Techverse.asia - Pada minggu ini, OpenAI secara resmi mengumumkan peluncuran peramban berbasis kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), ChatGPT Atlas, yang bisa dibilang sebagai sebuah langkah besar dalam upaya perusahaan untuk menggeser raksasa pencarian Google sebagai cara utama orang menemukan informasi daring.
ChatGPT Atlas kini sudah tersedia untuk diunduh di macOS pada perangkat laptop MacBook, dan OpenAI pun berjanji akan segera merilisnya di sistem Windows, Android, dan iOS. Perusahaan juga menyatakan bahwa produk ini akan tersedia untuk semua pengguna gratis saat peluncuran.
Baca Juga: Harga dan Spesifikasi iQOO Z10R, Tersedia 2 Pilihan Warna
Atlas ini mengintegrasikan ChatGPT langsung ke dalam antarmuka perambannya, yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan chatbot saat menjelajahi web - tanpa perlu berpindah-pindah tab atau menyalin dan menempel konten.
Saat pengguna memilih kolom teks, sebuah ikon akan muncul yang memungkinkan mereka untuk meminta ChatGPT. OpenAI mendemonstrasikan fitur ini di Gmail, di mana seorang karyawan meminta chatbot untuk memoles email yang ia tulis untuk rekan kerjanya.
Ya, tentu saja, bilah permintaan tersebut juga akan muncul saat pengguna membuka tab yang baru, dan pengguna juga dapat membuka bilah samping tempatnya dapat berkomunikasi dengan ChatGPT kapan saja.
Semakin sering menggunakan Atlas, maka semakin ChatGPT juga akan 'mengingat' preferensinya. Salah satu manfaatnya adalah pengguna dapat memfilter riwayat pencarian dengan lebih mudah. Misalnya, mereka dapat menulis 'buka kembali sepatu yang saya lihat kemarin,' dan kemudian ChatGPT akan mengetahui situs web spesifik yang ingin dilihat lagi.
Baca Juga: OpenAI Hadirkan Sora 2, Generator Audio dan Video yang Tampak Realistis
Memori peramban webnya bersifat opsional, dan jika pengguna memutuskan untuk mengaktifkan fitur ini, mereka dapat mengelolanya melalui menu pengaturan, dan seperti peramban lainnya, pengguna pun dapat menghapus riwayat atau menjelajahi web menggunakan mode penyamaran.
OpenAI juga menyatakan bahwa mereka 'tidak akan' menggunakan konten yang dijelajahi pengguna untuk melatih model masa depannya.

Lebih jauh, Atlas juga menyertakan mode agen di mana ChatGPT dapat menjelajahi web untuk pengugna dan menyelesaikan tugas. Fitur ini dikembangkan berdasarkan teknologi Operator yang telah diluncurkan awal tahun ini, dan saat ini tersedia sebagai pratinjau di dalam peramban yang dapat dicoba oleh akun ChatGPT Plus, Pro, dan Business.
"Fitur tersebut akan dapat membantu pengguna memesan reservasi atau penerbangan, atau bahkan sekadar mengedit dokumen yang sedang Anda kerjakan," ungkap Adam Fry selaku Pimpinan Produk ChatGPT Search.
Baca Juga: Asisten AI di Peramban Opera Kini Tersedia Untuk iOS
"Tab memang hebat, tetapi kami belum melihat banyak inovasi peramban sejak saat itu. Ini peramban yang hebat secara keseluruhan - lancar, cepat, dan sangat nyaman digunakan," tambah CEO OpenAI Sam Altman.
Sebelumnya, sebuah rumor di jagad maya menyebutkan bahwa OpenAI sedang mengembangkan peramban webnya sendiri pertama kali muncul pada Juli tahun ini. Dengan pengumuman resmi itu, maka perusahaan tersebut bergabung dengan pasar yang sudah kompetitif.
Peramban dengan cepat menjadi medan pertempuran berikutnya dalam industri kecerdasan buatan. Google sudah memiliki Gemini di Chrome, Perplexity dengan peramban AI Comet, The Browser Company diakuisisi oleh Atlassian senilai US$610 juta awal tahun ini, dan Microsoft telah membangun Copilot Mode bertenaga AI ke dalam peramban Edge mereka.
Sementara itu, Google Chrome sejauh ini telah lama mendominasi, ada kesan bahwa chatbot dan agen kecerdasan buatan secara fundamental mengubah cara orang bekerja daring. Namun, semua peramban ini tampaknya sekarang harus bersaing dengan produk khusus dari OpenAI.
Baca Juga: Microsoft Perbarui AI Copilot, Beri Kemampuan Suara dan Penalaran Baru