Tips Cegah Terkena Penyakit Kulit Akibat Membeli Baju Bekas

Rahmat Jiwandono
Sabtu 17 Mei 2025, 12:47 WIB
Ilustrasi belanja pakaian bekas impor. (Sumber: istockphoto)

Ilustrasi belanja pakaian bekas impor. (Sumber: istockphoto)

Techverse.asia - Berburu pakaian bekas atau di kalangan anak muda sekarang biasa disebut dengan thrifting sangat digemari. Ada beberapa alasan tren ini menjamur di seluruh Indonesia, seperti mendapat pakaian bermerek dengan harga terjangkau, koleksi pakaian lawas (vintage), maupun untuk dijual lagi.

Padahal tak jarang dari mereka yang mampu untuk membeli baju baru yang kualitasnya juga bagus. Tapi kebiasaan thrifting sebaiknya perlu diwaspadai lantaran tak sedikit konsumen yang sudah menggunakan pakaian bekas justru malah terkena penyakit kulit.

Penggunaan pakaian bekas sendiri yang tak terjamin kebersihannya sangat berpotensi menyebabkan terjadinya penularan beragam penyakit kulit baik infeksius yang disebabkan oleh bakteri, jamur, parasit, hingga virus, dan penyakit non infeksius seperti dermatitis.

Baca Juga: Rayakan Hari Jadi ke-70, New Era 59FIFTY Day Luncurkan 2 Koleksi Baru

Dokter Spesialis Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Adissa Tiara Yulinvia menyampaikan, infeksi penularan penyakit kulit terjadi lewat kontak langsung antara pakaian bekas yang tak bersih dengan kulit dari orang yang memakai pakaian bekas itu.

"Pakaian bekas yang enggak bersih bisa mengandung organisme penyebab infeksi maupun zat yang bersifat alergi atau iritasi jika melakukan kontak langsung dengan kulit pengguna barunya," ujar Adissa.

Guna menanggulangi, katanya, apabila sudah terlanjur terkena penyakit itu tentu harus periksa diri ke dokter atau dokter spesialis kulit terdekat. Akan tetapi bisa dilakukan upaya pencegahan penyebaran penyakit kulit ketika membeli pakaian bekas.

Baca Juga: All New Palisade 2026 Tersedia Model ICE dan Hibrida

"Bagi mereka yang sudah membeli pakaian bekas, sebaiknya selalu mencuci baju bekas sebelum dipakai dengan cara direndam terlebih dahulu selama dua hingga tiga jam dalam air bersuhu sekitar 60 derajat Celcius yang ditambah dengan deterjan atau disinfektan," ungkapnya.

Pastikan juga untuk mencuci baju bekas secara terpisah dari pakaian yang lain. Kemudian setelah dicuci dan dikeringkan, sebaiknya disetrika.

Setelah itu, simpan pakaian pada suhu kering dengan kelembapan udara rendah, karena sebagian besar organisme infeksius mampu bertahan hidup lebih baik pada lingkungan dengan kelembapan tinggi.

"Selalu pastikan kebersihan pakaian bekas yang telah dibeli dan segera periksakan diri ke dokter kalau mengalami keluhan usai memakai pakaian bekas," paparnya.

Baca Juga: Tips Agar Tidak Obesitas Saat Liburan Panjang Tiba

Di sisi lain, bisnis impor pakaian bekas pun perlu diatur agar Indonesia tak jadi lumbung pakaian yang tak layak pakai. Pemerintah pun pada 2023 lalu telah menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 40 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perdagangan No 18/2021 tentang Barang Dilarang Ekspor dan Barang Dilarang Impor.

Pelarangan impor pakaian bekas ini dalam rangka melindungi para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Kendati demikian, kebijakan tersebut harus diikuti dengan peningkatan kualitas dari produk sandang di tanah air.

Pengamat ekonomi dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM Eddy Junarsin mengatakan permintaan baju bekas impor awalnya berangkat dari persoalan di kalangan masyarakat menengah ke bawah yang membutuhkan sandang murah.

Baca Juga: Kain Rami: Serat Alami Yang Kini Dikembangkan Jadi Baju Gaya, Anti Peluru, Anti Api

"Maraknya penjualan baju bekas impor kan awalnya karena kebutuhan masyarakat yang ingin sandang murah, pakaian bekas impor jadi pilihan," katanya.

Meski impor pakaian bekas awalnya untuk memenuhi kebutuhan sandang murang yang bisa diakses oleh masyarakat kecil, seiring berjalannya waktu produk tekstil UMKM makin berkembang dan bisa memenuhi permintaan lokal dengan kuantitas dan kualitas yang makin membaik.

"Saya kira pada titik itu kebijakan impor pakaian bekas mulai dikurangi atau tidak ada lagi, tapi saya kira tidak serta merta mengatasi persoalan karena masih banyaknya celah impor pakaian bekas yang ilegal yang masuk ke Indonesia," ujarnya.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Lifestyle16 Juni 2025, 21:09 WIB

Survei Kawula17: Harga Serba Naik dan Pengangguran Meningkat

Transparency International Indonesia beranggapan bahwa upaya pengungkapan kasus korupsi oleh pemerintah belum menyelesaikan persoalan korupsi dari akarnya.
(ilustrasi) pertumbuhan ekonomi (Sumber: freepik)
Techno16 Juni 2025, 20:43 WIB

Bose Meluncurkan QuietComfort Ultra Generasi Kedua, Cek Speknya

Performa ikonik yang sama, kini dengan peredam bising adaptif yang ditingkatkan, pengambilan suara yang lebih baik, dan pengisian daya nirkabel.
Bose QuietComfort Ultra generasi kedua. (Sumber: Bose)
Techno16 Juni 2025, 16:11 WIB

Berbekal Dual Cip, iQOO Neo 10 Mendukung Multitasking Berat dan Render Grafis Tinggi

Neo 10 Meraih Top 1 GMV dan jumlah unit terjual terbanyak di berbagai platform e-commerce selama kampanye 6.6
iQOO Neo 10. (Sumber: dok. iqoo)
Culture16 Juni 2025, 15:35 WIB

Chapter Jogja x GIK UGM Berlangsung Selama 10 Hari, Ini 7 Partisipannya

DIY merayakan lebaran seni dengan babak baru melalui acara tersebut.
Konferensi pers Chapter Jogja Art Fair di GIK UGM, Sleman, DIY, Senin (16/6/2025). (Sumber: techverse.asia)
Automotive16 Juni 2025, 15:14 WIB

Honda CB650R Neo Sport Cafe Terbaru, Harga Mulai Rp300 Jutaan

Siap memberikan pengalaman berkendara yang lebih memuaskan bagi para pengendara motor sport premium.
Honda CB650R warna Matte Gunpowder Black Metallic. (Sumber: Honda)
Techno16 Juni 2025, 14:14 WIB

Spek dan Harga Fujifilm X-E5, Ada Opsi Warna Hitam dan Perak

Kamera seri X pertama perusahaan dengan pelat atas aluminium berpotongan presisi.
Fujifilm X-E5. (Sumber: Fujifilm)
Techno16 Juni 2025, 13:37 WIB

Garmin Venu X1 Rilis Global, Pesaing Apple Watch Ultra 2?

Jam tangan pintar yang ramping dengan bahan ringan dan speaker internal, mikrofon, dan senter LED.
Garmin Venu X1. (Sumber: Garmin)
Automotive13 Juni 2025, 21:25 WIB

Harga dan Spek Lengkap SUV Listrik Geely EX5 di Indonesia

Geely EX5 juga didukung oleh berbagai inovasi terbaru yang membuatnya unggul di kelasnya.
Geely EX5. (Sumber: geely)
Techno13 Juni 2025, 19:36 WIB

Edifier Hadirkan ES Series Baru: Perpaduan Desain Elegan dan Suara Mantap

ES juga merupakan singkatan dari Edifier Sound.
Edifier ES Series. (Sumber: Edifier)
Culture13 Juni 2025, 17:45 WIB

ARTJOG 2025 Dibuka Mulai 20 Juni hingga 31 Agustus 2025 di JNM Kota Jogja

ARTJOG juga menawarkan berbagai cara menikmati dan merayakan seni melalui serangkaian program pendukung.
ARTJOG 2025 digelar mulai 20 Juni sampai 31 Agustus 2025.