4 Alasan Mengapa Apple Tidak Mau Membuat Mesin Pencarinya Sendiri

Rahmat Jiwandono
Kamis 26 Desember 2024, 17:43 WIB
Apple dan Google. (Sumber: macrumors)

Apple dan Google. (Sumber: macrumors)

Techverse.asia - Wakil Presiden Senior Layanan Apple Eddy Cue telah menjelaskan mengapa pembuat iPhone tersebut tidak berencana untuk membuat mesin pencari seperti Google.

Baca Juga: Tawaran Investasi Apple di Indonesia Naik 10x Lipat, iPhone 16 Segera Dijual?

Dengan begitu, Apple menandaskan bahwa mereka tidak berencana untuk membangun mesin pencarinya sendiri, membuka tab baru untuk bersaing dengan Alphabet - perusahaan induk Google.

Hal itu terungkap dalam sebuah pernyataan yang diajukan ke pengadilan Federal Amerika Serikat (AS) di Washington, D.C. pada minggu lalu.

Cue menjelaskan, pengadilan yakin bahwa upaya hukum yang diusulkan dalam kasus Google akan membuat Apple mengembangkan mesin pencarinya sendiri atau memasuki pasar Search Text Ad dan bersaing dengan dominasi Google.

Baca Juga: Google Whisk: Alat AI Baru untuk Bikin Gambar dari Gambar Lain

Kendati demikian, Cue mengatakan bahwa asumsi itu salah. Sedikitnya ada tiga faktor yang menurut Cue mengapa Apple tidak akan pernah membuat mesin pencarinya sendiri.

Pertama, Apple akan berfokus pada area pertumbuhan lainnya. Pengembangan mesin pencari atau serach engine tentunya akan memerlukan pengalihan investasi modal dan karyawan karena membuat mesin pencari akan menghabiskan biaya miliaran dolar dan memakan waktu bertahun-tahun.

Kedua, pencarian berkembang pesat karena perkembangan terbaru dan berkelanjutan dalam teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AC). Artinya, itu membuatnya berisiko secara ekonomi untuk mencurahkan sumber daya besar yang diperlukan untuk membuat mesin pencari.

Ketiga, search engine yang layak akan memerlukan pembangunan platform untuk menjual iklan bertarget, yang bukan merupakan bisnis inti dari Apple.

Baca Juga: Deretan Tambahan Fitur Baru di Apple Intelligence, Apa Saja?

Meskipun Apple memiliki beberapa iklan khusus, seperti pada platform App Store, tetapj iklan pencarian berbeda dan berada di luar keahlian inti Apple. Membangun bisnis iklan pencarian juga perlu diseimbangkan dengan komitmen privasi Apple yang sudah lama ada selama ini.

Keempat, Apple juga tidak memiliki cukup banyak jumlah 'profesional spesialis' dan 'infrastruktur operasional' yang signifikan dibutuhkan untuk membangun dan menjalankan bisnis mesin pencari yang sukses.

Awal tahun ini, sebagai bagian dari persidangan antimonopoli Departemen Kehakiman AS terhadap Google, pengadilan menyatakan bahwa kesepakatan yang menjadikan Google sebagai mesin pencari default di peramban web Apple Safari adalah ilegal.

Baca Juga: Bing Chat Akan Hadir di Google Chrome dan Safari

Dalam pernyataannya, Cue meminta pengadilan untuk mengizinkan Apple membela kesepakatan tersebut dengan menghadirkan saksi-saksinya sendiri untuk bersaksi selama persidangan. "Hanya Apple yang dapat berbicara tentang jenis kolaborasi masa depan apa yang paling baik melayani penggunanya," tulis Cue kami sadur, Kamis (26/12/2024).

Ia menyatakan bahwa Apple terus berfokus untuk menciptakan pengalaman pengguna terbaik dan menjajaki kemungkinan kemitraan dan pengaturan dengan perusahaan lain untuk mewujudkannya.

Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, Cue mengungkapkan bahwa Google membayar Apple sekitar US$20 miliar pada 2022 saja. Jika kesepakatan tersebut tidak dapat dilanjutkan, maka dia mengatakan bahwa hal itu akan menghambat kemampuan Apple untuk terus menghadirkan produk yang paling sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

Baca Juga: Google Maps Punya Fitur AI Baru yang Didukung oleh Gemini

Seperti diketahui, pada 2023 lalu, Google terbukti dan telah membayarkan sejumlah uang untuk memastikan bahwa mesin pencarinya menjadi pilihan utama ketika pengguna mengetikkan keyword untuk mencari suatu hal di Safari.

Saat itu, hal ini terungkap lewat kesaksian dalam persidangan yang menyatakan bahwa Google menghabiskan anggaran total US$26,3 miliar atau sekitar Rp417,34 triliun pada 2021 untuk menjadi mesin pencari default di berbagai browser, smartphone, dan platform.

Angka tersebut merupakan gambaran yang lebih terperinci mengenai berapa banyak Google membayar mitranya, termasuk Apple, untuk menjadi mesin pencari default pada produk-produk mereka.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno21 Januari 2025, 16:39 WIB

Upaya Donald Trump Mempertahankan TikTok di AS, Beri Perpanjangan Waktu 75 Hari

Trump menggembar-gemborkan rencananya untuk menyelamatkan TikTok selama kampanye kemenangannya.
Presiden AS Donald Trump. (Sumber: null)
Techno21 Januari 2025, 15:50 WIB

Edits: Aplikasi Edit Video yang Fiturnya Banyak Mirip CapCut

Instagram is rushing out a new video editing app that sure sounds a lot like CapCut.
Logo aplikasi Edits milik Instagram. (Sumber: istimewa)
Automotive21 Januari 2025, 15:05 WIB

Vespa 946 Snake Hanya Tersedia 888 Unit di Seluruh Dunia

Keanggunan yang dingin untuk model Vespa edisi terbatas baru untuk merayakan Tahun Ular.
Vespa 946 Snake. (Sumber: Vespa)
Automotive21 Januari 2025, 14:37 WIB

Yamaha MT-25 Hadir dengan Banyak Pembaruan, Cuma Ada 1 Varian

Yamaha MT-25 Semakin Tonjolkan Aura “The Master of Torque” yang Agresif.
Yamaha MT-25. (Sumber: Yamaha)
Automotive20 Januari 2025, 19:20 WIB

Kenalkan Produk Indonesia ke Jepang, Saber Industries Berpartisipasi di Osaka Auto Messe 2025

Saber Industries Optimistis Produk Lokal Bisa Memenuhi Ekspektasi Modifikator Jepang.
Ilustrasi lampu mobil yang diproduksi oleh Saber Industries. (Sumber: istimewa)
Techno20 Januari 2025, 19:05 WIB

Samsung Luncurkan 2 Soundbar Baru yang Ditenagai Kecerdasan Buatan

HW-Q990F dan HW-QS700F menawarkan performa yang mumpuni melalui pemanfaatan teknologi AI untuk menciptakan output audio yang imersif.
Soundbar Samsung dari lini Q-Series. (Sumber: Samsung)
Automotive20 Januari 2025, 17:34 WIB

Apparel dan Aksesori Resmi untuk New Honda Scoopy 2025, Tampil Lebih Kalcer

Bagi yang tertarik dengan aksesoris dan apparel New Honda Scoopy 2025 bisa mendatangi diler resmi Honda terdekat atau mengakses website resminya.
New Honda Scoopy 2025 hadir dengan beragam aksesori serta apparel resmi. (Sumber: istimewa)
Techno20 Januari 2025, 17:01 WIB

Shokz OpenFit 2 Hadir dengan Teknologi DualBoost, Segini Harganya

OpenFit 2 menjanjikan suara yang lebih baik dan masa pakai baterai yang lebih lama.
Shokz OpenFit 2. (Sumber: Shokz)
Startup20 Januari 2025, 15:26 WIB

Layanan Tanda Tangan Elektronik dan Sertifikat Privy di Aplikasi Coretax Kini Gratis

Privy adalah penyedia layanan digital trust yang menyediakan layanan identitas dan tanda tangan digital.
Privy.
Techno20 Januari 2025, 14:56 WIB

Hanya 12 Jam Ditutup, Donald Trump 'Selamatkan' Aplikasi TikTok di Amerika Serikat

TikTok sempat tak bisa diakses oleh pengguna di AS sementara waktu karena menghadapi UU pelarangan yang diterbitkan tahun lalu.
Ilustrasi TikTok.