Starlink Resmi Beroperasi di Indonesia, Simak Harga Langganan Paket Personal

Uli Febriarni
Senin 20 Mei 2024, 11:59 WIB
Getaway Starlink (Sumber: null)

Getaway Starlink (Sumber: null)

Telkomsat dan Starlink telah menandatangani kesepakatan kerja sama untuk layanan segmen enterprise berbagai wilayah di Indonesia.

Kerja sama ini, memungkinkan Telkomsat untuk menggelar layanan bisnis (business services) berbasis Starlink yang kompetitif dan setara, dengan penawaran paket bisnis yang ditawarkan melalui website Starlink.

Direktur Utama Telkomsat, Lukman Hakim Abd. Rauf, menyatakan bahwa momentum kerja sama ini semakin mengukuhkan posisi Telkomsat sebagai mitra strategis pertama dan utama Starlink di Indonesia.

Sebagaimana diketahui, Telkomsat telah menjalin kerja sama dengan Starlink sejak 2021, serta telah menggelar layanan backhaul Starlink sejak 2022 dengan memanfaatkan hak labuh yang telah diberikan oleh pemerintah.

"Infrastruktur backhaul yang digelar oleh Telkomsat ini mampu memberikan layanan konektivitas satelit yang berkualitas, dengan tetap menjamin kedaulatan dan keamanan data nasional," kata Lukman, dalam keterangan yang dikutip Senin (20/5/2024).

SVP Corporate dan Communication Telkom, Ahmad Reza, menjelaskan bahwa pihaknya melihat kerja sama TelkomGroup (dalam hal ini Telkomsat) bersama Starlink, semakin menunjukkan komitmen untuk terus berupaya mendukung program pemerintah, dalam hal percepatan pemerataan konektivitas di seluruh wilayah Indonesia, khususnya untuk wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).

Selain layanan Starlink, Telkomsat juga sukses meluncurkan dan mengoperasikan Satelit Merah Putih 2 pada awal tahun ini.

Kedua langkah itu menjadi bentuk keseriusan perusahaan untuk meningkatkan kapasitas dan menggelar konektivitas, di wilayah yang belum mendapatkan layanan konektivitas terestrial dan seluler (unserved) dan wilayah yang telah mendapatkan konektivitas terestrial dan seluler, namun belum cukup memadai (underserved).

Baca Juga: Mode Gelap dan Heat Map: Fitur Terbaru Strava, Temani Kamu yang Baru Sempat Lari Ketika Malam

Harga Berlangganan Layanan Internet Starlink

Untuk dapat menikmati layanan internet dari Starlink, nantinya masyarakat yang menjadi pelanggan diharuskan memiliki perangkat VSAT atau stasiun penerima sinyal.

Berdasarkan informasi dari Starlink.com, ada dua VSAT yang ditawarkan:

  • Pertama, VSAT yang digunakan oleh pelanggan yang menggunakannya dengan menetap di suatu lokasi, misalnya di area pemukiman, perumahan. VSAT ini ditawarkan seharga Rp7.800.000.

  • VSAT yang digunakan oleh pelanggan dengan mobilisasi tinggi, seperti digunakan untuk kapal yang aktif beroperasi di perairan ditawarkan seharga Rp43.721.590.

Mengutip laman Starlink, perusahaan menyediakan paket layanan internet untuk bisnis maupun personal.

Khusus untuk layanan personal, ada tiga jenis paket yang ditawarkan yaitu Residensial, Jelajah, dan Kapal.

  • Paket Residensial: harga paket Rp750.000/bulan. Paket ini diklaim cocok untuk pelanggan yang tinggal menetap di perumahan, dan membutuhkan internet berkecepatan tinggi tanpa batasan (unlimited).

  • Paket Jelajah: mulai dari Rp990.000/bulan. Cocok untuk dipilih oleh penguna yang kerap melakukan perjalanan darat seperti berkeliling menggunakan campervan, nomaden, sering berkunjung ke wilayah 3T.

    Paket Jelajah juga menyediakan pilihan paket mobile prioritas seharga Rp4.345.000/bulan untuk akses data internet sebesar 50 GB, dipasangkan dengan VSAT seharga Rp43.721.590.

  • Paket Kapal: mulai dari Rp4.345.000/ bulan untuk akses data internet sebesar 50 GB. Paket ini telah mencakup layanan global, penggunaan untuk berpergian dan berlayar, serta mendapatkan prioritas jaringan.

    Tersedia juga paket seharga Rp17.160.000/bulan untuk paket internet sebesar 1 TB, dan paket seharga Rp86.130.000/bulan.

Untuk dapat memesan perangkat VSAT serta paket langganan internet dari Starlink, masyarakat bisa langsung melakukan pemesanan lewat situs web Starlink.com.

Baca Juga: Sony Xperia 1 VI, Punya Lensa Canggih dengan Sensor Bertenaga AI

Elon Musk Sebut Starlink Bukan untuk Bersaing dengan Operator

Uji coba layanan internet berbasis satelit Starlink dilakukan di Puskesmas Pembantu Sumerta Kelod, Denpasar, Bali.

Dalam peluncuran itu SpaceX meluncurkan enam satelit Starlink baru.

Dalam unggahan di X, Starlink menyatakan, misi enam satelit yang akan diluncurkan dalam waktu dekat adalah memperluas konektivitas global dan menghapus 'zona mati'.

Diketahui, layanan yang didukung oleh satelit baru Starlink diberi nama 'Direct-to-Cell.'

Layanan Direct-to-Cell bertindak sebagai BTS di luar angkasa yang menyediakan akses ke fitur berkirim pesan, telepon, hingga menjelajah internet di segala jenis permukaan baik daratan maupun lautan.

Untuk memanfaatkan layanan ini, pengguna tidak membutuhkan ponsel khusus. Semua perangkat yang mendukung teknologi 4G LTE bisa tersambung dengan satelit Starlink, tanpa harus menambah aksesori tambahan, firmware, atau aplikasi khusus.

CEO SpaceX sekaligus Tesla Inc, Elon Musk, yang datang saat peluncuran, memastikan fitur baru Starlink ini bukan untuk bersaing dengan operator seluler di seluruh dunia.

Di Indonesia, layanan seluler disediakan oleh empat perusahaan yaitu Telkomsel sebagai anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., PT Indosat Tbk. (Indosat Ooredoo Hutchison), PT XL Axiata Tbk., dan PT Smartfren Telecom Tbk.

Menurut Musk, layanan Direct-to-Cell menyediakan konektivitas di lokasi mana saja di bumi. Namun, satelit Starlink hanya mendukung bandwidth 7 Mb per 'beam' atau pancaran sinyal.

"Jadi walaupun ini adalah solusi luar biasa untuk lokasi tanpa konektivitas seluler, [Direct-to-Cell] tidak akan mampu bersaing dengan jaringan seluler terestrial yang sudah ada," kata Musk, seperti diakses dari CNBC.

Baca Juga: NTT DATA Bangun JKT2A, Memperluas Platform Jaringan Pusat Data di Indonesia

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno02 Desember 2024, 17:16 WIB

Harga dan Spek iQOO 13 yang Dipasarkan di Indonesia

Ini termasuk jenis smartphone flagship jika ditilik dari harganya yang hampir mencapai Rp999 ribu.
iQOO 13.
Startup02 Desember 2024, 16:36 WIB

Intudo Ventures Hanya akan Danai Perusahaan Startup di Indonesia

Perusahaan modal ventura Indonesia Intudo raup $125 juta lewat dua pendanaan.
Intudo Ventures. (Sumber: istimewa)
Techno02 Desember 2024, 15:26 WIB

Bitcoin Terkoreksi Selama Sepekan, Bakal Tembus Rp1,5 Miliar?

Potensi kenaikan harga lanjutan untuk Bitcoin dari level harganya saat ini masih terbuka.
Ilustrasi Bitcoin.
Lifestyle02 Desember 2024, 15:08 WIB

G-SHOCK DW-5000R: Jam Tangan Reinkarnasi dari Model Pertamanya

Casio memutar balik waktu dengan G-Shock yang memulai semuanya.
Casio G-SHOCK DW-5000R. (Sumber: Casio)
Techno02 Desember 2024, 14:02 WIB

Resmi, Australia Setujui UU Pelarangan Media Sosial bagi Anak di Bawah 16 Tahun

UU tersebut baru akan berlaku pada akhir tahun depan.
Ilustrasi anak-anak menonton gawai. (Sumber: istockphoto)
Techno02 Desember 2024, 13:52 WIB

Realme C75 akan Rilis di Indonesia, Ponsel Entry Level Tahan Air

Smartphone dengan Sertifikasi IP68 & IP69 Pertama di Kelasnya.
Realme C75. (Sumber: Realme)
Lifestyle02 Desember 2024, 11:06 WIB

JAFF 2024 Resmi Dibuka: Tayangkan 182 Film dari 25 Negara Asia Pasifik

JAFF 2024 akan berlangsung sampai 7 Desember.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon (tengah) membuka event JAFF 2024 pada Sabtu (30/11/2024) kemarin di Empire XXI, Kota Jogja. (Sumber: istimewa)
Tips02 Desember 2024, 10:39 WIB

5 Tips Jaga Denyut Jantung dan Pace Saat Berlari

Ini agar latihan berjalan maksimal dan risiko kelelahan dapat dihindari.
Ilustrasi lari. (Sumber: freepik)
Startup29 November 2024, 16:20 WIB

MetaSeaco: Startup Binaan UGM Sukses Masuk 3 Besar di Ajang Pertamuda

UGM terus menghasilkan perusahaan-perusahaan startup earlystage.
Startup MetaSeaco yang dibina oleh Universitas Gadjah Mada (UGM). (Sumber: UGM)
Techno29 November 2024, 16:10 WIB

Samsung Galaxy A16 LTE Hadir di Indonesia, Lihat Spek dan Harganya

Ponsel harga Rp2 jutaan terbaru dari Samsung.
Samsung Galaxy A16 versi LTE. (Sumber: Samsung)