Menurut Psikolog, Ini 7 Tips Aman Penggunaan Gadget Bagi Anak

Ilustrasi anak bermain gadget. (Sumber: freepik)

Beberapa orang tua khawatir anak-anaknya kecanduan gadget. Mengingat, saat ini adalah era di mana teknologi dan perangkatnya sangat dekat dengan semua usia.

Tetapi di sisi lain, dadget dapat memberikan dampak baik bagi anak apabila penggunaannya disertai batasan waktu yang jelas, dimonitor dengan tepat. Apalagi jika diperkaya dengan aplikasi, video, atau permainan edukatif yang dapat menstimulasi anak sesuai dengan usianya.

Pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, anak berusia 1 tahun ke bawah tidak dianjurkan untuk menggunakan gadget. Mereka juga disarankan untuk bergerak aktif beberapa kali sehari, disertai dengan interaksi yang interaktif dan ruang gerak seluas mungkin.

Untuk anak berusia 2-4 tahun sudah bisa menikmati penggunaan gadget, namun tidak lebih dari 1 jam per hari, dan disertai dengan aktivitas fisik paling tidak 2 jam per hari.

Psikolog Universitas Indonesia, Putu Andani, mengatakan bahwa di luar usia yang diatur WHO tadi, screen time dapat disesuaikan dengan kebutuhan anak, namun kegiatan fisik serta interaksi dua arah tetap diutamakan.

"Selain itu, penerapan aturan penggunaan juga perlu dilakukan secara konsisten, agar anak paham betul batasan-batasan screen time sehari-hari dan dapat tumbuh dengan optimal," kata Putu, dikutip Jumat (22/12/2023).

Baca Juga: Uni Eropa Sebut 3 Situs Porno Ini Harus Tunduk pada UU Layanan Digital

Baca Juga: Samsung Bermitra dengan Netflix Guna Menghadirkan Dunia Squid Game

Melansir buku yang Buku Anti Panik Mengasuh Bayi 0-3 Tahun by TigaGenerasi, di mana ia menjadi Co Author, berikut tips yang bisa dilakukan oleh orang tua, dalam mengatur penggunaan gadget bagi anak.

  1. Ciptakan zona bebas gadget di rumah

Orang tua dapat memberikan sosialisasi aturan yang jelas mengenai zona bebas gadget. Misalnya, semua gadget disimpan di keranjang ketika makan bersama di meja makan atau ketika sedang berada di kamar tidur.

Aturan tersebut bukan hanya berfungsi untuk mengurangi durasi screen time, melainkan juga dapat memicu terciptanya lebih banyak interaksi antar anggota keluarga.

  1. Edukasikan pentingnya kegiatan fisik

Seringkali, karena fokus orangtua adalah pada bahaya dari penggunaan screen time berlebih, edukasi kepada anak lebih banyak ditekankan pada dampak buruk dari penggunaan screen time berlebih dan batasan durasi penggunaannya.

"Ada baiknya, orangtua juga memberikan edukasi mengenai kegiatan yang dapat dilakukan, serta mengapa melakukan berbagai kegiatan fisik itu penting," ungkap dia.

Baca Juga: 10 Tahun Beroperasi di Indonesia, Carl's Jr Resmi Tutup Akhir 2023

Menurut Putu, cara ini dapat membantu anak dan orangtua untuk fokus bukan hanya kepada apa yang tidak boleh dilakukan namun apa yang dapat kita lakukan bersama.

  1. Sediakan beragam pilihan aktivitas

Aktivitas yang menyenangkan, serta teman berinteraksi yang seru menjadi kunci dari minat anak usia dini terhadap berbagai hal di sekitarnya.

  1. Screen time sebagai reward

Screen time ternyata dapat digunakan sebagai reward yang akan memotivasi anak.

Misalnya, untuk anak-anak di usia sekolah dasar, screen time dapat mereka peroleh ketika sudah selesai mengerjakan PR atau tugas rumah. Sedangkan untuk anak usia dini, screen time dapat diberikan setelah melakukan rutinitas self-care, seperti menyikat gigi atau mandi.

  1. Perbanyak edutainment

Ketika orang tua memberikan gadget sebagai alternatif selingan kegiatan fisik, akan lebih bijak memberikan gadget yang dapat menghadirkan edutainment pada anak.

"Dengan gadget tersebut, anak-anak bisa bermain, mengasah kreativitas dan kemampuan mereka memecahkan masalah dan berpikir kritis," lanjut dia.

  1. Kembangkan interaksi orang tua-anak

Interaksi antara orang tua dan anak memainkan peranan yang penting dalam perkembangan anak secara kognitif, akademik, sosial, dan emosional.

Interaksi orang tua dan anak yang positif sejak dini, akan berdampak pada perkembangan otak anak, mengembangkan keterikatan yang kuat dan positif, dan secara signifikan membuat anak lebih siap mencapai prestasi di sekolah.

"Ketika anak menggunakan gadget, orang tua bisa menjaga interaksi dengan mendampingi mereka saat menggunakan perangkat digitalnya,' imbuhnya.

Baca Juga: Tak Perlu Ragu Konsultasi Telemedisin, Ini 14 Platform Digital Kesehatan Lolos Uji Regulatory Sandbox Kemenkes RI

Baca Juga: majoo Prime Plus: Layanan Terbaru dari majoo, Automasi Premium Lebih Lengkap untuk Bisnis Skala Besar

  1. Mengaktifkan parental control pada gadget

Mengaktifkan parental control juga bisa menunjukkan perhatian orang tua kepada anak.

"Tekankan bahwa itu bukan pembatasan, melainkan sebagai bentuk kasih sayang untuk melindungi anak dari konten-konten berbahaya. Melalui fitur ini, orangtua bisa memeriksa riwayat penelusuran dan aplikasi yang terinstal, untuk memastikan anak-anak tetap aman," tandas Putu.

paket Samsung Galaxy Tab A9 Series Kids Edition (Sumber: Samsung)

MX Product Marketing Senior Manager, Samsung Electronics Indonesia, Annisa Maulina, mengatakan bahwa dengan kecanggihan gadget saat ini, orang tua kini memiliki kemudahan untuk mengendalikan penggunaan gadget.

Annisa selanjutnya merekomendasikan pengunaan perangkat Samsung Galaxy Tab A9+ Kids Edition bagi buah hati.

Galaxy Tab A9+ Kids Edition sudah dilengkapi aksesoris penunjang seperti puffy case dan crayon stylus yang memudahkan penggunaan anak.

Perangkat ini memiliki pengaturan screen time, menerapkan parental control, serta edutainment. Dengan demikian, orang tua dapat menyokong pembelajaran dan proses kreatif anak, sesuai batasan durasi yang optimal untuk usia mereka.”

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI