Meta Segera Rilis Label 'Made with AI' untuk Membedakan Konten Hasil AI Generatif

Rahmat Jiwandono
Senin 08 April 2024, 14:16 WIB
Meta tambahkan fitur Made with AI untuk membedakan konten yang dibuat oleh AI generatif. (Sumber: Meta)

Meta tambahkan fitur Made with AI untuk membedakan konten yang dibuat oleh AI generatif. (Sumber: Meta)

Techverse.asia - Meta telah mengumumkan perubahan aturannya mengenai konten yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dan media yang dimanipulasi menyusul kritik dari Dewan Pengawasnya. Sehingga Meta akan segera menerapkan lencana 'Made with AI' pada video, audio, dan gambar yang lebih luas.

Mulai Mei mendatang, perusahaan akan menambahkan label ke media ketika mendeteksi indikator gambar AI standar industri atau ketika pengguna mengetahui bahwa mereka mengunggah konten yang dihasilkan oleh AI. Kebijakan tersebut akan berlaku pada konten di Instagram, Facebook, dan Threads.

Perusahaan juga dapat menerapkan label tersebut pada postingan yang ditandai oleh pemeriksa fakta, meskipun kemungkinan besar akan menurunkan peringkat konten yang diidentifikasi sebagai salah atau diubah.

Baca Juga: Realme 12 5G Andal Abadikan Momen di Hari Raya Idulfitri 1445H

Perubahan tersebut didasarkan pada rekomendasi dan umpan balik dari Dewan Pengawas Meta dan memperbarui kebijakan media yang dimanipulasi yang dibuat pada 2020 lalu.

Kebijakan lama melarang video dibuat atau disunting (edit) menggunakan alat AI yang membuat seseorang mengatakan sesuatu yang tidak mereka katakan, tetapi tidak mencakup berbagai konten buatan AI Generatif yang baru-baru ini membanjiri web.

“Dalam empat tahun terakhir, dan khususnya setahun terakhir, orang-orang telah mengembangkan jenis konten realistis lainnya yang dihasilkan AI (generatif) seperti audio dan foto, dan teknologi ini berkembang pesat,” tulis Meta dalam postingan blognya kami lihat pada Senin (8/4/2024).

“Seperti yang dicatat oleh Dewan (Pengawas Meta), sama pentingnya untuk mengatasi manipulasi yang menunjukkan seseorang melakukan sesuatu yang tidak mereka lakukan,” lanjut posting blog itu.

Baca Juga: XL Axiata Perkuat Jaringan Jalur Penyeberangan Laut, di Atas Kapal Tetap Bisa Internetan

Meta menyatakan bahwa pihaknya setuju dengan rekomendasi Dewan Pengawas bahwa memberikan transparansi dan konteks tambahan kini merupakan cara yang lebih baik untuk mengatasi media yang dimanipulasi serta menghindari risiko pembatasan kebebasan berpendapat yang tidak perlu.

"Jadi kami akan menyimpan konten ini di platform kami sehingga kami dapat menambahkan label dan konteks," katanya.

Langkah ini dapat menyebabkan raksasa media sosial tersebut memberi label pada lebih banyak konten yang berpotensi menyesatkan – hal ini penting dalam tahun dimana banyak pemilihan umum (pemilu) berlangsung di seluruh dunia.

Namun demikian, untuk konten deepfake, Meta hanya akan menerapkan label jika konten tersebut memiliki 'indikator gambar AI standar industri', atau jika pengunggah telah mengungkapkan konten buatan AI tersebut. Konten yang dihasilkan AI yang berada di luar batasan tersebut, mungkin, akan lolos tanpa label.

Baca Juga: Kampus Kerja Sama dengan Platform Pinjol untuk Pembayaran UKT? Begini Kritik CfDS UGM

Perubahan kebijakan ini juga kemungkinan akan menyebabkan lebih banyak konten buatan AI dan media yang dimanipulasi tetap ada di platform Meta.

Sebab, mereka beralih ke pendekatan yang berfokus pada memberikan transparansi dan konteks tambahan, sebagai cara yang lebih baik untuk menangani konten ini atau daripada menghapus media yang dimanipulasi, mengingat risiko yang terkait dengan kebebasan berpendapat.

Jadi, untuk media yang dihasilkan atau dimanipulasi oleh AI generatif pada platform Meta seperti Facebook dan Instagram, pedomannya tampaknya adalah lebih banyak label, lebih sedikit penghapusan.

Selain itu, Meta mengatakan akan berhenti menghapus konten hanya berdasarkan kebijakan video yang dimanipulasi saat ini pada Juli 2024. “Garis waktu ini memberi orang waktu untuk memahami proses pengungkapan diri sebelum kami berhenti menghapus konten yang lebih kecil bagian dari media yang dimanipulasi,” ungkap Wakil Presiden Kebijakan Konten Meta Monika Bickert.

Baca Juga: Kacamata Meta x Rayban Kini Bisa Mengidentifikasi dan Mendeskripsikan Landmark

Sebelumnya, Meta telah menerapkan label 'Imagined with AI pada gambar fotorealistik yang dibuat pengguna menggunakan alat Meta AI. Ini adalah cara Meta dalam memberi sinyal kepada pengguna bahwa gambar-gambar tersebut sebenarnya adalah kreasi digital. Meskipun, dalam beberapa kasus, terlihat seperti nyata.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno27 Juli 2024, 15:51 WIB

ASUS Umumkan Perilisan Hardware Kelas Server dengan Dukungan AMD EPYC 4004

Hardware ASUS kelas server dengan prosesor AMD EPYC™ 4004 menonjolkan performa dan densitas tingkat tinggi.
AMD EPYC™ 4004 (Sumber: Asus)
Techno27 Juli 2024, 14:35 WIB

DeepL Menambahkan Aksara Mandarin Tradisional di Pilihan Bahasa Terjemahan

Dengan kehadiran bahasa Mandarin tradisional ini, jumlah total bahasa yang dimiliki DeepL menjadi 33 bahasa,
(ilustrasi) DeepL menambahkan translasi ke aksara Mandarin tradisional (Sumber: DeepL)
Automotive27 Juli 2024, 13:36 WIB

Delta Electronics Kenalkan Aneka Solusi Pengisian Daya Mobil Listrik Termutakhir

Rangkaian produk dan layanan TEB dapat mempermudah pemasangan dan peningkatan infrastruktur charging station di rumah, gedung, dan ruang publik.
Delta Pamerkan Inovasi Pengisian Daya Mutakhir di GIIAS 2024 (Sumber: Delta)
Automotive27 Juli 2024, 12:35 WIB

Subaru Bawa Produk Edisi Terbatas di GIIAS 2024 & Umumkan Belum Akan Fokus Elektrifikasi

Subaru membawa SUV Subaru ADVENTURE Edition (Crosstrek dan Forester), Subaru BRZ dengan paket STI Performance Parts, dan Subaru WRX M/T dengan EyeSight terbaru.
Subaru BRZ dengan STI Performance Parts (Sumber: Subaru)
Automotive27 Juli 2024, 11:50 WIB

Mejeng di GIIAS 2024, Lebih dari 100 Unit IONIQ 5 N Diborong Konsumen

Angka pembelian mencapai tiga digit itu, berasal dari penjualan melalui website dan tenaga sales Hyundai.
Mejeng di GIIAS 2024, lebih dari 100 unit Hyundai Ioniq 5 N dipesan (Sumber: Hyundai Indonesia)
Automotive26 Juli 2024, 20:36 WIB

Nissan Sakura dan Ariya Mejeng di GIIAS 2024, Begini Spek Mesinnya

Dua mobil listrik ini termasuk kategori BEV.
Nissan Ariya dan Sakura debut di GIIAS 2024. (Sumber: Nissan)
Automotive26 Juli 2024, 19:19 WIB

GIIAS 2024: Isuzu Meluncurkan MU-X dan D-Max Single Cabin 2024

Dua mobil ini mumpuni untuk melintasi berbagai wilayah off-road.
Isuzu mengumumkan MU-X dan D-Max SC di GIIAS 2024. (Sumber: isuzu)
Techno26 Juli 2024, 18:17 WIB

Google Update Play Store dengan Ulasan Aplikasi Bertenaga Kecerdasan Buatan

Pembaruan fitur ini sudah tersedia untuk semua pengguna Android.
Google Play Store kini ditenagai dengan kecerdasan buatan. (Sumber: Google)
Techno26 Juli 2024, 16:48 WIB

Butuh Kolaborasi dan Tindak Lanjut dari Pemerintah untuk Transformasi Digital Indonesia

Indonesia menjadi salah satu destinasi investasi digital yang menggiurkan.
Ilustrasi transformasi digital. (Sumber: freepik)
Startup26 Juli 2024, 16:29 WIB

Koltiva Dukung Pemkab Aceh Singkil: Tandatangani MoU Tata Kelola Kelapa Sawit

Kolaborasi ini juga ditandai dengan peluncuran dasbor Multi Stakeholder Forum (MSF) Aceh Singkil
Koltiva dan Pemkab Aceh Singkil tandatangani MoU tentang tata kelola kelapa sawit.