Pasar Kripto Koreksi di Akhir Tahun, Diproyeksi Hanya Sementara?

Rahmat Jiwandono
Selasa 24 Desember 2024, 14:43 WIB
Ilustrasi kripto. (Sumber: istimewa)

Ilustrasi kripto. (Sumber: istimewa)

Techverse.asia - Setelah sempat mencetak rekor harga tertinggi baru di level US$108 ribu pada pekan lalu, harga Bitcoin melemah hingga di level US$93 ribu pada Senin (23/12/2024). Penurunan sebesar lebih dari 10 persen tersebut merupakan salah satu koreksi harga terdalam Bitcoin di sepanjang tahun ini.

Kondisi tersebut turut menekan saham perusahaan yang berfokus pada aset kripto, seperti MicroStrategy, Coinbase, dan Marathon Digital. Walau demikian, tekanan jual Bitcoin terlihat mulai mereda pada hari ini.

Baca Juga: Huawei MatePad 12 X Dipastikan Meluncur di Indonesia Awal 2025

Harga Bitcoin mengalami apresiasi minor ke level US$94 ribu dan Ethereum yang sempat berada di bawah US$3.300 kini telah kembali ke level US$3.400.

Selain itu, ETF Bitcoin spot masih membukukan netflow negatif pada perdagangan Senin kemarin, namun ETF Ethereum spot telah kembali membukukan aliran dana masuk positif sebesar US$41,3 juta, menyudahi netflow negatif pada dua hari perdagangan sebelumnya, mengacu data Coinglass.

Merespon kondisi tersebut, Analyst Reku Fahmi Almuttaqin mengatakan bahwa penurunan tersebut merupakan imbas dari sentimen negatif terhadap outlook kebijakan moneter Amerika Serikat (AS) pada 2025.

"Pekan lalu, bank sentral AS, The Fed, mengisyaratkan tingkat suku bunga yang akan tetap tinggi dalam kurun waktu lebih lama dari ekspektasi, dengan memproyeksikan penurunan suku bunga hanya akan terjadi sebanyak dua kali sepanjang tahun tersebut," ujar Fahmi, Selasa (24/12/2024).

Kekhawatiran inflasi yang masih mengintai dan proyeksi pemangkasan suku bunga yang lebih sedikit di 2025 memicu aksi jual pada aset berisiko seperti saham dan aset kripto.

Baca Juga: Reku Optimistis Minat Terhadap Saham AS Semakin Melejit di Kalangan Muda

Sementara itu, indeks S&P 500 juga terkoreksi dua persen selama sepekan terakhir. Hal ini menunjukkan sentimen pasar global yang cenderung risk-off saat ini di mana investor mengurangi eksposur pada instrumen berisiko seperti saham dan aset kripto.

Namun, Fahmi menekankan, kenaikan saham AS dan aset kripto yang signifikan sejak awal November turut menjadi faktor pemicu. Beberapa investor yang telah membukukan keuntungan memilih untuk melakukan aksi profit taking di tengah meningkatnya ketidakpastian ke depan.

"Meski saat ini sedang mengalami koreksi, Bitcoin tetap mencatat kenaikan luar biasa sepanjang tahun ini. Secara year-to-date (YTD), Bitcoin telah mengalami kenaikan lebih dari 110 persen dan lebih dari 30 persen pascapemilu AS," katanya.

Baca Juga: Bitcoin Kembali Sentuh ATH Baru dan Catat Peningkatan Kapitalisasi Pasar

Pergerakan harga tersebut cukup mirip dengan beberapa saham AS populer seperti Tesla yang ikut terkoreksi setelah reli yang cukup signifikan. Tesla turun 12 persen dari rekor tertingginya pekan lalu, tetapi masih lebih tinggi 70 persen dari level harga sebelum pemilu AS.

Koreksi yang terjadi menyoroti relatif tingginya volatilitas di pasar kripto. Meskipun terdapat aksi jual yang cukup besar, dengan ETF Bitcoin spot yang membukukan total aliran dana keluar neto sebesar lebih dari US$1,2 miliar dalam tiga hari perdagangan terakhir sejak 19 Desember, angka pembelian yang terjadi sepanjang bulan ini masih jauh lebih besar.

Koreksi Bitcoin saat ini mencerminkan kombinasi dari pengaruh proyeksi kebijakan moneter AS yang lebih ketat dan aksi profit taking setelah reli yang terjadi pascapemilu AS.

"Meskipun demikian, potensi dukungan dari jajaran pemerintahan pro-kripto AS di bawah kepemimpinan Donald Trump dapat memberikan sinyal bahwa kepercayaan terhadap aset kripto ini belum memudar," terangnya.

Baca Juga: Khawatir Aplikasinya Dilarang di AS, CEO TikTok Bertemu Donald Trump

Adanya komitmen atau bahkan pengambilan kebijakan nyata yang memberikan dampak positif langsung terhadap pasar dan industri kripto dari Pemerintah Federal AS, berpotensi akan kembali membangkitkan euforia dan sentimen investor terhadap pasar kripto dalam skala yang mungkin akan jauh lebih besar dari hype yang tercipta sebelumnya.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Lifestyle13 Mei 2025, 20:00 WIB

Toys R Us Asia Hadirkan Live Toyful: Semangat Bermain untuk Semua Kalangan Usia

Lewat Live Toyful, Toys R Us Asia siap memasuki babak baru retailtainment.
Toys 'R' Us. (Sumber: istimewa)
Techno13 Mei 2025, 19:24 WIB

WWDC 2025: iOS 19 akan Menyertakan Fitur Manajemen Baterai AI dan Sinkronisasi Lintas Perangkat

WWDC 2025 sendiri akan dilaksanakan pada 9-13 Juni 2025.
Ilustrasi iOS 19. (Sumber: 9to5Mac)
Automotive13 Mei 2025, 18:42 WIB

Cara Cek Keaslian AHM Oil dengan Aplikasi Motorku X

Untuk menghindari pemalsuan oli AHM, pelanggan bisa memindainya lewat aplikasi Motorku X.
Ilustrasi cek keaslian oli AHM. (Sumber: istimewa)
Techno13 Mei 2025, 18:28 WIB

VSCO Hadirkan Fitur AI Bernama Canvas, Bikin Gambar dari Perintah Teks

Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengimpor dan menyunting foto menggunakan alat penyuntingan VSCO standar.
VSCO.
Startup13 Mei 2025, 18:09 WIB

LuarKampus: Startup Pencari Beasiswa dari Pontianak Jadi Pemenang NextDev ke-10

Telkomsel Dorong Inovasi Digital dengan AI bersama 10 Startup Finalis.
3 startup pemenang program NextDev Summit ke-10. (Sumber: telkomsel)
Techno13 Mei 2025, 16:24 WIB

Leica M11-P Safari Dipatok Rp180 Juta Lebih, Edisi Khusus Warna Hijau Zaitun

Leica menulis bab berikutnya dalam kisah sukses edisi khusus hijau zaitun yang didambakan.
Leica M11-P Safari. (Sumber: Leica)
Hobby13 Mei 2025, 15:45 WIB

Brad Pitt Berusaha Meraih Kemenangan dalam Trailer F1 yang Menegangkan

Trailer F1 yang baru memiliki kekuatan bintang, mobil cepat, dan penempatan produk.
Poster film F1. (Sumber: Apple Original Films)
Techno13 Mei 2025, 15:05 WIB

Samsung Galaxy S25 Edge Resmi Dilansir, Ini Harga dan Speknya

Tambahan yang berani untuk seri Galaxy S dengan performa yang tangguh, kamera kelas profesional, dan Galaxy AI.
Samsung Galaxy S25 Edge. (Sumber: Samsung)
Startup13 Mei 2025, 14:29 WIB

Kata Gojek Mengenai Kabar Akuisisi oleh Grab: Memang Ada Beberapa Penawaran

Kalau Grab sukses mencaplok Gojek maka yang dikhawatirkan adalah monopoli untuk layanan transportasi daring.
Gojek.
Techno12 Mei 2025, 21:19 WIB

Dituding Jadi Biang Keladi Pemadaman Listrik, Kuwait Tindak Tegas Penambang Kripto

Kuwait menindak tegas penambang kripto untuk mengurangi penggunaan listrik.
Kuwait. (Sumber: istimewa)