Review Exhuma: Okultisme Korea Selatan yang Dibalut Intrik Sejarah dengan Jepang

Rahmat Jiwandono
Senin 25 Maret 2024, 14:32 WIB
Poster film Exhuma.

Poster film Exhuma.

Techverse.asia - Membuat film horor tak melulu harus mengagetkan audiens dengan memunculkan karakter si hantu secara tiba-tiba (jumpscare), tapi bisa melalui suara atau atmosfer yang dibangun. Seperti film okultisme Korea Selatan garapan Jang Jae-Hyun berjudul Exhuma yang sudah tayang di bioskop-bioskop Indonesia sejak akhir Februari lalu.

Exhuma terbagi dalam enam babak, namun sejatinya setengah babaknya menjelaskan satu plot yang berbeda. Setiap babaknya memberikan gambaran kepada audiens mengenai peristiwa-peristiwa supranatural yang dialami oleh ahli fengshui, tukang gali kubur, hingga dua dukun muda.

Jang Jae-hyun secara apik mengemas kejadian gaib, okultisme, hingga praktik fengshui yang diyakini oleh masyarakat Asia Timur, khususnya di Korea Selatan.

Teror bermula ketika dua orang dukun muda yang diperankan oleh Bong Gil (Lee Do Hyun) dan Hwa Rim (Kim Go Eun) menerima permintaan dari keluarga kaya raya yang hidup di Los Angeles, Amerika Serikat (AS) untuk menghilangkan kutukan yang dialami oleh keluarganya.

Baca Juga: Review The Zone of Interest: Visualisasi Suara untuk Gambarkan Kengerian Peristiwa Holocaust

Nah, mengetahui imbalan yang diberikan nominalnya besar, maka mereka berdua terbang dari Korea Selatan ke LA untuk menemui keluarga itu. Ini jadi pembuka Exhuma saat lampu dalam bioskop mulai padam.

Saat berada di dalam pesawat, Bong Gil menyumbat telinganya menggunakan headphone untuk meredam suara-suara bising di sekitarnya. Namun, Hwa Rim justru mendengar suara-suara ganjil yang bukan dari manusia. Lantas, ada seorang pramugari yang bertanya kepadanya apakah dia mau minum lagi dalam bahasa Jepang.

Dialog tersebut mungkin tak terlalu dihiraukan oleh audiens, tapi ternyata ada kaitannya dengan keseluruhan film tentang kejadian misteri apa yang bakal ditemui oleh keempat orang pemeran utama di film ini.

empat pemeran utama Exhuma

Setelah bertemu dengan keluarga tersebut, Bong Gil dan Hwa Rim diminta untuk memindahkan kuburan leluhurnya. Keluarga ini punya keyakinan kuat bahwa hal-hal supranatural yang mereka alami adalah teror dari leluhurnya. Dengan memindahkan makamnya, mereka beharap keluarganya bisa hidup normal kembali.

Baca Juga: Tips Packing Mudik Muat Banyak

Untuk dapat memindahkan makam tersebut, kedua dukun muda itu butuh bantuan dari ahli fengshui bernama Kim Sang Deok (Choi Min-sik) dan rekannya tukang ahli kubur, Young Geu (Yoo Hai Jin).

Praktik fengshui ala Korea Selatan digambarkan secara apik oleh sang sutradara, seperti adegan saat Kim mencicipi tanah makam sebelum melakukan proses ekshumasi. Ini untuk menentukan kualitas tanah. Pun dengan praktik perdukunan yang dilakoni oleh Hwa Rim seperti ritual 'usus' guna menenangkan roh yang bersamayam di kuburan tersebut.

Hwa Rim melakukan praktik ritual untuk menenangkan roh

Secara pembabakan, plot awal mengungkap prosesi pembongkaran makam leluhur keluarga kaya tersebut yang lokasi kuburannya sangat terpencil dan terletak di atas bukit. Rupanya, lokasi makam ini sangat dekat dengan perbatasan antara negara Korea Selatan dan Korea Utara.

Usai sukses membongkar makamnya, keempat pemeran utama berpikiran bahwa permintaan kliennya itu sudah selesai dilaksanakan. Namun, terdapat kejanggalan yang mengusik Kim Sang Deok karena dia merasa ada sesuatu yang dirahasiakan oleh keluarga itu perihal lokasi makamnya yang tak lazim.

Teka teki lokasi makam yang dekat perbatasan Korea Utara akhirnya terjawab di tengah-tengah film kala sang hantu yang merupakan kakek dari Park Ji Yong (Kim Jae-chol) merasuki dirinya. Saat Park kerasukan, hantu ini berucap 'rubah itu telah menggaruk punggung sang macan'. Pernyataan ini jadi penjelasan penting untuk keseluruhan film.

Exhuma

Kemudian pada plot dua film ini terbongkar bahwa rupanya masih ada satu peti lagi yang terkubur di lokasi makam tersebut. Dalam peti ini terdapat jasad seorang jenderal Perang Jepang saat perang di Semenanjung Korea, lalu ia dikubur hidup-hidup. Disebutkan pula kalau dia merupakan jelmaan dari siluman rubah.

Baca Juga: Review Film Dune: Part Two, Upaya Balas Dendam Muaddib Terhadap Harkonnen

Dalam mitologi Jepang, hewan rubah dikenal memiliki kemampuan untuk mengelabui yang ada di sekitarnya. Detail ini tak luput dari perhatian Jang, dia meletakkan sejumlah rubah yang habitatnya di dekat makam tersebut. Hal ini juga berkelindan dengan pernyataan dari kakek Park yang disebutkan di atas.

Jika dilihat dari kacamata politik - saat perang di Semenanjung Korea - Korea Selatan mengklaim negaranya sebagai 'macan' Asia, sementara 'rubah' itu diibaratkan Jepang yang melakukan imperialisme. Jang mencoba untuk 'menjahit' hal ini supaya plot pertama dan plot kedua Exhuma dapat menyajikan narasi yang utuh.

Namun, banyak yang menilai kalau kedua alur naratif tersebut tidak terhubung dengan baik satu sama lain. Tapi, saya punya pandangan yang berbeda, narasinya juga masih terhubung. Ini bisa dilihat dalam penempatan dua peti dalam satu liang lahat.

Hwa Rim diperankan oleh Kim Go Eun

Peti kakek dari si Park ditaruh di atas peti jenderal perang Jepang. Kakeknya digambarkan sebagai seorang pengkhianat lantaran menjual negaranya sendiri demi keuntungan pribadi dan patuh kepada shogun Jepang yang menjadi tuannya.

Baca Juga: Sebentar Lagi, Ada Taman Main Bertema Dragon Ball di Arab Saudi

Di sisi lain, saya menyoroti akting dari Kim Go Eun yang tampil keren sebagai seorang dukun muda. Pasalnya, generasi muda dinilai tak percaya terhadap 'kearifan' lokal, namun dia justru dapat meramalkan mantra-mantra kuno hingga menggelar ritual dukun ala Negeri Ginseng.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Startup06 Desember 2024, 19:15 WIB

Nex-BE Fest 2024: Mempertermukan Puluhan Startup dengan BUMN

Event ini juga termasuk upaya untuk menyinergikan startup dan BUMN.
Nex-BE Fest 2024. (Sumber: istimewa)
Automotive06 Desember 2024, 18:27 WIB

Dukung Elektrifikasi Pasar, Geely Auto Bermitra dengan Diler Indonesia

Kolaborasi ini menjadi langkah penting Geely dalam mengelektrifikasi pasar otomotif Indonesia.
Geely Auto resmi menjalin kerja sama dengan beberapa diler di Indonesia. (Sumber: dok. geely)
Startup06 Desember 2024, 18:13 WIB

Ringkas Resmi Berkantor di BSD City Tangerang, Perkaya Ekosistem Teknologi di Digital Hub

Kantor baru Ringkas di Biomedical Campus akan mendukung kantor pusat di Jakarta.
Ringkas kini berkantor di BSD City. (Sumber: istimewa)
Automotive06 Desember 2024, 17:59 WIB

New Honda PCX160 Mengaspal di Indonesia, Punya 3 Model

New Honda PCX160 mampu meningkatkan rasa percaya diri sekaligus menghadirkan kenyamanan kelas atas.
New Honda PCX160. (Sumber: Honda)
Techno06 Desember 2024, 16:55 WIB

Spotify Wrapped 2024 Sudah Tersedia, Siniarnya Kini Ditenagai NotebookLM

Hal ini akan merinci artis, lagu, podcast favorit, dan banyak lagi.
Spotify Wrapped 2024. (Sumber: Spotify)
Techno06 Desember 2024, 16:24 WIB

Samsung One UI 7 Beta Resmi Dilansir, Tawarkan Fitur-fitur Canggih

One UI 7 menawarkan platform dengan AI yang memiliki kontrol paling intuitif.
Samsung One UI 7. (Sumber: Samsung)
Techno06 Desember 2024, 15:17 WIB

Bitcoin Tembus Rp1 MIliar Lebih untuk Pertama Kalinya, Berlanjut Hingga 2025?

Yang terjadi saat ini bukan merupakan akhir dari siklus bullish yang terjadi.
ilustrasi bitcoin.
Techno06 Desember 2024, 14:37 WIB

Microsfot 365 Copilot Kini Dapat Memahami Konten dalam Bahasa Indonesia

Percepat Transformasi AI Nasional, Microsoft 365 Copilot Dukung Bahasa Indonesia.
Microsoft 365 Copilot kini tersedia dalam Bahasa Indonesia. (Sumber: istimewa)
Lifestyle05 Desember 2024, 20:17 WIB

Toko Pop-Up Pertama Autry di Singapura di Bandara Jewel Changi

Pengalaman Berbelanja yang Berkelanjutan dan Imersif.
Ilustrasi sepatu Autry. (Sumber: autry)
Techno05 Desember 2024, 18:15 WIB

Hitachi Vantara dan Virtana Merevolusi Cloud Hibrid dengan Otomatisasi yang Didukung AI

Integrasi Alat yang Didukung AI: Peningkatan efisiensi infrastruktur dan optimalisasi biaya.
Ilustrasi komputasi awan hybrid. (Sumber: null)