Pemerintah Gagal Hubungkan Pendidikan dengan Sektor Industri, Pengangguran Berpendidikan Semakin Banyak

Rahmat Jiwandono
Selasa 03 Juni 2025, 14:54 WIB
Ilustrasi orang berpendidikan tinggi yang jadi pengangguran. (Sumber: freepik)

Ilustrasi orang berpendidikan tinggi yang jadi pengangguran. (Sumber: freepik)

Techverse.asia - Kondisi perekonomian saat ini yang melemah mempengaruhi sejumlah sektor, khususnya di industri jasa dan manufaktur sehingga penyerapan tenaga kerja pun semakin menurun yang mengakibatkan jumlah pengangguran bertambah.

Baca Juga: Bosan dengan Tempat Wisata yang Ramai? Kalegowa Cocok untuk Merasakan Slow Travel

Bahkan jumlah angkatan kerja berpendidikan tinggi yang tak memiliki pekerjaan juga semakin banyak. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru, tingkat pengangguran per Februari 2025 tercatat ada 7,28 juta orang dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 4,76 persen.

Angka tersebut meningkat sebanyak 83 ribu orang dibanding tahun lalu. Bila ditengok berdasarkan tingkat pendidikan, mulai dari lulusan sekolah menengah dan perguruan tinggi menduduki peringkat teratas dalam jumlah pengangguran. Ini artinya, populasi angkatan kerja muda tak terserap dengan baik oleh lapangan kerja yang tersedia.

Pakar dan pemerhati bidang ketenagakerjaan Tadjuddin Noer Effendi menyampaikan, tingginya jumlah pengangguran dari kelompok berpendidikan itu disebabkan oleh jumlah angkatan kerja semakin bertambah di tengan minimnya lapangan kerja.

"Selain itu, juga ada ketidaksesuaian antara kebutuhan industri dengan sumber daya yang ada," ungkapnya.

Baca Juga: Casio G-SHOCK MTG-B4000: Jam Tangan Hasil Kolaborasi AI dan Manusia

Dia beranggapan bahwa dalam hal ini pemerintah gagal menjembatani sektor pendidikan dengan industri. "Cita-cita Indonesia Emas itu mungkin hanya impian belaka karena kita kehilangan tenaga potensial untuk membangun Indonesia. Bagaimana kita mewujudkan hal ini tanpa melibatkan mereka lewat serapan tenaga kerja," ujarnya.

Tingginya angka pengangguran tanpa ada solusi jitu dan tepat sasaran dapat berpotensi memunculkan serangkaian persoalan sosial, seperti meningkatkan kemiskinan, kriminalitas, hingga melemahkan kompetensi masyarakat.

Menurutnya, pemerintah harus berusaha untuk menciptakan peluang lapangan kerja terdidik yang dapat menampung sebagian besar angkatan kerja. Misalnya, pemerintah dapat mendorong upaya pelatihan kompetensi dan pembangunan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Baca Juga: Era Digital Begini Mahasiswa Rawan Jadi Pengangguran, Ini Tips Akademisi

"Hal yang paling penting menurut saya karena banyaknya tenaga kerja berpendidikan maka harus ada revitalisasi pendidiknya, khususnya dalam hal pelatihan vokasi," katanya.

Pendidikan terapan perlu memperoleh dukungan lebih supaya dapat tersalurkan langsung di sektor industri. Di samping itu, pengembangan pelatihan berbasis digital juga harus ditingkatkan mengingat tantangan teknologi baru bakal terus bermunculan.

Jika pemerintah belum dapat menyediakan lapangan kerja yang memadai. Ia mengusulkan agar pemerintah juga dapat melihat peluang pengentasan pengangguran lewat ekspor tenaga kerja ke luar negeri.

Mengingat kebutuhan tenaga kerja di negara lain cukup tinggi, sementara di Indonesia punya kelebihan jumlah tenaga kerja. Dengan menyalurkan tenaga kerja bisa menjadi salah satu solusi. Namun dengan catatan, pemerintah juga perlu menjamin keamanan dan perlindungan mereka dengan menyalurkannya secara Goverment to Government.

Baca Juga: Startup Gapai Bantu Salurkan Tenaga Kerja Migran, Kurangi Pengangguran di Indonesia

Di berharap agar pemerintah Indonesia bisa membuat strategi yang efektif dalam mengatasi pengangguran dengan memanfaatkan peluang-peluang yang ada. Kalau tidak diatasi, risiko terburuknya adalah bakal berdampak terhadap beragam masalah sosial lainnya.

"Sebab, ekonomi yang melambat dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi salah satu faktor utama jumlah pengangguran di dalam negeri tambah banyak," papar dia.

Dikatakannya, lambatnya pertumbuhan ekonomi di Tanah Air membuat banyak perusahaan mengalami krisis sehingga mau tak mau mereka harus mengurangi jumlah tenaga kerjanya. Gabungan antara pemutusan hubungan kerja (PHK) serta pengangguran usia muda berpendidikan inilah yang membuat angka pengangguran meningkat.

"Oleh karena itu, pemerintah kita harus membuat kebijakan guna dapat menyelesaikan masalah tersebut," tambahnya.

Baca Juga: Indonesia Tidak Akan Terdampak Resesi Ekonomi, Kok Bisa?

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno04 Desember 2025, 19:09 WIB

OnePlus akan Luncurkan 3 Gadget Baru, Kapan?

Adapun jajaran gawai yang akan diluncurkan mencakup tablet, smartphone, dan smartwatch.
Jajaran gawai terbaru OnePlus yang akan segera hadir global. (Sumber: OnePlus)
Techno04 Desember 2025, 18:22 WIB

Youtube Recap: Ungkap Daftar Tren Teratas 2025

Youtube resmi menghadirkan Reels akhir tahun yang dipersonalisasi sebagai ‘Recap’.
Youtube Recap 2025. (Sumber: Youtube)
Techno04 Desember 2025, 17:43 WIB

Apple Music Replay 2025 Kembali dengan Statistik Mendengarkan Baru

Anda dapat mendengarkan semua artis baru yang Anda dengarkan tahun ini, dan menemukan artis mana yang tetap Anda setiai.
Apple Music Replay 2025. (Sumber: Apple)
Techno04 Desember 2025, 16:41 WIB

Geekom GeekBook X14 Pro: Laptop Ringan Sepenuhnya Logam Pertama di Dunia

Bobot perangkat ini hanya 900 gram saja.
Geekom GeekBook X14 Pro. (Sumber: Geekom)
Techno04 Desember 2025, 15:58 WIB

Google Hadirkan Nano Banana Pro, Model Generasi Gambar Terbarunya

Sekarang tersedia dan ada tingkatan gratis.
Google Nano Banana Pro. (Sumber: Google)
Techno04 Desember 2025, 15:16 WIB

Anthropic Rilis Opus 4.5 dengan Integrasi Chrome dan Excel Baru

Model Opus 4.5 Anthropic hadir untuk menaklukkan Microsoft Excel.
Ilustrasi yang ditugaskan Anthropic untuk menandai peluncuran Opus 4.5. (Sumber: Anthropic.)
Techno04 Desember 2025, 14:30 WIB

Peramban Opera Sekarang Didukung Kecerdasan Buatan Anyar dari Google

Layanan ini gratis diakses oleh semua orang.
Peramban Opera kini dilengkapi dengan kecerdasan buatan gratis. (Sumber: Opera)
Lifestyle03 Desember 2025, 20:38 WIB

Skechers Aero Series Ditambahkan Teknologi Slip-in Baru Eksklusif

Koleksi Lari Teknis Memadukan Inovasi dengan Kenyamanan untuk Setiap Lari.
Skechers Aero Burst dilengkapi teknologi Slip-ins untuk kenyamanan tanpa perlu menyentuh kulit. (Sumber: Skechers)
Techno03 Desember 2025, 18:48 WIB

Binance Junior: Rekening Tabungan Kripto untuk Remaja dan Anak-anak

Aplikasi ini membuka peluang untuk mengenalkan kripto kepada anak-anak maupun remaja.
Binance. (Sumber: istimewa)
Automotive03 Desember 2025, 18:05 WIB

Porsche Cayenne Electric Punya 2 Varian, Harga Mulai Rp1,84 Miliaran

Mobil ini memiliki tenaga hingga 1.139 hp dengan kecepatan tertinggi 162 MPH.
Porsche Cayenne. (Sumber: Porsche)