Tiga Kekurangan Kendaraan Listrik, Siapa Bilang Tanpa Polusi?

Uli Febriarni
Selasa 20 September 2022, 19:11 WIB
EV car / freepik

EV car / freepik

Promosi dan penjelasan dari berbagai kalangan di dunia mengenai pentingnya beralih dari penggunaan kendaraan berbahan bakar minyak menjadi kendaraan listrik, terus digencarkan. Sejumlah produsen kendaraan arus utama mulai memproduksi kendaraan listrik mereka. Demikian juga pesaing dari kalangan produsen yang biasanya hanya menghadirkan ponsel dan perabot rumah tangga, ingin turut terjun bersaing peruntungan dan teknologi.

Seperti diketahui, beberapa teori dan kajian yang dilakukan mengenai kendaraan listrik, berujung pada penjelasan bahwa kendaraan ini ramah lingkungan. Pendahulunya, mobil berbahan bakar minyak menghasilkan emisi berupa gas CO2 dan CO yang tidak hanya buruk bagi lingkungan, namun juga bagi kesehatan manusia. Jumlah kendaraan berbahan bakar minyak jumlahnya terus bertambah tiap tahun. Menurut perbandingan analogi para pemerhati lingkungan, daripada mengeluarkan asap ke udara seperti mobil berbahan bakar minyak, maka gunakanlah kendaraan listrik yang bisa membantu mengurangi polusi udara.

Konon mereka menilai, satu mobil listrik bisa mengurangi pencemaran udara hingga 4,6 metrik ton gas rumah kaca. Selain itu, tenaga listrik bisa dihasilkan dari sumber energi terbarukan yang selalu bisa diperbaharui. Berbeda dengan bahan bakar minyak yang diambil dari minyak bumi, yang tidak bisa diperbaharui dan jumlahnya terus berkurang.

Baca Juga: Baba House Yang Biru Di Singapura Jadi 'Hijau', Berkat Solar Panel Bermotif Peranakan

Kelebihan lainnya, minim suara dan getaran dari kendaraan listrik digadang-gadang bisa meningkatkan kenyamanan berkendara, apalagi saat menggunakan kendaraan untuk melaju kencang. 

Tapi tidak usah buru-buru melepas kendaraan di garasi kita untuk menggantinya dengan kendaraan listrik. Karena ada beberapa kekurangan kendaraan listrik yang masih harus diketahui dan menjadi pertimbangan, bila ingin membeli kendaraan listrik dalam waktu dekat. Kenapa? Ini alasannya

Stasiun Pengisian Listrik Masih Sedikit

Meminang kendaraan listrik berarti harus siap pula dengan konsekuensi, kita akan membutuhkan tempat mengisi daya baterai di tempat-tempat tak terduga. Padahal, hingga kini masih belum banyak tersebar stasiun pengisian daya listrik khusus kendaraan listrik, bukan hanya di Indonesia tapi juga di negara lainnya. Maka untuk sementara ini, kendaraan listrik belum bisa digunakan secara fleksibel untuk perjalanan jarak jauh. Apalagi touring ya

Tapi sepertinya kendala ini akan teratasi seiring waktu, mengingat bila peralihan ini diminati lebih banyak orang, maka akan semakin banyak pula stasiun pengisian daya dibangun.

Baterai Adalah Pusat Segala Drama

Baterai pada kendaraan listrik seperti halnya baterai dalam perangkat lainnya. Dalam arti, ada karakteristik khusus yang perlu dipahami, ketimbang sistem kendaraan berbahan bakar minyak yang terbiasa kita gunakan. 

  • Harga satu unit baterai kendaraan listrik tak bisa dikatakan murah. Bahkan tak menutup kemungkinan harga satu unit baterai yang rusak, nyaris sama dengan harga satu unit mobil.
  • Belum banyak produsen yang membut kendaraan listrik dengan baterai bisa didaur ulang. Soal ini, tentu setiap produsen akan terus melakukan riset dan pengembangan, agar limbah baterai ke depan bisa tertangani
  • Tak ada yang bisa mengatur cuaca. Padahal perubahan cuaca yang ekstrem bisa menyebabkan kualitas baterai cepat menurun. Panas yang ekstrem dapat mempercepat degradasi paket baterai, sedangkan dingin yang ekstrem dapat berdampak negatif pada kinerja elektron di dalam baterai. Dampak terburuknya, baterai menjadi mati daya atau usia pakainya lebih cepat berkurang.

Tidak Tanpa Polusi

Benar sekali isi kampanye yang beredar selama ini kalau kendaraan listrik tidak menghasilkan emisi dari knalpot. Tapi bukan berarti mobil listrik sama sekali tidak menghasilkan emisi. Kendaraan listrik tetap mengeluarkan gas berbahaya saat diproduksi. Mereka juga menggunakan bahan dan metode ekstraksi yang tidak berkelanjutan. 

Kendaraan listrik dapat memperoleh sumber energi dari jaringan yang menggunakan bahan bakar fosil, yang berkontribusi terhadap emisi rumah kaca. Contohnya, hingga saat ini batubara masih menjadi pilihan sejumlah negara di dunia. 

Jadi sepertinya, kita masih bisa menunggu waktu untuk benar-benar mempertimbangkan kendaraan listrik sebagai tunggangan baru. Setidaknya sampai sejumlah kendala dari poin di atas, sudah ditemukan solusi atau alternatifnya ya.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno19 April 2024, 16:27 WIB

Apple akan Ekspansi Apple Developer Academy ke-4 di Bali

Apple Developer Academy berekspansi ke Bali, Indonesia.
Ilustrasi Apple Developer Academy yang ada di Indonesia. (Sumber: Apple)
Lifestyle19 April 2024, 16:17 WIB

Akibat Pencemaran Nama Baik, NewJeans Tuntut Google untuk Ungkap Identitas Seorang Youtuber

Grup ini hanyalah band K-pop terbaru yang menerapkan UU pencemaran nama baik di Korea Selatan yang terkenal keras untuk menyerang pengguna internet.
NewJeans. (Sumber: Gary Miller/FilmMagic)
Techno19 April 2024, 15:55 WIB

Meta Menambahkan Chatbot Kecerdasan Buatannya yang Didukung Llama 3, Tersedia di 4 Aplikasinya

Chatbot tersebut ada di bilah pencarian pada semua aplikasinya.
Meta AI Search yang tersedia di Instagram. (Sumber: Meta)
Automotive19 April 2024, 15:32 WIB

VinFast VF e34 Resmi Mengaspal di Indonesia, Berapa Harganya?

Debut di Indonesia dengan VF e34, SUV elektrik segmen C yang dikonfigurasi untuk pasar kemudi kanan.
Mobil listrik VinFast model VF e34. (Sumber: VinFast)
Techno19 April 2024, 15:15 WIB

Indosat dan Mastercard Umumkan Kemitraan Cybersecurity Center of Excellence

CoE ini berfokus kepada tiga pilar, yaitu edukasi, inovasi, dan kolaborasi industri.
Menkominfo Budi Arie Setiadi (kedua dari kanan) menyaksikan kerja sama antara Indosat dan Mastercard. (Sumber: istimewa)
Automotive19 April 2024, 14:46 WIB

Fitur-fitur Hyundai N Brand yang Ada di IONIQ 5 N

IONIQ 5 N dirancang tidak hanya mengedepankan aspek keberlanjutan, tapi juga memberikan performa tinggi.
Hyundai IONIQ 5 N.
Techno19 April 2024, 14:18 WIB

Microsoft Investasi Puluhan Triliun kepada G42, Kebut Pengembangan AI

Microsoft dan G42 akan bekerja sama dan meningkatkan kerangka keamanan dan kepatuhan infrastruktur internasional bersama.
Logo Microsoft (Sumber: Dok. Microsoft)
Automotive19 April 2024, 13:47 WIB

Mobil Listrik Honda Ye Series Bakal Dipasarkan di China, Ada 3 Varian

Honda memperkenalkan jajaran kendaraan elektrik terbarunya, Ye Series di China.
Honda mengumumkan jajaran mobil listriknya Ye Series di China di Auto China 2024. (Sumber: Honda)
Techno18 April 2024, 18:12 WIB

Grok 1.5V di xAI Bisa Memproses Dokumen hingga Gambar

Grok-1.5V adalah model AI multimodal generasi pertama perusahaan.
xAI Grok 1.5. (Sumber: xAI)
Automotive18 April 2024, 18:04 WIB

Wuling Tambah 6 Lokasi DC Charging, Gratis Sampai Akhir Mei 2024

Pengembangan ekosistem mobil listrik di Indonesia merupakan komitmen Wuling untuk semakin memudahkan pemilik kendaraan listrik Wuling dalam mengisi daya saat melakukan perjalanan.
Salah satu tempat mengisi daya mobil listrik DC Wuling di Pulau Jawa. (Sumber: Wuling)