Puasa Ramadan Punya Efek Positif Untuk Kesehatan Mental

Uli Febriarni
Senin 20 Maret 2023, 18:30 WIB
tiga pakar dari UGM menjelaskan efek positif berpuasa Ramadan (Sumber : Techverse.Asia)

tiga pakar dari UGM menjelaskan efek positif berpuasa Ramadan (Sumber : Techverse.Asia)

Bulan Ramadan sebentar lagi tiba, bagi kamu yang menjalankannya tak ada salahnya mengetahui sedikit informasi dari Techverse.Asia berikut ini. Yakni, ada banyak efek positif dari berpuasa Ramadan untuk tubuh kita, salah satunya mental menjadi lebih sehat.

Hal itu dikemukakan oleh Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Bagus Riyono, Senin (30/2/2023).

Bagus menjelaskan, berpuasa membantu kita untuk meningkatkan kontrol diri. Dengan berpuasa, kita dilatih delay gratification atau menunda pemuasan dari makan, emosi dan lainnya. Contohnya, menunda pemuasan emosi.

Dalam praktik keseharian misalnya, kita sedang berbicara dengan seseorang namun pembicaraan itu berujung perdebatan. Alih-alih meladeni perdebatan yang berpotensi memunculkan amarah, kita memilih untuk mencegah masuk dalam perdebatan dengan mengatakan "Maaf, saya tidak ingin berdebat, saya sedang berpuasa," kepada lawan bicara.

Lewat cara demikian, ada jeda yang muncul di antara momen tersebut (jeda antara menerima stimulus dan memberi respon). Menurut Bagus, dengan adanya jeda, kita tidak impulsif. Sehingga terjadi penurunan ketegangan atau stres dalam diri.

Stress adalah respon kita terhadap apa yang sedang kita hadapi. Sedangkan apa yang kita hadapi dan membuat stress, disebut stressor.

"Puasa melatih kita untuk merespon yang kita alami dengan lebih tenang apapun yang kita alami," ujarnya. 

Puasa Ramadan menjadi momentum untuk bersiap-siap menjalani kehidupan setelah selesai nanti.

"Jadi jangan sampai mengendalikan diri hanya saat puasa. Justru ini menjadi latihan mengendalikan diri untuk persiapaan kehidupan setelah puasa. Semoga kita menjadi pribadi yang lebih baik ke depannya," sambung dosen Fakultas Psikologi UGM itu.

Berbicara soal kesehatan mental, menjalankan puasa Ramadan perlu diikuti dengan niat yang besar dan mantap. Menjalankan ibadah untuk menjadi seseorang yang lebih baik, tidak bisa dilakukan dengan terpaksa atau sengaja dipaksa. Mengingat, jiwa manusia merupakan sesuatu yang sangat kompleks, ada banyak hal yang bergulat dalam diri kita, mulai dari hawa, syahwat, amarah dan lainnya; sedangkan puasa Ramadan adalah sebuah proses. 

"Menjalankan ibadah puasa harus pula disertai dengan akal sehat, kesadaran, komitmen dan kemauan. Jadi, proses selama puasa bukan seperti tombol dipencet dan berubah, ini peluang," terangnya.

"Ada keikhlasan, ketulusan dan ada niat bertobat. Bertobat itu proses membersihkan diri dari beban, pikiran berlebihan, hal buruk lainnya. Bertobat itu kembali ke kemurnian," sebutnya.

Dengan demikian, untuk bisa berubah menjadi lebih baik dari segi mental, harus ada niat dalam diri untuk memperbaiki diri.

"Orang lain hanya bisa mengingatkan. Niat itu sangat penting, kalau kita tidak ada niat, ya kita menjalankan puasa hanya tersiksa dengan rasa lapar," tandasnya.

Hadir dalam diskusi bersama Bagus, yakni Dietisian dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM, Tony Arjuna menambahkan, puasa Ramadan bukan hanya membuat sehat secara mental, tetapi juga menyehatkan fisik.

Sebab, saat puasa secara fisiologis melatih tubuh dalam pembakaran kalori. Hanya saja, ada kebiasaan yang masih salah dijalankan oleh masyarakat dalam pemilihan makanan saat buka dan sahur. Padahal, apa yang dikonsumsi saat berbuka dan sahur, bisa memengaruhi kesehatan dan kebugaran tubuh saat menjalankan puasa.

Menurutnya, menyantap makanan saat berbuka perlu dilakukan pengaturan makan secara bertahap. Hal itu penting dilakukan, supaya energi yang dikeluarkan juga keluar secara bertahap.

"Saat buka puasa kita jangan makan dalam jumlah yang banyak. Ini menyebabkan gula darah dalam tubuh cepat naik dengan tinggi, namun turun dengan cepat pula. Hal ini yang tidak sehat untuk badan, menyebabkan tubuh jadi lemas dan mengantuk," tuturnya.

Agar tidak lemas, mengantuk dan tidak mudah lapar saat berpuasa Ramadan, tips sehat dari Tony adalah mengonsumsi makanan yang sifatnya lambat dicerna tubuh.

Misalnya, sumber makanan yang mengandung protein tinggi seperti daging, ikan, ayam. Untuk sumber karbohidrat, dianjurkan untuk memilih dari karbohidrat kompleks seperti nasi merah, ubi, sereal, roti gandum utuh dibanding karbohidrat sederhana seperti nasi putih dan mi.

"Konsumsi buah dan sayuran, karena memiliki kandungan tinggi serat yang lambat dicerna, sehingga bisa kenyang lebih lama," lanjutnya. 

Kunci agar tetap sehat dan bugar kala puasa, bukan mengonsumsi makan anmahal dan enak. 

"Kuncinya makan makanan yang bervariasi, semakin variatif maka semakin banyak zat gizi yang diperoleh tubuh," imbuh lelaki yang juga menjadi dosen di Fakultas Gizi Kesehatan di UGM ini.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Techno22 Oktober 2024, 12:49 WIB

Edifier Meluncurkan Speaker Monitor MR3 2.0 Baru

Speaker ini ideal untuk studio rumah, penyuntingan video, dan mendengarkan setiap hari.
Edifier MR3. (Sumber: Edifier)
Techno22 Oktober 2024, 12:32 WIB

Samsung Hadirkan Galaxy Z Fold 6 Special Edition, Cuma Tersedia di 2 Negara Ini

Gawai ini lebih tipis dan ringan, serta menerima peningkatan RAM dan kamera belakang.
Samsung Galaxy Z Fold 6 Special Edition (SE). (Sumber: Samsung)
Techno21 Oktober 2024, 20:17 WIB

Tecno Mulai Buka Pra Pemesanan Pocket Go

Pocket Go adalah perangkat gaming yang disertai dengan kacamata augmented reality (AR)
Tecno Pocket Go (Sumber: Tecno)
Startup21 Oktober 2024, 19:39 WIB

6 Bulan Fitur Women Passengers Preferred Diluncurkan, Pengemudi Perempuan di Grab Bertambah 26%

Grab memiliki fitur Women Passengers Preferred, diluncurkan sejak Maret 2024, membantu pengemudi perempuan bertemu dengan penumpang sesama perempuan.
(ilustrasi) Pengemudi perempuan mendapatkan penumpang perempuan, usai mengaktifkan fitur 'Women Passengers Preferred' (Sumber: Grab)
Startup21 Oktober 2024, 19:21 WIB

Asuransi Kitabisa Ingin Kembalikan Fungsi Asuransi ke Akarnya

Asuransi Kitabisa meyakini kehadiran produk-produk inovatif akan mampu mengembalikan asuransi ke akarnya sebagai praktik tolong-menolong.
Asuransi Kitabisa. (Sumber: istimewa)
Techno21 Oktober 2024, 18:48 WIB

Hati-Hati Penipuan Menggunakan Sosok Deepfake di Aplikasi Kencan

Penipuan menggunakan deepfake memaksa korban untuk mengeluarkan uang dalam nominal besar.
(ilustrasi) Penipuan menggunakan deepfake di aplikasi kencan (Sumber: freepik)
Techno21 Oktober 2024, 18:48 WIB

Apple Music Membantu Musisi untuk Membuat Playlist Khusus Saat Konser dan Tur

Fitur ini merupakan alat promosi, tetapi akan sangat bermanfaat bagi para penggemar juga.
Apple Music memungkinkan artis membuat playlist khusus untuk konser. (Sumber: Apple)
Lifestyle21 Oktober 2024, 18:20 WIB

Peneliti Bilang Sistem Ekonomi Restoratif Cocok untuk Diterapkan di Indonesia

Urgensi penerapan ekonomi restoratif sebagai solusi untuk mengatasi ancaman krisis ekologis dan ketidakadilan ekonomi.
Ilustrasi ekonomi restoratif. (Sumber: freepik)
Techno21 Oktober 2024, 17:51 WIB

AI yang Diterapkan untuk bluValas Pacu Pertumbuhan Transaksi Valuta Asing

bluValas merupakan bagian dari aplikasi blu by BCA Digital.
Penggunaan AI di bluValas pacu pertumbuhan transaksi valas (Sumber: BCA)
Techno21 Oktober 2024, 17:22 WIB

Infinix Hot 50 Pro Plus Rilis Global, Begini Harga dan Spesifikasinya

Smartphone dengan desain SlimEdge 3D-Curved yang paling tipis di dunia.
Infinix Hot 50 Pro Plus. (Sumber: Infinix)