Gegara Hal Ini, Pasar Kripto dan Saham AS Kompak Menghijau

Rahmat Jiwandono
Kamis 20 Maret 2025, 17:56 WIB
Ilustrasi kripto. (Sumber: freepik)

Ilustrasi kripto. (Sumber: freepik)

Techverse.asia - Pasar kripto dan saham AS mulai menguat pascapertemuan pejabat The Fed untuk mempertahankan suku bunga tetap pada level 4,25%-4,50%.

Sesaat setelah hasil pertemuan tersebut disampaikan ke publik pada dini hari waktu Indonesia (20/3/2025), indeks S&P 500 ditutup naik 1,08%, sedangkan Nasdaq dan Dow Jones Industrial Average masing-masing mengalami kenaikan 1,41% dan 0,92%.

Bitcoin berhasil menembus level US$83.000 dan sempat diperdagangkan di area US$87.000. Ethereum kembali ke level $2.000 setelah hampir dua pekan berfluktuasi di area $1.800-1.900.

Pertemuan tersebut juga mempertahankan proyeksi akan adanya dua kali pemotongan suku bunga pad 2025 ini terlepas dari meningkatnya ketidakpastian akibat kebijakan tarif impor Presiden Trump.

Baca Juga: LG AI Research Luncurkan Model Kecerdasan Buatan Baru Exaone Deep

Pemimpin The Fed Jerome Powell turut menyatakan bahwa inflasi yang didorong oleh tarif kemungkinan akan bersifat sementara dan menekankan ekonomi AS tetap tangguh, dengan risiko resesi yang cukup rendah. Keterangan tersebut membuat kekhawatiran pasar yang berkembang akhir-akhir ini cukup mereda.

Fokus investor saat ini tertuju pada data sektor ketenagakerjaan dan perumahan yang akan datang untuk kejelasan ekonomi lebih lanjut.

Merespons kondisi tersebut, Analyst Reku Fahmi Almuttaqin mengatakan, meredanya kekhawatiran investor telah mendorong reaksi optimistis terhadap aset berisiko seperti kripto dan saham AS. Sikap hati-hati namun optimistis The Fed turut memberikan sinyal kelegaan bagi pasar dan membuat kepercayaan diri investor meningkat.

"Namun, reli Bitcoin selanjutnya mungkin masih akan cukup dipengaruhi bagaimana pasar memandang risiko di tengah potensi inflasi yang masih membayangi. Adanya sentimen positif dari perkembangan regulasi kripto pemerintah AS dapat menjadi katalis yang berpotensi mendorong kenaikan lanjutan," paparnya.

Baca Juga: Pasar Kripto dan Saham AS Bergerak Dinamis Imbas Kebijakan Trump

Paparan The Fed pada pertemuan tersebut juga menggarisbawahi risiko stagflasi yang diindikasikan dengan pertumbuhan lambat dan inflasi tinggi, yang tidak setinggi perkiraan pasar. Namun, penurunan suku bunga yang tertunda dan volatilitas yang didorong oleh tarif, tetap dapat menekan pasar kripto khususnya dalam jangka pendek.

Korelasi Bitcoin dengan saham AS yang cukup tinggi saat ini masih menjadi perhatian investor akan posisi Bitcoin sebagai inflation hedge, tapi narasi aset kripto tersebut sebagai emas digital berpotensi menguat jika inflasi ternyata naik signifikan, yang mungkin akan membuat korelasinya sedikit menurun.

"Proyeksi tersebut membuat kombinasi Bitcoin, altcoin, dan saham AS dalam portofolio investasi masih cukup ideal guna membuat portofolio lebih seimbang khususnya bagi investor yang mengadopsi strategi diversifikasi di instrumen berisiko tinggi," terangnya.

Baca Juga: 5 Aset Kripto Potensial di 2025

Situasi yang ada saat ini juga dapat berpotensi kembali meningkatkan antusiasme investor institusi terhadap Bitcoin dan Ethereum. Kemungkinan akan segera diluncurkannya ETF spot aset kripto lain seperti Solana menjelang akhir tahun ini turut berpotensi memperkuat narasi altcoin.

"Altcoin yang secara umum saat ini bisa dikatakan masih belum banyak mengalami kenaikan, berpotensi menarik perhatian pasar khususnya jika terdapat naratif yang menarik," ujarnya.

Indikator Alts Buy Signal yang dikompilasi @cryptokoryo_research di platform Dune Analytics, menunjukkan posisi rekomendasi beli altcoin saat ini yang berada pada salah satu level terkuatnya. Data tersebut turut memperkuat proyeksi reli altcoin ke depan.

Pasar yang saat ini memperkirakan kemungkinan sekitar 62% terhadap potensi The Fed menurunkan suku bunga di bulan Juni mensinyalir potensi reli pada pertengahan tahun terlepas dari koreksi harga yang sempat terjadi belakangan ini.

Baca Juga: Tak Disebut Pada Pelantikan Presiden AS Donald Trump, Bagaimana Nasib Bitcoin?

Kembali diturunkannya suku bunga dapat memicu kenaikan likuiditas dan M2 money supply yang secara historis berhubungan dengan terjadinya reli utama pada setiap siklus bullish Bitcoin. Namun hal itu masih akan bergantung pada outlook yang terjadi pasca suku bunga diturunkan dan alasan utama yang melatarbelakangi penurunan tersebut.

Di tengah optimisme yang ada, investor diimbau untuk tetap cermat dalam melihat perkembangan yang mungkin akan terjadi ke depan. Terlepas dari optimisme The Fed terhadap inflasi dan kekuatan ekonomi AS, kondisi ekonomi ke depan masih relatif tidak pasti.

"Kendati demikian, dengan adanya sejumlah potensi positif yang masih terbuka, investor dapat memaksimalkan kondisi ini untuk mengakumulasi sejumlah keuntungan yang ada sekaligus melanjutkan Dollar Cost Averaging (DCA) di aset-aset yang dapat menyeimbangkan risiko seperti aset kripto termasuk altcoin dan Saham AS," ujarnya.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Lifestyle23 April 2025, 20:01 WIB

Alasan Orang Indonesia Mengikuti Akun Media Sosial Sebuah Merek

Ada beberapa faktor yang membuat masyarakat Indonesia mengikuti akun-akun brand di lintas media sosial.
Ilustrasi media sosial. (Sumber: null)
Techno23 April 2025, 19:00 WIB

Google Langgar UU Antimonopoli dengan Mempertahankan Monopoli Teknologi Iklan Digital

Departemen Kehakiman AS membuktikan Google secara sengaja terlibat dalam serangkaian tindakan anti persaingan usaha.
Google.
Travel23 April 2025, 18:19 WIB

Singapore Airlines Renovasi Lounge SilverKris dan KrisFlyer Gold

Renovasi dilakukan secara bertahap dan ditargetkan selesai dalam waktu dua tahun kemudian.
Lounge SilverKris dan KrisFlyer Gold di Terminal 2 Bandara Internasional Changi, Singapura. (Sumber: istimewa)
Techno23 April 2025, 17:59 WIB

Huawei FreeArc akan Mulai Diniagakan di Indonesia Akhir April 2025

Perangkat ini dirancang khusus untuk penggemar olahraga (sport enthusiast) dan pemilik gaya hidup aktif.
Huawei FreeArc. (Sumber: Huawei)
Startup23 April 2025, 16:21 WIB

Kopi Kenangan Buka Gerai di India dan Australia, Segera Hadir Juga di Taiwan

Ini adalah langkah peursahaan dalam melakukan ekspansi ke luar negeri.
salah satu gerai Kopi Kenangan (Sumber: Kopi Kenangan)
Techno23 April 2025, 15:39 WIB

Spek dan Harga Insta360 X5, Sensor Lebih Besar dan Lensanya Bisa Diganti

Mode pengambilan gambar baru juga memudahkan pengguna untuk berbagi klip.
Insta360 X5. (Sumber: Insta360)
Automotive23 April 2025, 14:38 WIB

Nissan All New Frontier Pro Dilansir di China, Mobil Listrik Pikap

Frontier Pro menghasilkan torsi 800Nm dan jangkauan hingga 135 km.
All New Nissan Frontier Pro. (Sumber: Nissan)
Techno23 April 2025, 14:22 WIB

Edits Resmi Rilis Global, Aplikasi Pesaing CapCut?

Aplikasi penyunting video ini dirancang khusus untuk para kreator Reels.
Aplikasi Edits. (Sumber: Meta)
Techno22 April 2025, 20:09 WIB

Acer Luncurkan Laptop Gaming Nitro, Didukung Nvidia GeForce RTX 50 Series Terbaru

Laptop Nitro AI: Performa dan Portabilitas AI yang Andal.
Acer Nitro 16 AI. (Sumber: Acer)
Techno22 April 2025, 18:38 WIB

Meta Pakai Kecerdasan Buatan untuk Deteksi Pemalsuan Umur dalam Akun Remaja

Meta menggunakan teknologi deteksi usia AI untuk memasukkan lebih banyak pengguna muda ke akun remaja.
Teknologi kecerdasan buatan untuk deteksi pemalsuan umur di Instagram. (Sumber: Meta)