraksi secara sehat,” ujar Cahyo di UMY pada Jumat (7/11/2025).

Baca Juga: Efek Buruk Terlalu Obsesi Mengidolakan Bias, Waspadai 5 Gangguan Jiwa Berikut

Secara klinis, sambungnya, NPD adalah salah satu bentuk gangguan kepribadian yang ditandai dengan kebutuhan berlebih untuk dikagumi dan keyakinan konstan bahwa dirinya lebih unggul dari orang lain. Penderitanya kerap memiliki fantasi berlebihan tentang kekuasaan, kesuksesan, atau keistimewaan diri, serta sangat sensitif terhadap kritik.

“Mereka membutuhkan validasi dari orang lain dan sering kali tampak arogan. Ketika dikritik, bisa bereaksi berlebihan atau menolak tanggung jawab. Kondisi ini berbeda jauh dengan sekadar percaya diri tinggi,” paparnya.

Meski begitu, Cahyo menegaskan bahwa tidak semua perilaku narsistik dapat dikategorikan sebagai gangguan kepribadian. Sebuah perilaku baru dapat disebut gangguan jika sudah menimbulkan kesulitan bagi diri sendiri maupun orang lain.

Dia mencontohkan, ketika seseorang terlalu dominan hingga menghambat kerja suatu tim, sulit menjalin hubungan dekat, atau tidak mampu menerima pandangan orang lain.

Baca Juga: Hasil Survei I-NAMHS: Gangguan Kecemasan Paling Banyak Diderita Remaja Indonesia

“Masalahnya, orang dengan NPD sering kali tidak sadar bahwa perilakunya merugikan dirinya sendiri. Dia justru menyalahkan orang lain, menganggap orang lain tidak kompeten atau toksik, padahal dirinya sendiri yang bermasalah,” kata dia.

Dia menerangkan bahwa penyebab munculnya gangguan kesehatan mental tersebut bersifat multifaktorial, mulai dari faktor biologis dan genetik, hingga pola asuh dan budaya sosial. Anak yang tumbuh dalam lingkungan penuh pujian berlebihan atau selalu diutamakan dapat mengembangkan rasa percaya diri semu yang sulit dikontrol.

“Dalam budaya yang menyanjung satu gender atau memberi perlakuan istimewa sejak kecil, anak bisa tumbuh dengan rasa superioritas yang berlebihan. Dalam beberapa kasus, perilaku orang tua yang narsistik pun bisa ditiru oleh anak,” katanya.

Baca Juga: Kenali Dampak Hubungan yang Tidak Sehat Terhadap Mental Remaja

Menurutnya, untuk memahami orang menderita gangguan NPD tidak bisa hanya melalui konten singkat atau istilah viral di internet. Diagnosis gangguan kepribadian memerlukan pemeriksaan profesional oleh psikolog atau psikiater dengan prosedur ilmiah yang terstandar.

Narcissistic Personality Disorder adalah istilah klinis, bukan label sosial. Yang berhak menegakkan diagnosis hanyalah profesional di bidangnya. Kalau masyarakat asal menilai dan memberi cap, itu bukan diagnosis, melainkan pelabelan semata. Bahkan bagi orang yang tidak narsistik tapi mudah terpengaruh secara sosial, label seperti ini bisa sangat menghancurkan,” ujarnya.

Ada beberapa cara untuk mengatasi gangguan NPD tersebut, salah satunya adalah menjalani Cognitive Behavioral Therapy (CBT) yang akan membantu mereka mengenali pola pikir serta perilaku negatif yang menyimpang, dan menggantinya dengan cara pandang serta perilaku yang lebih realistis dan positif.

Baca Juga: Kemenkes Imbau Masyarakat untuk Melakukan Skrining Kesehatan Jiwa Setahun Sekali

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno05 Desember 2025, 21:03 WIB

Spek Lengkap Tecno Megabook K15S, Tersedia Opsi Cip Intel atau AMD

Sejauh ini laptop tersebut baru dipasarkan di Prancis.
Tecno Megabook K15S. (Sumber: Tecno)
Lifestyle05 Desember 2025, 19:08 WIB

G-SHOCK Meluncurkan G-STEEL Modern Industrial Terbaru dengan Desain Logam Presisi

Perpaduan kontemporer antara kesederhanaan, keindahan, dan ketangguhan G-SHOCK
G-SHOCK G-STEEL Modern Industrial. (Sumber: Casio)
Techno05 Desember 2025, 18:29 WIB

Cara Cek Informasi Lengkap Pengguna Akun X/Twitter

X resmi meluncurkan fitur ‘Tentang akun ini’ ke profil pengguna.
Ilustrasi X/Twitter. (Sumber: Unsplash)
Hobby05 Desember 2025, 17:38 WIB

Gim Red Dead Redemption Resmi Tersedia di Netflix, Bisa Main di HP

Netflix meluncurkan versi Red Dead Redemption yang ramah seluler.
Red Dead Redemption. (Sumber: Rockstar Games)
Techno05 Desember 2025, 17:13 WIB

Spotify Wrapped 2025 Tambahkan Selusin Fitur Baru, Apa Saja?

Spotify Wrapped 2025 telah hadir dan kini menjadi sebuah kompetisi?
Spotify Wrapped 2025. (Sumber: Spotify)
Automotive05 Desember 2025, 16:32 WIB

Honda Memperkenalkan Super One Prototype: Mobil Listrik Ukuran Kompak

Menawarkan pengalaman berkendara EV baru yang menciptakan kegembiraan dan menyenangkan.
Honda Super One Prototype. (Sumber: null)
Techno05 Desember 2025, 15:30 WIB

Infinix x Pininfarina Bakal Luncurkan Smartphone Premium: Note 60 Ultra

Kolaborasi Ini Menampilkan Infinix Note 60 Ultra Mendatang yang Dirancang oleh Pininfarina.
Infinix x Pininfarina Note 60 Ultra diproyeksikan rilis 2026. (Sumber: Infinix)
Startup05 Desember 2025, 15:12 WIB

Kargo Technologies Targetkan Punya 2.500 Armada Kendaraan Elektrik pada 2026

Startup logistik ini mengumumkan peralihan 40.000 kendaraan EV untuk membangun "Jalur Sutra Berlistrik" Asia.
Pendiri dan CEO Kargo Technologies Tiger Fang. (Sumber: istimewa)
Techno05 Desember 2025, 14:47 WIB

Cellid Hadirkan 2 Kacamata Pintar Berbasis AR Baru

Kacamata AR nirkabel canggih yang didukung oleh teknologi optik eksklusif.
Cellid Green Monochrome Model. (Sumber: Cellid)
Techno04 Desember 2025, 19:09 WIB

OnePlus akan Luncurkan 3 Gadget Baru, Kapan?

Adapun jajaran gawai yang akan diluncurkan mencakup tablet, smartphone, dan smartwatch.
Jajaran gawai terbaru OnePlus yang akan segera hadir global. (Sumber: OnePlus)