Techverse.asia - IBM dan Riyadh Air mengumumkan tonggak penting dalam kolaborasi mereka, menjadikan Riyadh Air sebagai maskapai penerbangan berbasis Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang pertama di dunia.
Dirancang dari nol tanpa modifikasi yang sudah ada, operasi berbasis kecerdasan buatan ini memberikan fondasi untuk mentransformasi pengalaman tamu dan karyawan serta menetapkan tolok ukur baru untuk inovasi dalam industri penerbangan.
Baca Juga: Histeria 12.12 Telah Dimulai, Berpeluang Beli iPhone Air Seharga Rp12 Juta
Riyadh Air memanfaatkan keahlian industri dan teknis IBM Consulting yang mendalam, ekosistem mitra yang luas, dan IBM Watsonx Orchestrate untuk beroperasi sebagai perusahaan berbasis AI sejak awal.
Dengan IBM Consulting Advantage, pelantar (platform) pengiriman bertenaga kecerdasan buatan yang dirancang untuk mempercepat penciptaan nilai, para konsultan IBM dapat membantu memastikan pelaksanaan strategi teknologi menyeluruh maskapai secara mulus.
Dengan penerbangan perdana yang sedang berlangsung dan layanan komersial pertamanya yang diharapkan pada awal 2026, kolaborasi tiga tahun antara Riyadh Air dan IBM telah mencapai momen penting.
"Kami punya pilihan yang jelas - menjadi maskapai terakhir yang dibangun di atas teknologi lama atau yang pertama dibangun di atas platform yang akan mendefinisikan dekade penerbangan berikutnya," terang Direktur Keuangan Riyadh Air Adam Boukadida.
Baca Juga: Cara Korea Selatan Tarik Minat Wisatawan dari Indonesia Melalui Kuliner
Adam menyebutkan, bersama IBM, Riyadh Air pun telah menghapus 50 tahun warisan dalam satu langkah. Maskapai penerbangan milik Arab Saudi ini tidak hanya dibangun untuk saat ini, tapi dirancang untuk masa depan dan menciptakan jalur yang dapat diikuti oleh banyak maskapai di tahun-tahun mendatang.
"Dengan menanamkan kecerdasan buatan ke dalam fondasi operasionalnya, Riyadh Air menetapkan cetak biru baru untuk membangun perusahaan modern dan adaptif dari nol," ujar Wakil Presiden Senior IBM Consulting Mohamad Ali.
Riyadh Air sedang menata ulang cara karyawan bekerja dan berinteraksi dengan wisatawan di era kecerdasan buatan. Dengan mengintegrasikan kemampuan AI generatif dan AI agen ke dalam alur kerja, maskapai ini menciptakan lingkungan yang tersinkronisasi di mana manusia dan teknologi menghadirkan perjalanan yang mudah.
Pertama, pemberdayaan awak kabin. Aplikasi seluler bertenaga AI akan menciptakan perjalanan karyawan dan tamu yang terhubung dan terintegrasi.
Baca Juga: Banyak Permintaan, Etihad Airways Tambahkan Rute Penerbangan ke China
Riyadh Air akan menggunakan IBM Watsonx Orchestrate untuk membangun agen Pengalaman concierge berbasis AI bagi karyawan yang tepercaya, proaktif, peka konteks, dan mengusulkan tindakan terbaik berikutnya bagi setiap persona yang berinteraksi dengan tamu.
"Hal ini akan memungkinkan kru kabin dan darat untuk memberikan layanan yang disesuaikan, misalnya, mendorong staf untuk menawarkan layanan cepat kepada pelanggan yang terlambat," kata Adam.
Kedua, layanan pelanggan akan didorong secara digital namun tetap berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan, bot suara berkemampuan AI dan bantuan agen akan membantu agen layanan pelanggan memberikan dukungan yang penuh perhatian dan personal menggunakan data kontekstual untuk mengantisipasi kebutuhan wisatawan dan meningkatkan pengalaman perjalanan secara keseluruhan.
Baca Juga: Garuda Indonesia Jalin Kolaborasi dengan Changi Airport Group dan STB
Trakhir, Riyadh Air akan memperkenalkan tempat kerja digital personal yang didukung oleh agen AI. Platform ini akan memberi karyawan satu titik masuk yang mengutamakan obrolan ke HR, menyederhanakan alur kerja.
"Selain itu, juga mempercepat kemampuan layanan mandiri karyawan dan manajer utama seiring dengan peningkatan jumlah tenaga kerja Riyadh Air hingga dua kali lipat dalam 12 bulan ke depan," imbuhnya.
Dibangun untuk efisiensi sejak awal, Riyadh Air tidak dibatasi oleh sistem lama atau peningkatan produktivitas inkremental. Dimulai dengan sistem digital yang benar-benar kosong, maskapai penerbangan ini menggunakan AI untuk menciptakan peluang pendapatan baru dan berinvestasi kembali dalam inovasi di seluruh operasinya.
















