Techverse.asia - Apple dilaporkan akan memangkas perkiraan pengiriman headset Vision Pro untuk sisa tahun ini karena berkurangnya permintaan. Pemerhati Apple Ming-Chi Kuo menyebut bahwa Apple memotong pesanan Vision Pro bahkan sebelum diluncurkan di luar Amerika Serikat (AS).
Sumbernya mengklaim bahwa Apple kini memperkirakan hanya akan menjual sekitar 400 ribu hingga 450 ribu unit pada tahun ini, dibandingkan dengan apa yang Kuo katakan sebagai konsensus pasar sebesar 700 ribu hingga 800 ribu unit. Permintaan Apple Vision Pro yang dipatok di harga US$3.500 turun jauh lebih rendah dari perkiraan perusahaan.
Menghadapi penurunan jumlah pengguna yang tidak terduga, Apple sekarang menyesuaikan peta jalan headset-nya, yang mungkin mendorong masa depan headset realitas campuran (mixed reality) yang berbiaya lebih rendah melampaui tahun 2025 (jika memang ada).
Baca Juga: Realme C51s Sekarang Hadir dengan Harga yang Semakin Terjangkau
Vision Pro dari Apple memang telah memukau para pengguna awal karena kecanggihan teknisnya, namun hal itu tidak cukup untuk mempertahankan mereka semua melewati periode pengembalian. Apple sering kali menjadi penentu tren di pasar produk baru, dan jika Vision Pro tidak berfungsi dengan baik, maka hal ini dapat menimbulkan dampak bagi seluruh industri.
Kuo percaya bahwa permintaan akan komponen khusus headset Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) tertentu, seperti layar Micro OLED, mungkin tidak mencapai tingkat adopsi yang diperlukan untuk produksi massal agar bisa digunakan di perangkat lain.
Meski Apple dilaporkan akan memotong jumlah produksi Vision Pro, akan tetapi hal tersebut tak menyurutkan langkah raksasa teknologi ini dalam meluncurkannya di negara-negara di luar AS, menurut laporan Bloomberg. Namun, tanggal pasti peluncuran Vision Pro belum diumumkan, tapi diperkirakan akan diperluas ke negara lain setelah WWDC 2024. Event ini akan berlangsung dari 10-14 Juni.
Baca Juga: Apple Mengumumkan Acara WWDC 2024 akan Digelar pada 10-14 Juni
Jelang perilisan Apple Vision Pro secara global, dikabarkan pula bahwa ratusan karyawan dari toko ritel internasional telah terbang ke Cupertino, California, AS guna mengikuti sesi pelatihan Vision Pro selama beberapa hari. Sesi pelatihan dilaporkan telah dimulai sejak minggu lalu, dan kursus tersebut memakan waktu hingga empat hari untuk diselesaikan.
Staf Apple dari Jerman, Prancis, Australia, Jepang, Korea Selatan, Singapura, dan China diikutsertakan dalam pelatihan itu, namun tampaknya perusahaan belum memberi tahu para karyawan tersebut di lokasi mana Vision Pro sebenarnya akan diluncurkan.
CEO Apple Tim Cook sebelumnya berjanji bahwa headset tersebut akan tiba di China sekitar tahun 2024. Rumor lain yang dilaporkan oleh Bloomberg juga menyebutkan bahwa Apple akan memprioritaskan peluncuran di Inggris dan Kanada, meskipun wilayah tersebut tidak ada di pelatihan tersebut.
Terlepas dari itu, peluncuran ini akan menjadi kesempatan pertama bagi pelanggan luar negeri untuk membeli Apple Vision Pro melalui saluran resmi, yang dapat memberikan peningkatan penjualan yang dibutuhkan perangkat tersebut.
Baca Juga: Meta Menambahkan Beberapa Fitur Apple Vision Pro ke Quest
Meskipun Apple belum melaporkan berapa banyak Vision Pro yang telah terjual, Bloomberg mengatakan beberapa toko Apple di AS hanya menjual beberapa unit per minggu dan bahkan pengecer di tempat-tempat seperti Hong Kong mencantumkan gawai tersebut di bawah harga ecerannya.
Jumlah aplikasi yang terbatas dan harga yang mahal hanyalah beberapa faktor yang mempengaruhi daya tarik utama Vision Pro, namun aplikasi ini mungkin bisa berjalan lebih baik di negara-negara seperti China dan Jepang, di mana teknologi realitas virtual kurang diminati.
Pelatihan karyawan saat ini tampaknya mengingatkan pada apa yang dilakukan staf Apple yang berbasis di AS untuk mempersiapkan peluncuran di AS, yang berarti pelanggan internasional juga dapat diberikan presentasi sekitar 20 menit jika mereka meminta demo produk.
Tidak jelas apakah pelanggan luar negeri juga harus membuat janji temu untuk demo, karena pemesanan di AS telah menurun secara signifikan.
Baca Juga: Mark Zuckerberg Jajal Apple Vision Pro: Meta Quest 3 Jauh Lebih Bagus