Fitur Deteksi Sleep Apnea akan Tersedia untuk 3 Apple Watch Ini

Rahmat Jiwandono
Kamis 12 September 2024, 15:32 WIB
Fitur sleep apnea di Apple Watch Series 10. (Sumber: Apple)

Fitur sleep apnea di Apple Watch Series 10. (Sumber: Apple)

Techverse.asia - Apple menambahkan deteksi sleep apnea ke perangkat wearable-nya yakni Apple Watch. Fitur baru ini akan hadir di Apple Watch Series 9, Watch Series 10 (baru saja dirilis), dan Watch Ultra 2.

Baca Juga: Apple Watch Ultra 2 Rilis, Ditenagai Chip S9 dan Layar Ekstra Cerah

Apple mengatakan bahwa mereka berharap untuk menerima izin dari The Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat (AS) untuk dapat menghadirkan fitur tersebut segera.

Perusahaan yang berbasis di Cupertino, California, AS, ini berharap untuk segera mendapatkan izin FDA untuk fitur deteksi apnea tidurnya, dan berencana untuk meluncurkan fitur tersebut di lebih dari 150 negara dan wilayah pada bulan ini, termasuk AS, Uni Eropa (UE), dan Jepang.

Menurut Apple, deteksi tidurnya divalidasi dalam sebuah studi yang "belum pernah terjadi sebelumnya" dalam hal teknologi sleep apnea. Sebagai informasi, sleep apnea adalah kondisi yang berpotensi serius di mana pernapasan berhenti berulang kali saat tidur.

Baca Juga: Sony Meluncurkan Konsol PS5 Pro, Drive Disk Dijual Terpisah

Kondisi tersebut, yang diperkirakan memengaruhi lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia, tidak terdiagnosis dalam banyak kasus. Jika tidak segera diobati, maka sleep apnea dapat memiliki konsekuensi penting terhadap kesehatan, termasuk peningkatan risiko hipertensi, diabetes tipe 2, dan masalah jantung.

Untuk bisa mendeteksi sleep apnea, Apple Watch menggunakan accelerometer untuk memantau gerakan kecil di pergelangan tangan yang terkait dengan gangguan pada pola pernapasan normal, yang kemudian dilacak oleh metrik Apple Watch baru yang disebut gangguan pernapasan atau Breathing Disturbances.

sleep apnea

Meskipun beberapa gangguan ini normal, gangguan ini penting untuk dilacak lantaran dapat digunakan untuk membantu memahami ketenangan tidur dan, kalau terjadi secara sering selama beberapa malam, dapat dikaitkan dengan sleep apnea.

Baca Juga: Apple Resmi Menghentikan Penjualan Online Watch Series 9 dan Ultra 2 di Amerika Serikat

Pengguna dapat melihat Breathing Disturbances saat malam hari mereka di aplikasi Health yang ada di perangkat iOS, yang diklasifikasikan sebagai meningkat atau tidak meningkat, dan dapat dilihat selama periode satu bulan, enam bulan, atau satu tahun.

“Algoritma deteksi dikembangkan menggunakan pembelajaran mesin (ML) canggih dengan kumpulan data ekstensif dari tes sleep apnea tingkat klinis,” jelas Wakil Presiden Kesehatan di Apple Dr. Sumbul Desai dalam peluncuran iPhone 16 baru-baru ini.

Dikatakannya, algoritma itu kemudian divalidasi dalam studi klinis yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam skala untuk teknologi sleep apnea. “Kami sangat gembira dengan dampak luar biasa yang dapat diberikan fitur ini bagi jutaan orang yang hidup dengan sleep apnea yang tidak terdiagnosis selama ini,” ujarnya.

Baca Juga: Kasur Cerdas Ini Dirancang untuk Bisa Mendeteksi Sleep Apnea, Akurasi 92 Persen

Algoritma sleep apnea yang baru akan menganalisis data gangguan pernapasan, sehingga Apple Watch dapat memberi tahu pengguna jika data menunjukkan tanda-tanda apnea tidur yang konsisten.

Pemberitahuan akan mencakup periode waktu ketika potensi sleep apnea terjadi dan materi edukasi tentang pentingnya mencari pengobatan, beserta PDF yang menyediakan data gangguan pernapasan selama tiga bulan, detail pemberitahuan, dan informasi tambahan untuk referensi selama percakapan dengan penyedia layanan kesehatan.

Algoritma pemberitahuan sleep apnea dikembangkan menggunakan pembelajaran mesin tingkat lanjut dan kumpulan data ekstensif dari uji sleep apnea tingkat klinis. Dalam studi validasi klinis, setiap peserta yang diidentifikasi oleh algoritma tersebut setidaknya memiliki sleep apnea ringan.

Baca Juga: Akhir Tahun Ini, Samsung Galaxy Watch Bakal Ditambahkan Fitur Sleep Apnea

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno17 Desember 2025, 19:17 WIB

Razer Meluncurkan Raiju V3 Pro: Kontroler E-sports Elit untuk PlayStation 5

Begini spesifikasi lengkap dan harganya.
Raizer Raiju V3 Pro. (Sumber: Raizer)
Hobby17 Desember 2025, 18:36 WIB

Review Avatar Fire and Ash: Konflik Keluarga yang Berlapis dan Kritik Ekologis

Dibanding pendahulunya, film baru ini lebih banyak menyuguhkan aksi dan tentunya visual yang akan membuat mata penonton terbelalak.
Varang adalah pemimpin dari Suku Ash (Mangkwan). (Sumber: 20th Century Studios)
Techno17 Desember 2025, 15:59 WIB

Garmin InReach Mini 3 Plus: Komunikator Satelit dengan Fitur Berbagi Suara, Teks, dan Foto

Perangkat komunikasi yang membantu penjelajah tetap terhubung dengan orang-orang saat berpetualang di luar jangkauan sinyal telepon seluler.
Garmin InReach Mini 3 Plus. (Sumber: Garmin)
Lifestyle17 Desember 2025, 11:25 WIB

Satu Dekade Berkiprah di Industri Kreatif, Tahilalats Selenggarakan Ben's Backyard

Ini lokasi acaranya dan tanggal berlangsungnya, yuk kunjungi.
Tahilalats menggelar event Ben's Backyard di mall Bintaro Jaya Xchange, Tangerang, Banten. (Sumber: dok. tahilalats)
Techno17 Desember 2025, 10:29 WIB

Ayaneo Pocket Play: Perpaduan Smartphone Sekaligus Perangkat Gaming Genggam

Pocket Play dapat digeser keluar untuk menampilkan tombol ABXY, dua touchpad, dan D-pad.
Ayaneo Pocket Play. (Sumber: Ayaneo)
Startup17 Desember 2025, 10:11 WIB

BII Investasi Langsung ke Xurya, Siap Danai Startup Climatech di Asia Tenggara

Britisih International Investment berkomitmen untuk menginvestasikan £308 juta untuk pendanaan iklim di Asia Tenggara.
Ilustrasi panel surya dari Xurya.
Techno17 Desember 2025, 08:47 WIB

Spotify Menambahkan Fitur Prompted Playlist, Baru Tersedia di Selandia Baru

Fitur anyar ini memungkinkan membuat daftar putar lagu menurut instruksi tersebut dan riwayat mendengarkan pengguna.
Prompted Playlist memungkinkan mengontrol AI Spotify dengan memberi tahu apa yang ingin didengarkan. (Sumber: Spotify)
Lifestyle15 Desember 2025, 17:39 WIB

52% Konsumen Indonesia Secara Dominan Berbelanja Melalui Social Commerce

DoubleVerify Mengungkap Perilaku Konsumen dalam Sosial Media pada Laporan 2025 Global Insights 'Walled Gardens'
Ilustrasi social commerce. (Sumber: istimewa)
Techno15 Desember 2025, 17:29 WIB

Meta Desain Ulang Facebook, Apa Saja yang Berubah?

Meta mencoba membuat Facebook menjadi lebih baik dengan menyederhanakan beberapa hal.
Ilustrasi Facebook Marketplace. (Sumber: Meta)
Techno15 Desember 2025, 17:07 WIB

Spek Lengkap Huawei Mate X7, Ada Model Collector Edition

Perangkat ini bukan hanya indah dipandang, tetapi juga merupakan bukti ketahanan yang luar biasa.
Huawei Mate X7. (Sumber: Huawei)